DEVANO

34 3 2
                                    

TAP TAP TAP
Suara derap langkah kaki seorang gadis dengan mata bulat rambut sebahu,hidung mancung,kulit nya yang tak telalu putih dan tak telalu hitam,bola mata nya yang coklat kehitaman bibir tipis,dan pipi nya yang berisi,gadis yang tak memiliki tuduh terlalu tinggi,yang bernama kirana mengema di koridor kelas ipa.sial batin kirana trus saja merancau karna kesialan nya,hari ini ia terlambat datang ke sekolah,bertepatan di mana jam pelajaran pertama adalah fisika guru kiler,yang suka menghukum murid nya yang terlambat datang

"Sial gw yakin,pasti di kelas udh ada itu guru" ujar nya semakin was was saat dia sudah mendekati kelasnya

Ia mempercepat langkah nya,saat sampai di depan kelas nya ia mengintip sedikit dari luar jendela,sial dugaan nya benar guru itu sudah masuk,dia tak mau di kenakan hukuman kali ini

Kirana menimbang nimbang ia harus masuk kedalam kelas atau lanjut bolos?tapi ia juga tidak mau ketingalan pelajaran,tapi dia juga tidak mau di hukum apa lagi yang menghukum bu tara yang terkenal tak ada ampun saat memberikan hukuman

Lama ia berfikir,ia bukan murid nakal yang sering bikin ulah,tapi kirana sadar bahwa tindakan ini salah,sudah seharus nya ia menerima hukuman saat ia terlambat.

Sebenar nya saat kirana telat,pintu pagar sudah di tutup.tapi kirana tau ada pintu masuk lewat belakang sekolah.

"Gw pasrah kalo gw harus di hukum,toh juga ini kesalahan gw" ucap nya berlalu sambil mempersiap kan nyali untuk masuk kedalam kelas

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat semua mata yang tadi tertuju pada pelajaran yang lagi di terangkan,mengarah kepada si pelaku yang mengetuk pintu

"Asallamualaikum, maaf saya telat" ucap kirana dengan menundukan kepala

Bu tara menatap kirana tajam,seluruh penghuni kelas diam,hawa mencekam memenuhi ruangan ini

"Telat 25 menit" ucap bu tara

Kirana mesih diam,tak berani menatap
"Saya lgi tidak mau marah marah,bersihkan gudang belakang sekaligus taman nya sampe bersih g ada sampah satu pun atau pun daun kering saya ngak mau liat,klo sampe saya datang ada sampah atau daun yang berserakan di tanah,kamu bersihkan toilet,sana keluar jangan lama lama di hadapan saya" lanjut bu tara

Kira hendak protes tapi apa lah daya dia hanya remahan roti,kirana menghelahkan nafas pasrah,mau tak mau dia melaksanakan hukuman itu
......
"Hufff,gila kali ya  ini taman luas banget ajg,sialan,tolol,ahhh kan toxci mulut gw jadi nyaa,belom gudang ny lagi ini nya lagi itu nya lgi ihhhhh gak suka gelayy, sialannn" kirana menjalani hukuman denggan sedikit tidak iklas.sedikit ya garis bawahi sedikit.

Kirana terus mengerjakan hukuman nya dengan mulut yang tak henti henti nya ng-bacot gk jelas.

"Kalo lagi di hukum itu kerjain yang bener bukan malah nge-bacot bodo"
.........
"DEVANO"

Suara bentakan mengema di dalam ruangan kelas.yang awal nya semua fokus pada pelajaran kini menatap ke arah  Devano

"Hey devano,berani sekali kamu tidur saat jam pelajaran saya,sudah paham kah kamu apa yang tadi saya jelaskan? Ha?" tanya bu yanti ibu ini tidak suka marah tapi ia benci murid yang tidur saat jam pelajaran nya berlangsung

"Ya engak lah bu,kan tadi saya tidur gimana cara nya saya paham" ujar devano santai,ia sadar dengan apa yang di ucap nya ia sadar guru di depan nya ini sedang marah,tapi ia acuh dengan semua itu

"Kamu ini,udah tidur  di jam pelajaran saya,menjawap lagi kamu,KELUAR" ucap bu yanti mengebu gebu.devano mesih terlihat santai tak ada rasa gentar atau pun rasa bersalah  di wajah nya

"Iyaa ini juga mau keluar" ucap devano berlalu keluar kelas dengan tak  sopan melewati guru yang sedang marah begitu saja

Bu Yanti cukup sabar menghadapi sikap murid berandalan seperti Devano.siapa yang tak mengenal Devano di sekolah ini,seorang yang tak pernah taat pada aturan sekolah,fakboy kelas teratas,ketua geng,ketua basket pula,dengan perawakan yang tampan hidung mancung,putih,muka nya yang blasteran eropa asia membuat dia memiliki ketampanan yang ah sudalah.

Devano melangkahkan kaki nya menuju taman belakang,karna biasanya guru dan murid jarang lewat atau mau ke situ karna itu sangat jauh dari pemungkiman sekolah.taman ini juga yang sering di jadikan tempat bolos oleh anak anak nakal seperti Devano

Dari kejahuan Devano meliahat seorng wanita sedang membersihkan taman,tampak nya dia sedang di hukum seperti diri nyaa.ah tidak Devano berfikir ini bukan hukuman tapi ini anugrah karna ia dapat keluar dan terbebas dari belajaran yang membuat nya pusing

Gadis itu tak henti henti nya berbicara sendiri,apa dia gila? Tanya Devano dengan udara yang berhembus. Tapi cewe itu terlihat cantik mungkin dia bisa modus pikir Devano. Ia berjalan menghampiri cewe itu yang sedang menjalan kan hukuman nyaa

"Kalo lagi di hukum itu kerjain yang bener bukan malah nge-bacot bodo" ucap Devano saat sudah berada di belakang pungung gadis itu.

Kirana memutar tubuh nya menghadap orang yang mengatai nya bodoh "lu sapa? Hebat banget lu bilng gw bodoh"

"Lu gak kenal gw?" "hem" Devano berdehem singkat lalu mengenaln diri nya dengan nada yang di buat se maco mungkin

"Kenalin gw Devano aldebaran,putra dari kenzo aldebaran dan taliya aldebara abang dari sisil adila aldebaran,ketua basket di sekolah ini,sekaligus ketua gen di demonswyt"

"Oh" ujar gadis di depan nya ini berlalu pergi meningal kan nya

Wht ini apa apan,Devano sudah panjang lebar memperkenalkan diri tapi hanya di balas 'oh' oleh gadis itu.sialan Devano merasa harga diri nya turun di depan gadis itu,apa lagi jabatan tangan nya tak di balas oleh gadis itu sial sial sial




Halohalo semua nya semoga menikmati cerita aku ya,maaf kalo cerita ny gaje,ngebosanin,gak bagus aku minta maaf,kalo ada yang salah komen ya biar aku bisa perbaiki biar aku belajar dari kelsalahn makasi yang udh mampir :)

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang