one

546 46 7
                                    

inspired by
Ariana Grande - safety net (ft. Ty Dolla $ign) 



---

Jennie merasakan ada sesuatu yang lembut menyentuh dahinya. Matanya mengerjap dan menemukan sebuah senyuman yang mampu membuatnya ikut tersenyum.

Jennie menguap kecil sesaat ketika sosok yang mencium dahinya itu berucap, "aku pergi dulu."

Si gadis mungil hanya mengangguk lalu mengerjap kembali matanya untuk menyesuaikan pencahayaan kamar yang cenderung remang-pukul berapa ini?

"masih jam 3 pagi, lanjut tidur aja, aku pergi. I love you" kecupan manis Jennie terima lagi, tak lagi didahi tetapi dibibir merahnya. Senyuman lebar meluntur begitu saja ketika sosok itu semakin berjalan menjauh meninggalkan dirinya.

Ia menatap punggung tegap yang terbungkus kemeja putih itu dari ranjangnya, hingga akhirnya harus menghela nafas kecewa ketika pintu kamarnya menutupi pemandangan yang masih saja menjadi favoritnya.

Suara pintu utama apartemennya tertutup terdengar samar, menandakan bahwa kekasihnya telah pergi.

Jennie cemberut sebentar sebelum memilih untuk kembali mengarungi lautan mimpi.

Kira kira pukul sembilan, Jennie mendengar suara gaduh dari luar kamar lalu suara yang tak asing lagi menyapa gendang telinganya yang bahkan belum berfungsi dengan benar.

"Morning, Jennie-ya" seru seorang sembari dengan kasar membuka gorden kamarnya dan tetiba saja cahaya surya berlomba masuk menerangi kamar Jennie dan tentu saja gadis yang semakin bergelung dibalik selimut itu semakin mengeratkan matanya menghindari cahaya yang seakan mencoba untuk menusuk retinanya.

"Bangun! Jam 10 udah ada schedule Jennie" nadanya penuh peringatan, pemilik suara itu adalah wanita dewasa yang cantik dan tentu saja juga wanita dewasa yang tak sabaran, lihatlah baru lima detik ia berkaca pinggang tetapi sudah dengan kesal menarik selimut-

"Ah jangan ditarik-aku telanjang, unnie"

Yang disebut kakak hanya melongo dan seolah tidak mendengar apa yang dikatakan Jennie, ia tetap kembali melanjutkan aksinya -menarik paksa selimut.

"Oke-oke aku bangun."

---

"Setahun terakhir kamu dan kebiasaan tidur telanjangmu, apa tidak takut?" Jennie menatap managernya sembari mengunyah.

"Itu kebiasaan bagus Joohyun unnie, memberikan waktu untuk tubuh kita bernafas. Lagipula tidak setiap hari aku melakukannya"

"Ya, tapi untuk menghindari sesuatu yang enggak-enggak."

Jennie terbatuk tiba-tiba, Bae Joohyun mengerutkan dahinya, "Atau jangan bilang selama ini kamu-"

Jennie dengan sedikit panik memotong perkataan Joohyun"-Unnie, kemarin Roseanne menghubungi aku, dia mengajakku untuk cameo di dramanya. Gimana menurut unnie?" Dan seolah lupa dengan kalimatnya dengan penuh antusias Joohyun menanggapi Jennie yng diam-diam merasa lega.

untuk kesekian kalinya.. hampir saja

"Ohya? Boleh kok, nanti aku coba bicara sama Chaerin depyo*, omong-omong aku punya kabar baik! Jangan kaget yah, si bos bilang kamu diundang ke Blue House*!"

"Aku tahu"

"hah?"

"ha"

"Kamu sudah tahu?"

i've never been this scared beforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang