Chapter 1

8.6K 392 5
                                    

Mentari pagi yang terbit di ufuk timur memberikan kehangatan bagi kehidupan kota Osaka dan seluruh dunia. Sinar mentari yang hangat pertanda akan dimulainya segala aktifitas makhluk hidup di muka bumi ini.

Berbeda dengan seorang wanita bersurai merah muda yang masih terlelap sangat nyenyak dalam selimut tebalnya. Mengabaikan cahaya dan hangatnya mentari yang masuk melalui ventilasi. Suara pintu kamar terbuka pun tak mengganggunya sama sekali.

"Mamaa bangun sudah pagi!!" Seorang anak laki-laki dengan mata hijau jernih itu pelaku yang membuka pintu kamar wanita bersurai merah muda.

Ia mengguncang tubuh wanita yang sedang terlelap itu. Tak peduli jika wanita itu akan marah padanya. Pasalnya hari ini adalah hari yang ia sangat tunggu-tunggu.

Merasa sedikit terganggu, wanita itu semakin mengeratkan selimutnya dan memunggungi anak lelaki itu. Ia butuh tidur cukup setelah pulang larut semalam akibat pekerjaannya.

"Oh ayolah Ma, apakah Mama benar tak ingin bangun? tanyanya, "Sasori Ji-san menuju kemari menjemput kita. Mama tidak lupa 'kan?"

1 detik

2 detik

3 detik

Manik hijau milik wanita itu terbuka sempurna ketika ia mendengar satu nama yang terucap dari bibir anak lelaki itu. Ia langsung terduduk dan menatap mata yang sama seperti miliknya. Mencoba memutar sedikit ingatannya beberapa hari kemarin. Matanya tiba-tiba melotot dan langsung berlari ke kamar mandi.

Akasuna Satoru Haruno atau Saru nama anak lelaki itu. Anak lelaki dengan paras tampan, rambut hitam, hidung mancung serta mata hijau.

Saru memerhatikan dengan wajah polos ketika wanita yang tadi menatapnya laru terburu-buru.

Tingg! Tongg!

Anak lelaki itu berlari menuju lantai bawah ketika mendengar suara bell apartemennya berbunyi. Mengabaikan pesan yang selalu disampaikan ibunya untuk tidak berlari ditangga. Mama tak akan tahu jika tak melihatnya begitu kata batinnya.

"Ohayou ponakan Ji-san." Pria berambut merah tersebut masuk saat keponakannya membukakan pintu apartemen milik adiknya. Akasuna Sasori itulah namanya. Seorang pria yang bekerja sebagai CEO di Akasuna Corp dengan cabang perusahaan di Tokyo dan Osaka, "Are u ready boy?"

"Of course i'm ready Ji-san. Sungguh, aku tak sabar berkeliling kota Tokyo Ji-san." Antusias Saru.

"Hontōni? Ah, senang rasanya Sasori melihat tingkah keponakannya, "Apakah Mamamu sudah siap Saru?"

"Aku disini nii-san," jawab wanita yang berjalan sambil menarik kopernya.

"Kau benar-benar sudah siap Imouto?" tanya Sasori dengan kernyitan di dahinya. Pasalnya ia melihat penampilan adiknya sedikit berantakan dari biasanya.

"Huh, tak usah pikir——"

Ucapan wanita merah muda itu terpotong oleh teriakan dari luar apartemennya. Suara melengking yang memekakkan telinga.

"MAMAAAA, SASORI JI-SAN CEPAT. BAGAIMANA JIKA KITA KETINGGALAN PESAWAT!!"

"Huh keponakanku itu."

🌸🍅

- Di Tokyo


Salah satu keluarga kelas bangsawan, Uchiha yang kaya dan terpandang di Tokyo sedang melaksanakan kegiatan pagi nya.

Uchiha Mikoto selaku nyonya Uchiha dan menantunya Izumi, istri dari putra pertamanya Uchiha Itachi sedang menyiapkan hidangan untuk sarapan pagi bersama keluarganya dibantu beberapa maid.

You Deserve To Be Happy [3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang