2. Love Siren - Sunghoon

2.2K 229 53
                                    

I'm praying for a miracle for us to return to those days
Always together, no matter where we are
.
.

.

[Sunghoon POV]

"Wajahmu rumit sekali, apa tugasmu belum selesai?" Jungwon menghampiriku, memberikanku segelas wine yang aku sukai. Dia baik sekali mengambilnya untukku padahal dia sendiri tidak minum.

"Tugas itu hal sepele untuk Sunghoon, benar tidak?" Youngbin menghampiriku bersama Nicholas, mereka berhenti main billiard dan duduk bersama aku dan Jungwon.

Hari ini kami melakukan pemotretan majalah bersama. Selesainya kami pergi menyewa 1 meja billiard untuk melepas rasa lelah kami. Sebenarnya menjadi model bukan keinginanku, tapi bayaran yang ditawarkan luar biasa, setengah dari uang yang aku hasilkan bisa membantu ibu dan Yeji.

"Kenapa kalian berhenti bermain? Sudah jangan perdulikan aku," ucapku kemudian meneguk wine dengan rasa penat yang memuncak. Ini sudah 2 minggu lebih setelah aku menanyakan apa Jay masih mencintaiku atau tidak.

"Bagaimana bisa kami meninggalkanmu yang seperti ini." Nicholas mengajakku cheers dan minum bersama.

"Dari tadi pagi wajahmu murung. Katakan ada apa denganmu." Jungwon mendesakku dan aku hanya menggeleng.

Youngbin berdecak kesal dan menatap Jungwon yang duduk di pinggir sofa, "Apa kita harus memukul kepala Jay?"

"Aiss laki-laki itu lagi. Kemana dia? Aku tidak melihatmu bersamanya akhir-akhir ini." Oceh Jungwon menatapku kesal.

"Kemarin aku melihatnya di kafetaria kampus. Dia masih berlagak tidak ada apa-apa. Cih laki-laki pengecut." Nicholas yang pendiam kini ikut menghujat Jay.

"Sunghoon, kalau sudah tidak kuat lepaskan saja. Jangan menyiksa diri sendiri." Aku tidak tahu berapa kali Youngbin ataupun yang lain bicara seperti ini padaku.

"Kau terkenal dan banyak memujamu, jangan melakukan hal cuma-cuma untuk Jay." Perkataan Jungwon membuat dadaku sakit. Apa aku selama ini terlalu bodoh?

Mungkin orang-orang terkejut bagaimana aku bisa dekat dengan 3 teman baruku ini karena dari awal semester aku terus bersama Jay dan tidak bergaul dengan mahasiswa lain. Awalnya memang kami dipertemukan dalam 1 pekerjaan yang sama, kemudian kami saling mengenal.

Dari awal pertemanan kami, Jungwon mengaku dia tidak mengencani wanita dan aku takjub dengan Youngbin dan Nicholas yang terlihat biasa saja dengan hal seperti itu. Selama ini aku dan Jay menyembunyikan hubungan kami, semua orang hanya tahu kami teman dari kecil. Tapi dengan Jungwon, Youngbin dan Nicholas aku tidak perlu menyembunyikan siapa diriku, mereka menerimaku apa adanya.

Malam semakin larut, tidak tahu sekarang jam berapa dan berapa banyak aku minum sampai kepalaku sakit. Aku turun dari taksi dengan langkah yang hampir tersandung kaki-ku sendiri. Aku mengeluh dan menghentakan kaki dengan kencang.

Berharap kesadaranku kembali, aku berusaha memencet lift untuk naik ke atas. Mataku sulit terbuka, aku mengerjapkan beberapa kali dan berusaha mencari angka 6.

"Satu, dua... Enam? Aiss satu, dua, tiga, empat, lima..."

Aku baru ingin mencetnya dan seseorang di belakangku sudah memencet tombol angka 6. Pintu lift sudah tertutup dan aku mengerjapkan mata lagi kalau ini benar angka 6 yang menyala.

"Khamsahamnida..." Aku menoleh dan membungkuk pada orang di belakangku.

"Ini pertama kalinya aku melihatmu mabuk." Aku memgerutkan keningku, suara itu... Suara yang aku rindukan.

Love Siren - JayHoon (Twoshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang