Chapter 6

11 10 0
                                    

"Wah Mas Gail ternyata tidak percaya sama hantu ya ? Mas pemberani juga ya. Kalau begitu ceritakan saja pengalaman uji nyali yang mas bilang tadi siapa tahu menyeramkan" Ucap Mas Gema saat aku menjelaskan alasan ku yang tidak dapat bercerita apa-apa dihadapan mereka. Dan tentu saja aku juga mengatakan pengalaman uji nyali hebat ku yang terbilang sudah lebih dari 3 kali aku lakukan.

"Jujur saja awal alasan saya dari dulu ikut uji nyali adalah karena saya penasaran dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang hantu. Saya tidak percaya dengan perkataan orang-orang yang mengatakan ada hantu yang seperti ini dan itu. Belum lagi cerita dari mulut ke mulut yang sudah campur aduk . Satu hantu saja sampe punya beberapa versi cerita hehe."

Cengiran ku diakhir pembicaraan langsung dipotong oleh Mbak Tinka yang berkata, "Emang nya Mas mau hantu yang kayak gimana mas ?"

Aku agak bingung dengan perkataan Mbak Tinka. Kalaupun harus aku jawab maka jawaban ku sederhana yaitu cukup muncul saja dihapadan ku walau bagaimanapun bentuk nya baru aku tidak akan meremehkan makhluk yang disebut hantu, atau pantaskah menyebut mereka sebagai makhluk sedangkan keberadaannya saja belum jelas ?

"Mas Gail hati-hati lo berbicara seperti itu apalagi sekarang kita posisi nya sedang digunung" Ucap Mas Aji disamping ku yang terlihat ketakutan.

"Apalagi semua cerita kami berasal dari tempat yang sama" Ucap Pak Wage menimpali.

Deg, jantung ku berdegup kencang. Keringat mulai muncul di kening ku walau suasana sangat dingin sekarang. Ujung jari tangan ku membeku.

"Maksud kalian, Cerita aneh yang kalian bicarakan dari tadi itu tempat nya adalah gunung ini ?", Aku menatap wajah orang-orang yang ada di hadapan ku mengangguki jawaban ku dengan begitu tenang kecuali aku.

"Gak baik lo mas ngatain cerita kami yang jelas-jelas terjadi ini aneh" Ucap Mbak Tinka yang marah terhadap ku.

Badan ku menegang dan merasa hampir sulit bernafas. Segera aku beranjak dan mengambil ransel ku untuk segera pulang sekarang juga. Saat aku berbalik dan hendak mengajak mereka untuk pulang sekarang juga. Aku mengedarkan pandangan ku melihat kemana mereka semua pergi. Yang tersisa disini hanya aku dan api unggun yang hampir padam.

Ini Ceritaku Mana Ceritamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang