chika berjalan malas menuju kedalam rumah nya dengan christy yang berjalan disampingnya
"chika sini dulu" ucap mama aya lembut menyuruh chika yang baru saja membuka pintu untuk duduk sampingnya, chikapun dengan malas berjalan menuju ke sofa yang diduduki sang mama tak lupa christy mengekor dibelakangnya
"tadi bu vieny udah cerita ke mamah.." ucap mama aya terpotong
"kalau mama mau bahas itu mending aku ke kamar" ucap ketus chika membuat christy tak suka dengan cara bicara chika ke sang mama
"sayang dengerin mama dulu" ucap sang mama lembut denga menatap dan menggenggam tangan chika, namun chika memalingkan wajahnya
"ma aku capek, aku males kalau bahas itu" ucap chika berusaha untuk tidak ketus
"nak kamu sudah besar, mau sampai kapan kaya gini terus?" ucap mama aya dengan sabar tak ingin membuat sang putri merasa tertekan
"aku udah bilang gamau bahas ini ya ma" sentak chika ke sang mama
"gausah ya bentak-bentak mama" ucap christy tak tahan dengan kelakuan sang kaka
"lo gatau apa-apa, mending diem!" ucap chika tak kalah kasar
"aku gaakan diem kalau kamu udah mulai ngebentak mama" ucap christy lantang, sebenarnya dia merasa takut dengan tatapan tajam chika, namun dirinya tak terima jika chika sudah mulai berani kepada mama aya
"christy udah gapapa" ucap mama aya lembut dengan memeluk tubuh christy yang mulai menangis, dia juga menatap miris punggung chika yang mulai menaiki tangga
"aku gasuka kalau kak chika ngebentak mama kaya gitu" ucap christy memeluk mama aya sangat erat
"mama gapapa sayang, kamu jangan gitu lagi ya ke kak chika" ucap mama aya dengan menghapus air mata christy, christy begitu sangat menghormati mama aya, walau beliau bukan ibu kandungnya tapi dirinya begitu sangat menyayangi mamanya itu
"christy sayang banget sama mama" ucap christy kembali memeluk sang mama
"christy besok ajak kak vivi main kerumah ya? mama mau ngobrol sama dia" ucap mama membuat christy menatap dirinya seneng
"bener ma?" ucapnya tak percaya
"iya dong" ucap mama aya tersenyum
semoga itu memang dia batin sang mama
*******
dey tampak sangat menikmati makanan yang sedang dia makan, ara dan mira tak henti-hentinya berkata kasar karena sudah 2 pertandingan mobail lagend mereka kalah, dan ini adalah match terakhir mereka dan sudah dipastikan mereka akan kalah, sedangkan vivi dia tengah melamun memikirkan cara bagaimana dia bisa mengganti handphone milik kakanya christy
"mir kok lu nub banget si" kesal ara dengan menaruh handphonenya asal diatas meja
"valir lu tu nub banget, masa war didepan" ucap mira tak terima
"ya lagian tank nya cemen" teriak ara menyindir teman sekelasnya yang tadi menjadi tank di match mereka
"yaaaa maaap" teriak seseorang yang disindir oleh ara
"kalian ini ya ngegame mulu kalo jamkos" ujar dey yang sudah menyelesaikan makannya itu
"ngaca! lo juga makan mulu jamkos!" ucap mira yang masih terbawa emosi karena kekalahannya secara 3kali perturut-turut
"liat noh si vivi dari tadi begong aje, macem kek lagi tipes aje" celetuk dey dengan menunjuk vivi dengan dagunya
"eh iya vi lu kenapa diem aja dari tadi?" tanya ara membenarkan posisi duduknya kini dia tengah menatap vivi membuat vivi tersadar
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasi Bintang Orion
Novela Juvenilwaktu terus berjalan itu artinya semua selalu berubah dengan waktu yang sudah ditetapkan.