Miracles are only possessed by someone who is admired, tapi aku juga mengaguminya. Jauh- lebih awal, dari seseorang yang datang ke kehidupannya.
I am first in your life, but not to be first in your heart.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Evanescence: Hilang dari pandangan
.
Namjoon nampak sibuk berkutat dengan layar laptopnya, berbicara dengan seseorang disana.
Wajahnya nampak serius, lelaki yang ada di dalam panggilan itu juga tak kalah seriusnya.
"Jadi, dia menyukai Yoongi Hyung? " Tanya pria di sebrang sana.
Namjoon hanya menjawab dengan sebuah anggukan.
Pria di sebrang sana, menyibak rambut blondenya kebelakang. Pikirannya kacau, ternyata selama ini. Dugaannya benar, Ellena sudah melupakannya.
"Dia bahkan tidak pernah bercerita tentang dirimu. "
"Dia tidak akan menceritakan, kenangan terburuk di dalam hidupnya Hyung. "
Terlihat raut wajah pria itu berubah, berubah begitu sedih.
Ini sudah terlampau sangat lama untuk dirinya maupun Ellena, jika Ellena sudah terbiasa tanpa dirinya. Tapi dia sendiri tak pernah terbiasa tanpa gadis itu.
"Maaf, Jim. Tapi, aku benar-benar tidak tahu ada apa diantara kalian berdua? "
Pria yang di panggil Jimin itu mengusap wajahnya kasar, pertanyaan yang terlihat mudah untuk di jawab justru adalah pertanyaan yang paling menyakitkan untuknya.
Sulit untuk menjawabnya.
"Aku tidak bisa bercerita di sini Hyung, mungkin nanti saat aku pulang ke Korea. Aku akan menceritakan semuanya, tentang aku dan—"
"Joon, aku ingin makan ramen. Apa kamu memilikinya? "
Namjoon terlihat sedikit panik, dia menatap ke arah Jimin saat akan menutup layar laptopnya. Tapi Jimin menahannya, dia mengangguk membiarkan Namjoon tetap berbicara dengan Ellena tanpa menutup telponnya.
"Aku jarang makan di apartment, El. Kalau kamu mau kita bisa makan bersama di luar? "
Ellena mempoutkan bibirnya, "Baiklah, tidak apa. Apa kamu sedang bekerja? "
"Ah, tidak. Hanya panggilan dari temanku yang tinggal di Paris—"
"Paris? " Potong Ellena dengan raut wajah yang tidak dapat di artikan.
Namjoon mengangguk, "Apa kamu punya teman yang berasal dari Paris juga? "
"Tidak, teman ku sejauh ini hanya kau, Yoongi dan Lea. " Ucap Ellena sambil tersenyum, "Ya sudah, Joon. Aku siap-siap dulu, have fun . "
Setelah Ellena masuk ke kamarnya, Namjoon kembali menekan tombol agar kameranya berpindah ke depan.
