Mereka Beda tapi satu peran

5 5 0
                                    

Di pagi harinya Reno memaksa pulang karena bosan dan tidak ingin di rumah sakit terlalu lama.

Dokter mengijinkan Reno pulang dengan Syarat dia harus istirhat yang cukup, dan tidak boleh begadang di malam hari.

"Makasih ya Ma, udah nurutin aku buat pulang" Ucap Reno.

"Iya sayang gak apa apa ko, Rin kamu mau pulang apa mau sarapan dulu di sini" Tanya Maryam.

"Pulang deh kayaknya Tante"
"Nggak, lu sarapan dulu, temenin gw sama Mama sarapan, pokoknya jangan pulang dulu" Reno memegang tangan Ririn kencang.

"Yaudah Rin, sarapan dulu aja yuk kamu juga butuh tenaga buat nyetir pulang"

Ririn menurut, mereka langsung sarapan yang sudah di sajikan oleh Mbok Sem. Ririn sebenarnya sudah di anggap keluarga oleh Maryam, karena dia selalu menemani anaknya dari awal pertama sekolah sampai saat ini.

"Makan yang banyak Rin, supaya nyetirnya kuat" Maryam mengmbilkn secentong nasi goreng.

"Makasih Tante"
"Nah ini buat Anak Reno"

Mereka makan dengan nyamannya suasana makan bersama.

◉ ◉ ◉

"Makasih ya Tante, aku pamit pulang assalamualaikum" Ririn menyalami Tangan Maryam.

"Hati hati sayang, nanti main lagi yaa" Maryam berteriak.

"Oke Tante"

Di perjalanan, Ririn teringat perlakuan Maryam yang sangat hangat pada dirinya dan Reno dan dia langsung teringat kepada Rahayu.

"Tante Maryam tuh baik banget sih, beda sama Mama, dia lebih mentingin anak papa Brian dari pada aku anak kandungnya, dah lah nanti juga inget sama aku" Batinnya dalam Hati.

Ririn sampai di Rumah dengan muka lelah dan sedih, Dia langsung memeluk Nenek dengan kuat dan langsung menangis.

"Nek, hiks hiks, kenapa Mama lebih sayang sama Afita dari pada sama aku, hiks hiks, padahal waktu pas Ayah masih hidup Mama sayang sama aku, tapi sekarang kenapa beda sikap hiks hiks"  Tangisnya pecah dan langsung menguakkan semuanya di pelukan sang Nenek.

"Sabar sayang, Mama kamu itu lagi buta karena semua yang dia punya, Nenek yakin kalo dia kehilangan 1 hartanya pasti dia inget kamu Nenek berani jamin" Nenek menenangkan Ririn dengan pelukan dan belaian kepala.

"Nek. Mama itu gak sayang sama aku hiks hiks, dia itu sayangnya sama Afita doang, aku itu gak penting hiks hiks, aku gak mau tinggal serumah sama Mama aku gak mau!"

"Iya sayang iya, Kamu bakalan tinggal sama Nenek di sini udah jangan nangis"

Adam Kakek Ririn, langsung mendekat ketika tau cucunya sedang menangis.

"Ya Allah Cucuku kenapa? Mir, kenapa Ririn" Tanya Kakek.

"Dia…"
"Mama Kek Mama, hiks hiks, kenapa Mama gak sayang sama aku hiks hiks, aku gak mau punya saudara tiri gila kayak dia hiks hiks aku gak sudi Mama aku di miliki orang lain dan lebih mentingin dia dari aku hiks hiks hiks, POKOKNYA AKU GAK SUDII!!!" tangisan Ririn makin kencang dan membuat kakeknya geram akan kelakuan Rahayu.

"Rahayu anak itu sudah mulai keterlaluan!" Kakek langsung masuk ke mobil dan langsung tancap gas ke rumah Rahayu.

"Yaudah yuk kita masuk tenangin diri kamu" Nenek membawa Ririn masuk ke dalam kamarnya.

UnSpecial:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang