Selamat membaca wahai readers!
Dahlah pastii sepi ini wkwkw
Gpp lah, walau sepi tetap bakal publish kok, gk ada yang baca asal aku bisa bikin karya yang bagus dan menarik!!Walau gk ada yang suka, aku ikhlas kok, tau aku kalau cerita aku jelek, gak bagus
It's okay,no problem
Ada yang ngebantuin vote pun alhamdulillah.
Cuma baca?
Alhamdulillah, berarti kalian gk sider!!!Makasih dah mau baca, maaf aku curhat, tapi emang aku mau temen curhat nih xixixi.
Mau baca silahkan, gak mau juga gpp
Happy Reading:)
***
"iihhh gak ada kok buk" balas Vina senyum senyum sendiri.
"Eh ini jaket punya siapa? Terus kenapa kamu basah kuyup begini?" Tanya Farah, ibu Vina yang khawatir kepada putrinya itu.
Vina emang tidak pernah menceritakan semua masalah buruknya di sekolah, karena ia takut penyakit yang diderita ibunya kambuh, yaitu darah tinggi.
"E-eh hum.. ngga ada kok buk, tadi habis dari toilet, gak sengaja temen aku jail nyiram aku hehehe" kata Vina berbohong.
"Masa jail sampai basah kuyup begini" kata Farah sambil Memegang kedua bahu Vina,
"Udah sana ganti baju, nanti sakit. Dan ibu udah masak sayur sop kesukaan kamu" lanjutnya.Vina mengangguk cepat dan segera masuk kedalam rumahnya, tidak lupa ia memgucapkan salam nya sebelum masuk rumah.
Sesudah ia makan, ia tidak lupa membantu ibunya membereskan meja makan.
Setelah membersihkan semuanya, ia segera masuk kekamar yang tak jauh dari pintu utama.
Ya,.. kalian tau lah mereka kontrak di kontrakan kecil.
Karena uang mereka tidak cukup untuk mengontrak rumah yang lebih besar.
Semenjak ayah Vina meninggal, semua menjadi bangkrut, hutang dimana-mana dan mereka harus merelakan rumah yang besar itu demi membayar hutang.Kontrakan mereka hanya memiliki 1 kamar, 1 kamar mandi dan dapur.
Tidak luas?
Ya emang tidak, tapi mereka bersyukur dapat berlindung dari panas dan hujan.Vina masuk kedalam kamarnya.
Setiap hari ia selalu memandang album, yang dimana ada foto-foto ia, ayah dan ibunya yang sedang bersama sama.
Ia menangis kembali sambil memeluk album yang ada foto ia bersama kedua orangtua nya waktu masih SD kelas 4.
Dan.. yang membuat Vina menangis adalah fotonya dan Fikran
Vina teringat masa-masa ia bersama Fikran dan masalah kedua orang tuanya.
*Flasback on*
"Papa punya berita baru!!!"
Ucap laki-laki paruh baya tersebut."Apa itu pa!!" Tanya gadis kecil dengan tatapan bingung dan senang.
Laki-laki itu memegang kedua bahu anaknya, dan mengacak-acak rambutnya sambil bersemangat.
"Kita akan kerumah baru!! Yang besaaaarrr banget"
Gadis kecil itu sangat senang dan berlari menuju ke arah mamanya.
"Mama!!" Teriak gadis kecil itu yang bernama Vina.
"Ada apa sayang? Kok kelihatannya seneng banget, humm?" Tanya wanita itu.
Vina langsung menarik mamanya langsung kearah papanya.
"Ma!! Kita akan pindah rumah loh!! Seneng gak?!" Kata laki-laki itu yang bernama Stefan.
Mata istrinya langsung terbelalak mendegar cerita itu.
"Sungguh?!" Kata Farah."Yes!! I sure!!" Kata Stefan semnagat dan langsung mengendong Vina yang tubuhnya sudah agak besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada 2 Cinta Dalam 1 Hati
Novela JuvenilAku mencintai dia,aku juga mencintai dirinya,ini sungguh pilihan yang sangat sulit,apakah aku harus mencintai 2 orang dalam 1 hati? apakah aku sanggup?