20

2.5K 230 9
                                    




VOTE & COMMENT PLEASE FOR A BETTER STORY <3

HAPPY READING !!

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah sampai di ruang makan, mereka semua menuju ke meja nya masing-masing. Meja Xia He bersebelahan dengan Putra Mahkota, jadi ia mengikuti Putra Mahkota dari belakang. Namun ketika sudah dekat dengan meja nya ada seseorang yang berjalan mendahului nya.

"Kakak Zhou bolehkah aku makan bersama mu? Sudah lama kita tidak bertemu?" tanya orang itu.

Putra Mahkota diam dan melirik kea rah Xia He. Gadis yang dilirik nya hanya diam dengan wajah datar tidak menampilkan ekspresi apapun, dan ini membuatnya jengkel.

"Baiklah Yi Ze, kau boleh makan bersama ku. Ku rasa Putri Mahkota tidak akan keberatan" jawab nya.

Benar.

Seseorang yang mendahului Xia He adalah Gu Yi Ze yang sebelum nya mencemooh Xi He.

Xia He yang mendapat pertanyaan itu, hanya menjawab dengan santai.

"Tentu saja boleh, untuk apa aku melarang? Lagi pula bukan hak ku untuk melarang mu Putra Mahkota"

Putra Mahkota yang mendapat jawaban santai dari Xia He merasa semakin jengkel.

"Kak Xia He kau bisa makan di sebelah ku. Meja di sebelah ku masih kosong" kali ini suara dari Pangeran Zhou Bei Yi.

"Bukankah itu meja dari Putri Lu Fang Yin?" tanya Xia He.

"Putri Mahkota bisa menempati meja di samping kiri Pangeran Zhou Bei Yi, meja putri ini ada di sebelah kanan", jelas Fang Yin.

"Baiklah kalau begitu, kau beruntung adik dapat makan diantara dua wanita cantik seperti kami" jawab Xia He sambil tertawa dan diikuti tawa lainnya.

Putra Mahkota yang melihat itu semua hanya diam karena merasa semakin jengkel. Tanpa sadar ia menarik tangan Gu Yi Ze.

Gu Yi Ze tentu senang dengan perlakuan dari orang yang dicintai nya.

Sebenarnya itu adalah cinta sepihak, Putra Mahkota hanya menganggap Yi Ze sebagai adik perempuan, tetapi Yi Ze salah menganggap perlakuan itu.

Acara makan pun berjalan dengan santai dengan diwarnai candaan dari keluarga kerajaan. Di saat makan perjamuan seperti ini tidak ada nuansa tegang atau mencekam, yang ada hanya hiburan, canda dan tawa.

"Yang Mulia Kaisar, bagaimana jika diadakan pertunjukan sederhana dari para putri? Agar suasananya semakin meriah dan anggap saja ini sebagai hadiah untuk nenek kekaisaran" pinta Gu Yi Ze.

"Sepertinya itu ide bagus, baiklah kalian para putri bisa menamplkan sesuatu" jawab Kaisar.

Sepertinya Gu Yi Ze itu sedang cari muka. Menyebalkan sekali. Apa susahnya sih tinggal menonton? Kenapa harus menampilkan sesuatu lagi. Batin Xia He.

"Untuk mengawali pertunjukan, biarkan putri ini memainkan alat musik yang khas dari kerajaan kami. Tapi aku tidak sendiri, aku ingin diiringi oleh pemusik lainnya. Semoga nenek kekaisaran menyukai nya" itu adalah suara  Fang Yin.




(bayangin Fang Yin memainkan suling dengan nada itu)

Semua yang mendengarkan tersenyum dan terhanyut dengan nada-nada yang dialunkan. Alunan nada yang membuat hati terasa nyaman dan seakan merindukan rumah. Setelah selesai, mereka semua bertepuk tangan karena penampilan yang luar biasa.

TIME TRAVEL OF XIA HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang