Hangat

8 5 0
                                    

Hari minggu waktunya beres-beres kosan. Tita hari ini bangun pagi, jadwalnya padat. Iya, nyuci sama nyetrika baju.

Beda sama Tita, sekarang Aira sudah siap pakai kaos dan celana training, dia mau lari--jajan-- di alun-alun.

"Ta lo ga ikut?"

"Ga ah, gue masih ngantuk," jawab Tita dari dalam kamar.

"Yaudah gue berangkat ya, lo mau bubur ga?"

"Heem."

"Mba Nad, mau bubur ga?" kamar Nadya berada di sebelah kamar Tita.

"Heem."

Aira berangkat naik motor. Di alun-alun ramai orang yang jualan, selain makanan, banyak juga yang berjualan baju dan perabotan rumah tangga, jadi wajar banget kalau ini tempat favorit banyak orang.

Tita mengucek matanya, sekarang sudah jam 7, ia bangun dari tempat tidurnya.

Sudah tiga hari baju menumpuk di keranjang, jadi hari ini dia mau mencuci semua baju kotornya.

"Yah sabunnya habis," Tita mengecek botol sabun di kamar mandi.

Mau tidak mau akhirnya dia berjalan ke warung untuk membeli sabun.

Selesai membeli sabun Tita berjalan pulang, dari kejauhan ia melihat ada seseorang yang berdiri di pintu pagar kosannya. Heran, siapa juga yang bertamu di minggu pagi begini.

Tita menpercepat langkahnya.

"Cari siapa Mas?" tanya nya saat sampai di depan pagar.

Seseorang itu menoleh.

"Eh?" keduanya terkejut bersama.

"Aira nya ada?"

"Ehm itu Kak, dia lagi ke alun-alun mungkin bentar lagi pulang," jawab Tita sedikit gugup.

"Oh gitu."

"Mau nunggu di dalem Kak?"

"Makasih tapi kayanya di sini aja, ga enak, ada tulisan dilarang bawa cowo ke kosan," Brian membaca daftar peraturan yang tertempel di pagar kosan.

Tita jadi senyum canggung, dia bingung mau menemani Brian di luar atau masuk aja ke dalam.

"Ehm di teras aja Kak gapapa kok, ga enak diliat orang kalo berdiri di sini."

"Boleh?"

"Iya," Tita membuka pagar kosannya.

Mereka berdua duduk di kursi teras, keduanya canggung, terlebih lagi Tita.

"Mau minum apa Kak?" basa basi banget sih Ta.

"Gausah, ngerepotin."

"Ah engga kok, bentar ya aku ambilin dulu." Tita beranjak dari tempat duduknya.

Di ruang tengah Nadya sedang asyik menonton tv sambil memakan kentang gorengnya.

"Mba Naaad, lo kok ada tamu didiemin mulu sih di depan, ga dibukain pintunya?"

"Males ah belum mandi gue."

"Ya jangan gitu dong Mba, kasian kayanya dari tadi nunggu di depan." Tita berjalan ke dapur.

"Ya sorryyyy," Nadya kembali memakan kentangnya.

"Teh Ririn udah pulang?" tanya Tita dari dapur.

"Tuh lagi tidur."

"Ohh."

"Ini Kak, minum dulu," Tita datang dengan teh manis di tangannya.

Tita, MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang