"kak aku nanti pulang ada latihan dance, kaka mau nungguin apa aku minta jemput pak rahman aja?" tanya seorang gadis berseragam putih abu-abu kepada gadis yang kini tengah berjalan disamping nya
"minta jemput aja gue males nungguin" jawab gadis yang di sampingnya itu sama dengan gadis yang sebelumnya menggunakan pakaian putih abu-abu namun beda nya tidak menggunakan atribut lengkap
"hmm yaudah deh" pasrah gadis beratribut lengkap
"siapa suruh bareng gue" balas gadis yang tak beratribut lengkap
"kak chika"
"christy".
ujar mereka barengan kedua nya pun lalu sama-sama diam dalam lamunan nya dengan terus berjalan masuk kehalaman sekolah*********
"panas banget woi elah udah kek"
"gila si ini simulasi neraka"
"cabut yu"
"semalam gue habis skinkeran anjir"
suara-suara yang selalu terdengar, setiap kali upacara berlansung ini selalu saja membuat guru-guru tak henti-hentinya menegur mereka
"chik, lu gaminta bokap lu buat hapus upacara aja apa" ujar asal dari salah satu ke 5 siswi yang sekarang tak henti-hentinya mengeluh karena kepanasan
"bacot banget mulut lu la" balas siswi bernama jessy
"kalo bisa mah gue udah minta dari dulu" chika menjawab dengan malas, sunggu pagi ini dia merasa sangat tidak mood
"chika kamu gapake dasi lagi?" ujar pelan siswa yang ternyata anggota osis yang baru saja datang
"buru-buru tadi jadinya lupa" balas siswi bernama chika itu tanpa melihat osis yang menegurnya itu
"olla chika kenapa?" tanya osis itu kepada teman chika yang bernama olla
"gatau kak gito, dia kan emang suka ga jelas" jawan asal olla kepada osis yang ternyata bernama gito
"pulang bareng aku ya?" tanya gito kepada chika
"hmm" balas chika masih enggan menoleh kearah gito
"yaudah aku mau keliling lagi" ucap gito dengan tiba-tiba mengusap pelan punggung tangan chika dan langsung berlalu pergi dari barisan
"ih bucin" ledek olla
"ngomong lagi gua tampar lo ya" jawab chika menatap tajam kearah olla.
"chika galak banget pagi ini takut ih" ledek olla lagi
"fiony ini temen lu otak nya udah kosong" ujar chika sudah tak tahan atas kelakuan sahabatnya itu dia pun memutuskan untuk pindah kebarisan yang ada didepannya lebih tepatnya disamping fiony yang dari tadi sangat khusyu mengikuti kegiatan upacara
"nah dari tadi kek gua disamping fiony, ADEM ga PANAS kaya disamping setan" ujar chika dengan melirik kearah olla
"mampus" ujar jessy tertawa pelan
*************
"kak beby, vivi mulai masuk sekolah mulai kapan?" tanya vivi kepada seseorang yang dia panggil "kak beby"
"dari infonya si senin besok" jawab beby yang kini tengah fokus mengendarai motor beet nya itu
"kamu udah ngehubungin mami kamu?" tanya beby melirik kearah spion, sekilas dia dapat melihat adik sespupunya ini menundukan kepala
"gimana kalau aku aja yang ngehubungin?" ujar beby lagi
"gausah kak yang penting mami menuhin kebutuhan aku disini aja udah cukup kok" jawab vivi pelan namun masih bisa didengar oleh beby
"kita mau kemana si kak?" tanya vivi setengah berteriak agar terdengar oleh beby
"rencananya hari ini aku mau ambil motor lagi, jadi aku ajak kamu buat milih, biar nanti kamu kesekolah bisa bawa motor sendiri" jelas beby dengan tersenyum
"loh gausah kak beby aku kan bisa naik angkutan umum" ujar vivi merasa tak enak
"tenang aja vi kak beby dapet bantuan biaya kuliah 3 semester terakhir dari tempat kerja yang sekarang" jawab beby mengerti apa yang dipikirkan oleh vivi
"wah hebat banget, alhamdulillah kalau gitu" vivi pun ikut tersenyum mendengar penjelasan dari beby
"kak aku boleh kerja ga nanti? itung-itung buat nyicil motor nanti" tanya vivi
"eh jangan yang ada nanti kamu ga fokus belajar" jawab beby dengan tetap fokus kepada jalanan didepannya
"pokoknya gue harus kerja" batin vivi
****************
2 hari setelah beby dan vivi mencari motor dan hari itu pula mereka menyepakati untuk membeli motor yang sudah dipilih, dan hari ini motor itu pun sudah berada tepat didepan pagar rumah beby yang tak terlalu besar ini
"nah vivi mulai sekarang kamu bisa pake motor ini buat kemana-mana, ni kunci motor nya" ujar beby lalu memberikan kunci motor itu kepada vivi
"kak bebyyyy huaaaa" teriak vivi tiba-tiba lalu memeluk beby dengan sangat erat
"makasih banyak udah nampung aku disini, terus ditambah motor ini hiikss aku pasti ngerepotin bangat, aku janji gaakan ngecewain kaka, aku bakal selalu semangat buat belajar" vivi lagu dengan menangis
"aku pake motor yang lama aja kak hikss, kak beby pake motor yang baruu" ujarnya lagi masih tetap setiap memeluk beby
"aku sama sekali gangerasa direpotin sama kamu, janji ya kamu harus selalu semangat" beby balas memeluk vivi dia menahan air matanya, tiba-tiba dia teringat akan masa lalu nya yang sangat menyedihkan
beby sangat sayang kepada vivi dia sudah menganggap vivi sebagai adik kandungnya.
kedua nya sama-sama anak tunggal, kedua nya sama-sama anak yang sangat kurang merasakan kehangatan sebuah keluarga, kedua nya sama-sama dari keluarga yang sangat tercukupi kebutannya.namun ketika beby berumur 5 tahun dan vivi berumur 2 tahun, orang tua beby mengalami kecelakan pesawat dimana jasad dari kedua orang tua nya tidak ditemukan, dan sejak saat itu pula kebutuhan hidupnya selalu dipenuhi oleh papi vivi yakini adalah kaka dari ayah beby. kini beby berumur 20 tahun dan vivi berumur 17tahun
karena itu dia sangat sayang dengan vivi serta keluarganya dan semenjak kejadian 11 tahun dimana semua nya membuat kehidupan vivi sangat berubah, membuat beby bertekad untuk menjaga vivi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasi Bintang Orion
Ficção Adolescentewaktu terus berjalan itu artinya semua selalu berubah dengan waktu yang sudah ditetapkan.