follow instagram

7 5 0
                                    

Sejak kemarin perasaan yang sudah lama tak dirasakannya kini kembali hadir. Perasaan senang dan gugup karena seseorang. Entah mengapa ia juga tak mengerti, bagaimana bisa hatinya merasa begitu.

"Lo kenapa deh Yan?"

"Hm? Kenapa gimana?"

"Senyum-senyum mulu anjir."

"Ah engga ko."

"Sini liat lo lagi ngapain." paksa Dara.

"Diem anjir, balikin hp gue Ra!"

"Owww, ciyeee Iyann lagi nge-stalk cewe. Uhuyy Iyan udah gede." goda Dara sambil menggerakan jempolnya dilayar hp Brian.

"Ra!!! Awas kepencet love!"

"Ciyee, kenapa? Malu yaa?"

"Ra! Balikin ah!"

"Eh bentar ini siapa deh? Mukanya ga asing Yan."

"Ga, bukan siapa-siapa."

"Oh anjir ini temennya si Farhan!! Ya kan Yan??!!"

"Hm." mau tak mau Brian mengiyakan pertanyaan Dara.

"Ck, Iyan udah gede. Udah naksir-naksiran sama cewe." ucap Dara seolah Brian adalah adiknya yang berusia 13 tahun yang baru mengenal cinta monyet.

"Apa sih? Siapa yang naksir ga jelas lo Ra." Brian mengelak.

"Cihh, dasar sok gengsi."

"Gebetannya Farhan Ra."

"Hah? Maksud?"

"Ya itu, si Farhan kayanya lagi ngedeketin gitu soalnya hari ini mereka jalan berdua."

"DIH KOK LO TAU??! OH CEMBURU YAHHH?!!!" ledek Dara semakin kencang.

"Apaan sih, makin ga jelas lo."

"Ya jangan mau kalah dong, kan baru 'kayanya' belum fix. Lo pepet lah Yan."

"Pepet pepet lo kira bajai?"

"Hahaha, udah sana chat aja Yan."

"Ngapain?"

"Ya tanya udah pulang belum."

"Kalo udah?"

"Lo ajakin jalan lah."

"Kalo belum."

"Lo susul aja."

"Gila lo."

"Atau lo langsung ke kosannya aja."

"Makin gila ya lo!"

"Udah sana cepetan!"

"Ga ah gue mau main ps aja."

"Cih bujang lapuk gengsi bener jadi orang." Dara mendorong tubuh Brian.

Mereka berdua sedang di ruang tamu kosan Brian. Kosan Brian memang campur antara cewe dan cowo tapi tetap dijaga ketat ko. Mereka sudah dapat izin dari ibu kos dan tamu lawan jenis hanya boleh sampai ruang tamu.

"Gue mau main ps aja di kamar." Brian berlalu meninggalkan Dara sendirian.

"Dih Iyan, masa gue sendiri??!!!"

Dara beranjak dari tempat duduknya, ia menuruni anak tangga dan mengetuk pintu Naya yang berada di lantai satu--daerah kamar khusus perempuan--.

"Nay!"

"Sapa?" teriak Naya dari dalam kamar.

"Dara, gue masuk ya!"

"Oh, iya ya masuk aja Ra."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tita, MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang