Leo menggoes Sepeda dengan kecepatan Penuh, Layak nya seorang pembalap.
Ia menggonceng Mizan yang berdiri di pakuan Samping ban.
Mizan berteriak ketika di depan Mereka terdapat Tiga polisi Tidur yang jaraknya saling berdekatan.
"LEO, DI DEPAN ADA GAJLUKAN! PELANIN SEPEDANYA ANJIM." Mizan memukul pundak Leo.
Dengan jailnya, Leo mempercepat goesan nya.
DUG
Bagai Di Luar angkasa, 0 Gravitasi. Mizan hampir saja Terpental ke atas. Leo memang kurang Ajar.
"Gue bakal ngebut banget, Lo pegangan yang kenceng. Mental gue gak tanggung jawab." Ucap Leo, membuat Mizan naik pitam.
Mizan berpegangan Pada Bahu Leo. Rambutnya yang awal nya rapih terurai bebas.
Kedua Nya saling tertawa ketika Leo Berulah. Mereka hampir saja menabrak Kandang ayam Pak Toni.
Mereka Memang Teman, Tidak-tidak. Sahabat, walaupun sering sekali keduanya meributkan masalah Sepele.
|•
"Bi Imah, seblak nya dua ya! Pedes dua dua nya." Mizan duduk di bangku kayu yang ada di dekat warung.
"Yang satu jangan terlalu pedes bi," Ucap Leo yang ikut duduk di samping Mizan.
"Siap Tuan muda," ucap Bi Imah di sertai anggukan.
"Bi, taburan emas nya jangan lupa ya!" Seru Mizan.
"Gaya an Lo kerdil,"
Leo menoyor kepala Mizan, di balas dengan cubitan super pedas dari Mizan.
Membuat sang empu meringis kesakitan.
"Bon, ambilin kerupuk itu dong." Mizan menunjuk kerupuk yang berada di samping Leo.
"Lo punya tangan, ambil sendiri!"
"Tangan gue pendek, ambilin dong," pinta mizan dengan Puppy eyes.
"Najis,"
Leo memberikan kerupuk kepada Mizan, Membuat si gadis tersenyum Senang.
Leo Anggara Syark, Teman kecil Mizan. Anak dari pasangan Anggara dan Melody. Yang juga teman dari Orang tua nya.
Sejak kecil, Mizan dan Leo sudah bermain bersama. Satu Sekolah, dan kelas. Hanya saja, saat mereka memasuki bangku SMP. Mizan harus ikut orang tua nya dinas di luar negeri.
Membuat kedua nya tak bisa satu sekolah, Dan bertemu lagi saat SMA.
Leo memang Jahil, Mizan juga tak kalah Jahil nya.
Entah itu Leo dan Mizan, Mereka Sama-sama memiliki jiwa ke toxic an.
Tak heran, Jika banyak orang berpendapat mereka adalah Adik dan Kakak.
"Seblak taburan emas nya sudah matang." Bi Imah datang dengan Nampan yang berisi dua Seblak pesanan mereka.
"Minum nya apa Non?"
"Es Teh manis aja Bi, jangan manis-manis ya! Mizan udah manis soalnya."
"Najis," Leo Mendecih.
Bi Imah tertawa, Mereka berdua tak pernah berubah padahal sudah menginjak umur 17 tahun.
"Nih Minum nya, baca doa dulu. Jangan langsung serobot gitu atuh. Nanti makan barengan sama setan kan gak lucu," ucap Bi Imah. Dan kembali ke warung nya.
Mizan dan Leo, langsung menyantap seblak mereka.
"Gue tau, Gue Itu Ngeselin.Tapi Gue ngangenin kan?"
Mizan Tersedak mendengarnya. Leo panik, Segera memberikan Minum untuk Mizan.
"Pan, Lo Napa Keselek gitu."
"BANGSAD BABON! LO SOK PUITIS."
Gimana sama part ini?
Terimakasi!

KAMU SEDANG MEMBACA
Mizan Bukan Mipan!
Teen FictionIni Kisah kasih Seorang Gadis periang yang selalu Menjadi Primadona di sekolah. Teman-teman nya memanggil nya dengan julukan, "Ratu geboy mujaer." Ya, Ini adalah julukan yang sangat berharga bagi nya. Dengan Sifat ke toxic-an nya, dan ke savage an...