PROLOG

135 19 6
                                    

Cerita baru lagi, ini kisahnya bakal beda banget dari cerita yang pernah aku buat.
So masukin perpustakaan di vote, coment juga oke.

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





SMP Mentari adalah gudang anak-anak pejabat, pembisnis bahkan anak artis pun tidak kalah saing untuk memasuki anak-anaknya ke sekolah tersebut, kadarnya yang bertaraf internasional selalu di lirik di mata lingkungan para miliarder untuk menanamkan uangnya untuk menjadi donatur di sekolah tersebut. Contoh saja anak salah satu pejabat. Arania Arbela, pembawaannya yang sangat cantik sudah bersinar dari tingkat kelas 1 sampai 3, Arania cewek yang sering di panggil Ara ini memiliki kekuasaan yang paling tinggi karena Ayahnya terbilang sangat kaya.

Ara yang selalu di kelilingi harta, Ara yang selalu mendapatkan pujian di mana-mana, Ara yang tangguh, Ara yang tidak merasakan artinya kesusahan, menjadikannya sosok pribadi orang yang selalu memandang orang lain remeh. Termasuk selalu membully anak-anak yang menurutnya cupu dan tidak layak untuk masuk ke sekolah ini.

Ara berdecak pinggang. "Jadi ini yang namanya Daniel?" ucap Ara lantang menatap cowok di hadapannya dengan tatapan rendah. Bahkan Ara memandang cowok di hadapannya ini jijik.

"Jadi Lo yang berani nembak gue pake surat ini," ucapnya sambil menunjuk amplop berwarna pink di tangannya.

"I-iya," ucap Daniel sambil menundukkan kepalanya takut.

"Cowok kacamata, berani lo ya nembak gue," geram Ara kepada Daniel.

"K-kamu mau jadi pacar aku?" Tanya Daniel sambil menatap Ara yang angkuh dengan takut.

Ara tersenyum tipis lalu menyeringai, sekelibat ide bersarang di otaknya. "Berhubung semuanya lagi ada di sini, gue terima cinta lo deh," ucap Ara kepada Daniel, membuat Daniel kecil tersenyum tulus.

"B-beneran?" ucapnya.

Ara mengagguk. "Pulang sekolah lo, harus ada di depan kelas gue," ucapnya kepada Daniel.

"Iya," ucapnya semangat, Daniel tidak menyangka seorang Ara menerima cowok cupu seperti dirinya.

Begitupun teman-teman yang lainnya yang berkerubun tidak menyangka Ara anak yang selalu angkuh dan begitu jijik dengan anak rendahan kini menerima cowok yang jauh dari kata kaya bahkan terlihat cupu seperti Daniel.

Ara tersenyum culas. "By pacar," ucapnya langsung pergi dari hadapan Daniel.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Ara tersenyum mengejek saat melihat Daniel sudah stay di depan pintu kelasnya.

"Lo tempatin janji juga." Ucap Ara melihat Daniel dan menghampirinya.

"Iya, kita kan pacar." Ucapnya membuat Ara ingin tertawa terbahak namun ia tahan.

"Nama lo siapa tadi," ucap Ara yang memang tidak ingat dengan nama Daniel.

Ex perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang