.

1 0 0
                                    

"Sunyi!!!" Aku berteriak memanggilnya, penuh rasa marah.
"Kenapa aku? Kenapa diantara banyak perempuan dia lebih tertarik menggodaku dan membuatku bingung?!" Tanyaku.

"Aku tidak tahu. Tapi, bagaimana jika pertanyaanya aku balik, "kenapa diantara laki-laki yang melakukan hal sama kepadamu, dia yang kamu perhatikan?" Aku diam. Sunyi menatapku menunggu jawaban.
"Semua itu tentang rasa. Tidak ada yang tahu persisnya akan seperti apa. Aku yakin kamu bisa merubahnya segera. Pelan-pelan saja. Hanya perlu waktu dan kesabaran agar semuanya benar-benar berjalan semestinya, tidak ada paksaan sehingga tidak ada yang berarti setelah benar-benar terlepas."

Aku masih diam sekaligus berhenti berjalan, sedangkan Sunyi berjalan mendahuluiku.

UNEG-UNEGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang