Terdengar bunyi bel yang berdenting nyaring. Sangat keras. Hingga semua Slourine yang ada di perpustakaan terkejut heran, tidak terkecuali dengan Jenny dan Uppie.
Tiba-tiba semua Slourine lari keluar.
"CELAKA!!!" Uppie memandang jauh keluar lewat jendela sampingnya.
"What's wrong?" Jenny sendiri bingung, mengapa semua Slourine itu berlarian keluar.
Tanpa pikir panjang, Uppie menarik tangan Jenny untuk beranjak dari tempat duduk semula.
"Come on, Jenny. We have to go. Right now!" tegas Uppie dengan menekan bagian kata right now.
Buku yang tadinya di pangkuan Jenny, terjatuh ke lantai saat Jenny dipaksa berdiri oleh Uppie. Tanpa tahu sebab dan mengapanya, Jenny justru berpasang muka seperti anak yang kehilangan orang tuanya di kebun binatang.
Buku itu tergeletak di bawah. Uppie tidak memperdulikan itu. Ia hanya bergegas membawa Jenny pada salah satu ruangan di perpustakaan itu. Ruangan kosong yang hanya ada cermin dan ventilasi udara. Uppie mengunci kamar itu.
"Wait...wait.. Where are you going? Why I should be here?" Jenny mengetok-ketok pintu dan hanya bisa meneriaki Uppie dari dalam.
"I'll explain you later. You will be saved here. So, don't worry. Okay? I'll be back".
"Soon" tambah Uppie.
Segera Uppie meninggalkan Jenny dengan seribu pertanyaan. Jenny hanya bisa mengutuk dirinya mengapa ia harus percaya pada makhluk kecil itu.
Para Slourine sudah berkumpul di bawah pohon besar. Pandangan mereka searah tertuju ke atas langit yang sama. Dengan bersamaan mereka memperbesar ukuran tubuhnya hingga setinggi manusia.
Semakin lama langit itu mengeluarkan awan kelabu yang berubah menjadi hitam. Itu artinya mereka semakin dekat dengan para Slourine.
Ya. Mereka pasukan Foulderine yang berbondong-bondong mendatangi wilayah Slourine.
Saat Foulderine itu tiba di muka, pemimpin dari pasukan itu melangkah ke depan. Mendekati pemimpin dari Slourine. Kedua pemimpin kini saling berhadap-hadapan. Seolah siap untuk saling bertempur. Tapi mereka berdua masih diam. Saling pandang satu sama lain. Sedangkan pasukan di belakangnya, siap sedia untuk menyerang bila pemimpinnya terkena serangan dari pihak lawan.
Beberapa lama kemudian, akhirnya pemimpin dari Foulderine memulai pembicaraan.
"Aku mendengar salah satu dari kalian membawa makhluk bumi ke dunia kita. Di mana dia sekarang?" ucap Kapten Zourie selaku pemimpin dari Foulderine.
Dengan penuh wibawa dan tenang, Freicken, pemimpin dari Slourine menjawab, "Apakah itu yang mengundangmu datang kemari? Kukira kau datang untuk berdamai setelah ribuan tahun kau mengkhianati perjanjian itu".
Zourie tersenyum sinis, lalu ia tertawa terbahak-bahak. Semua hanya memperhatikannya sampai selesai tertawa.
"Apa kamu bilang? berkhianat? aku dan pasukanku bukan berkhianat. Kita hanya menyelamatkan manusia dari kesedihannya. Tidak seperti kalian yang hanya memberi harapan kebahagiaan di mimpi saja. Lalu saat sadar, kalian meninggalkan mereka dan kesedihan mereka rasakan kembali di kehidupan nyata." ucap pemimpin pasukan gelap itu.Keadaan semakin mencekam. Pasukan Slourine memendam amarah yang semakin meningkat akibat perkataan Zourie. Mereka tidak pernah merasa bersalah, dan tidak akan pernah.
Salah satu Slourine hendak menyerang Zourie, ialah Uppie yang berada di belakang Freicken. Sayangnya Freicken segera menahannya dan berkata, "Uppie, kau harus segera membawa Jenny pulang sebelum mereka datang kembali. Uppie mengangguk menuruti perintah pimpinannya.
Selagi Uppie menuju perpustakaan di mana ia menyembunyikan Jenny, Freicken masih beradu pendapat dengan Zourie,.
"Menyelamatkan mereka? Hah. Itu hanya alibi kalian. Kalian bukan menyelamatkan manusia dari penderitaan, tapi kalian menambah penderitaan mereka demi keuntungan kalian sendiri" tegur Freicken.
Saat Uppie sampai di perpustakaan, ia segera menuju tempat di mana Jenny disembunyikan. Ia membuka pintu ruangan Jenny itu dan menemukan dia sedang duduk di lantai dengan kedua lutut ditekuk. Ia terlihat seperti habis menangis.
"Oh, Jenny. I'm so sorry for this uncomfortable situation. I've promised to get you back home, okay?" ucap Uppie sangat halus.
Jenny semakin menangis dan berkata, "I thought you left me alone. I was so scare." Uppie mengusap lengan Jenny. Ia berusaha menenangkannya dan meyakinkannya bahwa Uppie tidak pernah berniat meninggalkannya.
Tidak mau berlama-lama, Uppie segera mengajak Jenny keluar dari wilayah itu dan kembali ke rumahnya.
"Jenny, we gotta go sooner. You're not safe anymore here. Foulderine have known about you." mendengar hal itu, Jenny mengusap air matanya.
"Jadi tadi kamu mengunciku di sini karena ada Foulderine?" Jenny menatap Uppie untuk memastikan kebenarannya.
Uppie mengangguk pasti. "Sekarang kita harus keluar dari sini, Jenny". Jenny mengangguk dan menuruti perkataan Uppie keluar dari ruangan itu.
"Hold my hands!" Mereka mulai memejamkan mata lalu berputar-putar kencang, sampai menghilang dari perpustakaan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rn't You? (On Going)
Fantasía"Yeah. Kau tahu, aku tercipta untuk menyelamatkan manusia di bumi dari mimpi buruk dengan melawan para Folderine itu". Jenny mengangkat sebelah alisnya. "Folderine?". Cerita ini asli hasil pemikiran author yang diturunkan oleh Allah SWT berupa tulis...