2. Mizan Tralisya

24 9 2
                                        

"Mang, Kiri Mang."

Setelah memberi uang ongkos, Mizan turun dan berjalan ke arah rumah nya.

Ia Sengaja pulang dengan angkutan Umum. Padahal Pak Ading akan menjemputnya. Alasan nya, jika Leo sudah mengikuti nya pasti Anak Babon itu akan meminta tumpangan.

Rumah Mizan dan Leo hanya berjarak tiga rumah dari rumah nya. Ia harus melewati Rumah Leo baru rumah nya.

Rumah Milik Mizan adalah Rumah terbesar dari banyak rumah di komplek Ini.

Dan Rumah Terbesar kedua adalah rumah Leo.

Ia Adalah anak tunggal, Tidak memiliki seorang Kakak dan juga Adik.

Mizan Tralisya Fernon Gradis Zeina Zewyn, Nama yang panjang dan susah di hafal.

Mungkin, tapi menurutnya nama itu terlalu pendek untuk seorang Mizan.

Nama belakang nya di ambil dari nama kedua orang tua nya.

Papi nya, Glen Fernon Zewn Pengusaha Besar Yang sukses Dan Menjadi Pengusaha Terbesar Ke Tiga Di indonesia.

Dan, Mami nya Gradis Zeina Syiren. seorang Profesor di rumah sakit terbesar di indonesia.

Orang tua nya memang termasuk orang kaya raya, namun Mizan enggan mengakui nya. Ia lebih suka hidup sederhana, Ia selalu menolak ketika Nenek, Ibu dari Papi nya.

Mengajak nya ke sebuah Acara arisan Pengusaha seperti umum nya.

Karena, jika ia ikut dengan Neneknya. Ia akan seperti boneka yang ikut berkerumunan dengan banyak Tante tante dan ibu ibu.

Itu sangat Membosankan.

"Assalamualaikum, Mizan Cantik anaknya Papi Fernon Pulang." Mizan sudah memasuki area Perumahan nya.

Sepi, bahkan Pak Ading Yang biasanya Ada di pos Rumah kali ini kosong.

"Oh iya anjim, Lupa Gue. Papi kan masih Dinas. Dasar Pinter,"Kesal, Ia memukul kepala nya sendiri.

"Mami Where Are You?"

Rumah sebesar Kebun Salak ini sangat sepi, tak heran. Hanya di tempati oleh Tujuh orang, Dirinya, Papi Dan mami. Sisanya Pembantu rumah tangga dan Mang Ading.

Mizan menaruh tas dan Almamater di meja ruang Tamu. Berjalan ke arah Dapur untuk mengambil Air jeruk.

"Bosen jadi orang kaya,"

"Mau ngerasain Jadi Orang Miskin Teh kumaha ya?"

Entah berbicara dengan siapa, Mizan seperti Paranormal kali ini.

"Mau Tanya Teteh Hantu, dulu Teteh Orang Miskin Atau kaya?"

Mizan Tertawa, seperti orang gila.

"Teteh, Hayuk. Temenin Mizan beli seblak yang pake taburan Emas."

PRANKK

Suara kencang dari dalam Kamar mandi, seketika Mizan merinding ketakutan. Merutuki dirinya yang tak sengaja mengajak Teteh Hantu untuk membeli seblak.

"Mami, Mizan Takut." Mizan Sudah hampir menangis di bawah Kolong meja Makan.

BRAKKK

Suara Pintu Rumah yang seperti tertendang, lagi. Ia sudah menangis histeris.

"MIPAAANNNNNNNNNN."

"Anjim, Si Babon ngapain di sini sih!" Batin Nya.

"Mipaaannnn, Keluar Lo!"

Persetan Dengan Teteh Hantu, mendengar Suara Leo adalah hal yang paling menakutkan di banding Hantu yang membuat nya menangis tadi.

"MIPAAANNN AYO BELI SEBLAK!"

"SABAR ANJIM! GUE GANTI BAJU DULU!"

"Gue Masuk Ya!" Ucap Leo, melenggang masuk.

"Orang kaya, kaya monyet," Batin Leo.








Jangan lupa Vote dan Komen ya!
Terimakasih

Mizan Bukan Mipan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang