Selamat membaca
Suasana kelas sangat tidak kondusif, hari ini kelas 11 IPS B yang harusnya pelajaran Sosiologi tapi guru mapel berhalangan mengajar dan hanya masuk memberi bahan materi yang harus di pelajari serta beberapa soal. belum ada sepuluh menit sepeninggal Bu Maya kelas sudah seperti pasar.
"Lia, gue punya film-film bagus loh. nanti malem kita nobar yuk. beli camilan dulu sepulang sekolah, mau ga?" seperti bisa Yori akan sangat antusias berinteraksi dengan Lia.
"ga deh" jawab Lia tanpa memalingkan wajahnya dari novel yang ia baca, iya Lia memang terkadang suka membaca karena dengan membaca ia bisa menciptakan imajinasinya sendiri. Novel ia suka baca bukanlah novel percintaan, ia lebih suka membaca novel yang mengisahkan tetang sebuah keluarga.
"ah, Lia mah gitu terus. kenapa sih? gue cuma berniat baik buat temenan sama lo, tapi kayaknya lo ga suka banget sama gue."
Sudah hampir satu minggu Lia berada di sekolah ini. selama satu minggu ini juga Yori selalu berusaha mendekati Lia, namun selalu saja Lia bersikap dingin pada dirinya dan semua orang. Yori tidak ada maksud apapun, ia hanya ingin berteman dengan Lia. ia sendiri sebenarnya tidak terlalu bisa beradaptasi dan bisa di bilang di kelas ini ia tak memiliki teman dekat, maka dari itu ia berusaha mendekatkan diri pada Lia, berharap Lia bisa menjadi teman dekatnya apa lagi mereka satu kamar.
Lia menatap datar Yori dan mengangguk sebagai jawaban ia mau nonton bersama Yori.
Sorot mata berbinar terlukis pada wajah Yori dengan senyum yang sangat mengembang, "Waaa! gitu dong Lia." dengan sepontan ia memeluk Lia. Jangan tanyakan bagaimana reaksi Lia, ia hanya dia tak bersuara mebiarkan Yori memeluknya.
❄️❄️❄️
Kedua manusia bernama Yori dan Lia saat ini tengan menyaksikan Film yang terputar lewat laptop Yori. Bukan film tentang cinta atau sebuah keromantisan yang mereka tonton, mereka mentonton sebuah film yang menyajikan tentang kekeluargaan dan persahabatan.
"duh gila sih, mau netes nih gue" pekik Yori di tengah film.
"aaaa jahat banget tu temennya!"
"woe temen ga tau di untung!"
Beberapakali Yori memekik mengomentari setiap adegan dalam film, sementara Lia? iyes, seperti biasa iya tak memberi respon apa pun, walau dalam hatinya ia merasa teriris. Bisa di bilang film ini mewakili perasaannya, di mana ia tidak dapat kasih sayang dari orang tuanya, teman pun tak ada. Matanya memerah menahan butiran-butiran bening yang kapan saja bisa lolos.
"Yor, gue keluar bentar ya?" jangan biarkan ia melihat film ini sampai habis, dadanya sudah cukup sesak, matanya sudah memanas terlalu berat untuk melanjutkan menonton.
"mau kemana, Lia?"
"mau cari angin bentar, lo lanjut aja nonton." ucap Lia dengan datar, sebisa mungkin ia menahan diri untuk tetap bersikap datar dengan rasa yang sangat bergemuruh ini.
"owh, oke deh."
❄️❄️❄️
sepi...
dingin....
Suara gemercik air dan hembusan angin dingin, jangan lupa dengan suara siulan jangkrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl [Hiatus]
FanfictionIni cerita tentang gadis 17 tahun yang belum pernah merasakan keharmonisan dalam keluarga, keluarganya terbilang kaya tapi tidak dengan kasih sayang, ia tak pernah mendapatkannya. Gadis itu memilih untuk hidup mandiri dan tinggal di Asrama, seolah m...