Sekarang tanah air sedang berduka
Asyik klayar-kluyur kesini kesana
Yang dulu bersukacita sekarang menjadi bergulana
Melihat penyesalan seseorang melakukan karantina
Berminggu-minggu berbulan-bulan itulah dukanya
Sampai para pesohor terkena wabahnya
Dulu sering terlontar kata di rumah saja
Tapi nyatanya apa...
Banyak orang sengaja rela keluar jauh hanya karena tamasya
Itulah warga +62
Apa kata orang yang melihatnya?
Apa kata orang di luar sana?
Kata sebagian orang mungkin itu luar biasa
Tapi kata para ahli medis itu sangat berbahaya
******
Sampai muncul kata Indonesia terserah!!
Itu berarti para ahli medis menyerah??
Apakah kita sudah pasrah?
Dengan keadaan dunia yang semakin parah
Sebagian orang menjadi tidak terarah
Dengan aturan pemerintah
Para narapidana dibebaskan oleh pemerintah
Sayang beribu sayang, mereka palah berbuat ulah
Kita semua mencoba menahan amarah
Berharap sehat wal afiat, Alhamdulillah
******
Banyak orang yang kelaparan
Karena kehilangan pekerjaan
Siapa yang berhak disalahkan?
Siapa yang kuat itulah yang akan bertahan
Harga masker melonjak tak karuan
Hand sanitizer semakin menjadi incaran
Vaksin pun belum berhasil ditemukan
Pertemuan dibatalkan
Kegiatan diberhentikan
Pandemi yang benar-benar terkesan menakutkan
Yang terkenal dengan keganasan
Meluas melalui penyebaran
Semakin mengerikan bukan?
Apa yang sudah kita lakukan?
Tetap menjaga kesehatan
Ikuti prosedur pencegahan
Hindari banyak kerumunan
Menjaga jarak aman
Pakai masker pun jadi kewajiban
Cuci tangan pakai sabun pun jadi keseharusan
Itu yang seharusnya kita semua lakukan
Oleh: Amirrotun Solikhah
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Kata Pandemi
PoetryDunia berubah seratus delapan puluh derajat Yang menggegerkan manusia di belahan dunia Banyak dampak yang merasakannya Salah satunya kematian pun jadi korbannya Apakah ini akhir dari segalanya? Apakah kita sedang berada di ujung tanduk kehidupan dun...