Chapter 19

3.9K 178 5
                                    


❤permintaan hati,❤

Arsen langsung jatuh tak sadarkan diri setelah merobek gaun Lily menjadi tak terbentuk membuat Lily memeluk tubuhnya yang terlihat sebagain karena gaun my di robekan oleh Arsen. Aroma alkohol tercium di hidung membuatnya mual.

"Tuan..." lirih Lily pelan melihat tubuh Arsen yang terkapar tak sadarkan diri karena pengaruy alkohol. Lily sendiri tak tau harus bagaimana karena ia tak mungkin membopong Arsen seorang diri maka dari itu Lily segera menganti baju dan meminta tolong kepada Bibi Monica untuk membantu membawa Arsen.

"Kenapa tuan ada disini?" tanya Monica tajam seketika lidah Lily kelu untuk menjawabnya. Tak mungkin ia mengatakan Arsenn tiba-tiba masuk lalu merobek gaun pemberian dari Damian. Lily sendiri sudah menyembunyikan sisa-sisa robekan gaun nya karena tak ini orang lain berpikir macam-macam.

"Aku tidak tahu Bi, tuan Arsen tiba tiba masuk dan jatuh pingsan." bohong Lily meremas tangan nya. Monica hanya menatap dalam Lily yang menunduk terlebih ia tak mau memperlihatkan mata sembabnya akibat menangis tadi. Mereka akhirnya membawa Arsen menuju kamar tamu.

Besoknya Arsen terbangun dengan kelapa yang pusing. Pria itu menatap sekelilinya yang asing."Dimana ini." gumam Arsen bingung karena tak bangun dikamarnya.

Sial!..

Seketika Arsen mengumpat kasar karena baru menyadari tadi malam ia mabuk berat karena geram terhadap Damian yang memberikan hadiah kepada Lily. Maka dari itu ia mabuk dan masuk ke kamar Lily yang sedang memakai gaun yang diberikan Damian lalu merobeknya kasarm

"Brengsek! Bodoh bodoh bodoh." makinya kepada dirinya sendiri. Apa yang ia lakukan tadi malam benar-benar bodoh dan memalukan. Arsen segera bangkit untuk keluar dari kamar tamu nya dengan kepala pening.

"Monica! Ambilkan aku air." teriak Arsen memegangi kepalanya. Tidak ada sahutan dari Monica membuat Arsen geran.

"Maat tuan, saya tadi sedang memasak sup untuk meredakan sakit kepala tuan." ucap Monica kepada Arsen mendapat delikan tajam darinya.

Dari mana dia tahu bahwa Arsen sedang sakit kepala?

"Tadi malam saya dan Lily membawa tuan ke kamar tamu karena kami tak enak membangunkan nyonya Sarah yang sudah tidur. Terlebih tuan tak sadarkan diri." ucap Monica pelan seraya menunduk. .

Rasa-rasa nya Arsen ingin mengumpat dan mencekik leher seseorang karena Monica tahu bahwa ia datang ke kamar Lily dalam keadaan mabuk. Brengsek! Tak mau semakin membuat Monica curiga Arsen segera mengibaskan lengannya menyuruh Monica pergi.

"Tidak. Harusnya aku tidak seperti ini." gumam Arsen memijat pelipisnya menyadari bahwa ia semakin tak terkendali.

Arsen memasuki kamarnya melihat Sarah yang duduk menghadap jendela. Pria itu seketika merasa bersalah karena mabuk hanya karena pelayan rendahan seperti Lily.

"Good morning, my wife." Arsen mencoba bersikap biasa saja dan mendekati Sarah lalu mencium rambut istrinya.

Sarah sendiri hanya tersenyum saat merasakan ciuman dari suaminya. Ciuman yang sama seperti tahun tahun sebelumnya."Kau sudah baikan?" tanya Sarah menatap manik mata suaminya yang selalu membuat para wanita terpesona.

Arsen salah tingkah menyadari Sarah tahu bahwa ia mabuk."hm, maafkan aku tidak menemanimu tixur. Lain kali aku tidak akan berbuat seperti itu lagi." janji Arsen kepada Sarah yang hanya mengangguk mengerti.

"Bagaimana kalau kita menjodohkan Damian dan Lily? Hari ini Damian sidang terakhir bersam Stella. Aku berpikir setelah Damian menduda kita jodohkn saja mereka. Bagaimana?" Sarah berkata dengan riang beerbeda dengan Arsen yang langsung menegang.

Trapped by The Devil 21+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang