Enam

2.7K 425 95
                                    

Winwin dan Jaehyun kini sedang sibuk dengan laptop dihadapan mereka. Taeyong yang memang sedari tadi memperhatikan keduanya mendengus kesal.

"Winwin, Jaehyun! Mau sampai kapan kalian memperhatikan laptop itu hah?!" Kesal Taeyong, ia menatap keduanya bergantian.

"Hehe, sebentar Hyung!" Sahut Jaehyun.

Taeyong menatap keduanya penuh selidik, berjalan mendekat kearah Winwin. Winwin yang menyadari hal itu dengan cepat menutup laptopnya.

Mata Taeyong semakin menatap keduanya tajam.

"Dong Sicheng, Jung Jaehyun. Apa yang kalian sembunyikan hah?!" Tanya Taeyong.

Winwin dan Jaehyun meneguk ludahnya kasar, keduanya kehabisan kata sekarang.

"Yong! Haechan dan Yangyang hilang! Kita harus cari mereka sekarang!" Seru Kun.

Entah Winwin dan Jaehyun harus bersyukur atau tidak atas hilangnya kedua bocah itu, namun mereka berdua berhasil membuat Taeyong melupakan kecurigaannya pada kedua pemuda kelahiran tahun 1997 itu.

Taeyong menarik nafasnya lelah, bolehkan ia mengundurkan diri menjaga mereka semua? Pelan namun pasti pemuda bermarga Lee itu beranjak dari sana, sebelum ia keluar dari ruangan itu ia berbalik menatap Jaehyun dan Winwin tajam.

"Awas saja kalian!" Dengusnya sebelum keluar.

"Kalian berdua juga jangan sampai hilang!" Peringat Kun pada kedua pemuda itu.

"Siap, Ge!" Seru Winwin tak kalah nyaring, Jaehyun juga mengacungkan jempolnya.

Kedua Leader itu meninggalkan mereka. Winwin menghela nafasnya lega.

"Sial, aku kira kita akan ketahuan Taeyong Hyung." Ujar Jaehyun, pemuda itu kembali membuka laptop milik Winwin.

"Kau benar, entah aku harus merasa bersyukur atas hilangnya kedua bocah itu." Sahut Winwin, Jaehyun terkekeh pelan.

Ia berjanji akan membelikan keduanya makanan nanti saat mereka ditemukan oleh kedua Hyung itu.

Kini Jaehyun kembali berkutat dengan laptop itu, "Datanya tinggal beberapa persen lagi akan terunduh." Ujar Jaehyun, pemuda itu mengambil sekaleng soda yang sengaja ia bawa dari kamarnya.

"Terimakasih, Jae. Kau membantuku sampai tahap ini." Lirih Winwin. Sungguh ia bahkan tidak terpikir untuk membobol data agensi Rose.

Jaehyun terkekeh pelan, "Santai saja! Kau temanku tentu saja aku akan membantumu sampai akar."

Winwin mencibir pelan, walau begitu ia bersyukur dapat mengenal Jaehyun. Keduanya hanya diam saja selagi menunggu data itu selesai.

"Ngomong-ngomong dimana Rose? Aku tidak melihat hantu itu." Ujar Jaehyun, matanya menelusuri kamar Winwin mencari keberadaan gadis hantu itu.

"Mungkin sedang bergosip dengan teman sejenisnya?" Ujar Winwin asal. Jujur sebenarnya ia juga sedang mencari keberadaan gadis itu.

"Siapa yang kalian panggil hantu, hah?! Aku belum mati! Dan apa tadi, bergosip dengan sejenisnya? Maksudmu hantu?!"

Entah datang dari mana suara itu membuat Winwin dan Jaehyun tersentak ditempat.

"Kami tidak salah bukan? Kau hantu, hantu." Tekan Winwin, pemuda itu sengaja menekan kata hantu dalam kalimatnya.

"Kau?!" Jemari lentik itu menunjuk tepat wajah Winwin.

"Apa?!" Tantang Winwin, jangan kira ia akan mengalah dengan gadis itu.

"Bisakah kalian diam?!" Sungut Jaehyun.

"Kau yang diam!" Seru Rose kesal.

Jaehyun membelalakkan matanya menatap Rose tak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H E L P ; 𝐖𝐢𝐧𝐫𝐨𝐬𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang