1

10 1 0
                                    

"Ada banyak hal yang terjadi hari ini, dari sekian yang mengalir itu, aku bingung, apakah semuanya akan selamanya sama? Atau sebaliknya?"

Selamat pagi Jakarta, ternyata pagimu indah, udara terasa sejuk walau hanya terasa sesaat yang kemudian terganti oleh debu- debu polusi yang memedihkan.

Tapi kendaraan- kendaraan disebrang sana tidak henti- hentinya berlalu-lalang menerobos mentari pagi.

Namaku Karang, anak tunggal dari ayah dan ibu, kemaren aku masih menghirup udara di Bandung sekarang aku harus mulai terbiasa dengan udara baru kota Jakarta.

Sepertinya sulit, tapi tidak jika dijalani, jika orang- orang sibuk menahan emosi karena kemacetan dipagi hari aku memilih berjalan kaki menuju sekolah baruku.

Kadang aku merasa heran, padahal mentari belum sepenuhnya muncul, dan ini baru pukul 6:30 tapi jalanna sudah dipenuhi berbagai bentuk kendaraan. Disitulah keegoisan para pengendara untuk menerobos, itulah alasan kenapa sekarang terjadilah macet, karena salah mereka, yang tidak bisa sedikit bersabar dan hanya memikirkan ego sendiri tanpa memikirkan orang lain.

Manik mataku menagkap pemandangan lain diujung sana, tampak seorang wanita berpakaian serba tertutup tengah membagikan bungkusan kecil kepada pengemis-pengemis dipingir jalan. Ada rasa aneh dihati ini, ku putuskan mendekatinya tapi dia malah pergi mengendarai sepeda merah muda dan hilang disebuah gang kecil.

Aku pikir jika orang-orang hanya memikirkan dirinya sendiri tapi dia berbeda.
Beberapa menit memikirkan seseorang yang tak dikenal dan alarem gelang jam yg ku pakai menunjukan pukul 6:50, itu berarti 10 menit lagi bel sekolah akan berbunyi.

'Ceroboh sekali kau ini, karang!' Omelku pada diriku sendiri, aku berlari secepat mungkin.
Akhirnya tepat bel berbunyi dan gerbang ditutup aku telah berada diarea skolah.

Ku susuri koridor sekolah baruku, banyak pasang mata yang memperhatikan penuh penyelidikan, dengan acuk ku berjalan menuju sebuah ruangan, yaitu kelas 11 IPS 2 SMA Garuda.
Ini adalah hari pertamaku masuk sekolah sebagai salah-satu murid pindahan dari Bandung, kini ku berada tepat diambang pintu.

Tok...

Tok...

Tok...


"Permi....."

Ucapanku terhenti dengan kehadiran seorang wanita disampingku, yang dengan angkuh masuk kekelas tanpa salam ataupun mengetuk pintu, semua penghuni kelas yang berada di ruangan otomatis memperhatikan aku dan dia, yang entah siapa. Dia yang menghiraukanku memasuki kelas sedangkan aku masih menunggu dipersilahkan untuk memasukinya.

"Terlambat lagi, sini kamu berdiri didepan, dan kamu silahkan masuk" ucapnya sambil menghampiri seseorang didepan sana.

"Kamu anak pindahan kan?"

"Iya pak"

"Silahkan perkenalkan dirimu kepada teman barumu"

"Hai, namaku Karang" ucapku singkat

"Hai" balas penghuni kelas secara bersamaan

"Itu saja. K...arang" tanya seorang guru berkepala botak disisiku

"Ya"

"Sepertinya teman baru kita tidak suka banyak bicara, silahkan duduk dikursi yg kosong"

aku berjalan menuju kursi yg tak ditempati siapapun, sorakan- sorakan para murid terdengar mengema di ruangna yg berdominasi worna biru muda ini.

Wah..wah.. Ganteng amat

Eh masih keren aku

Cool

Mungkin itu yg mereka bisikan, hanya ada satu wanita dipojok ruangan yg malah asik dengan handpone dan hand said ditelinga yang tidak merespon kehadiranku. Dan yang ku tau dialah wanita angkuh yang kujumpai sewaktu sebelum memasuki kelas, seharusnya dia berada didepan karena terlambat tapi dia malah duduk dengan santai menikmati musik yang didengar.

"Eh Angel, kenapa kamu duduk, kan tadi saya suruh berdiri, maju kedepan" ucap bapak guru dudepan sana dg lantang, yg belum ku ketahui siapa nama beliau.
Tanpa menjawab, Dia yg kudengar bernama Angel berjalan kedepan dengan sangat anggun, seperti bak model papan atas.

"Ya?" Tanya Angel polos

"Saya perhatikan, sepertinya kamu setiap hari berangkat terlambat, kenapa? Jangan memberi alasan karena pekerjaan ya? Mentang- mentang sudah pintar jadi seenaknya."
"Saya harus jawab yg mana bapak Tekwo Nugroho Pamungkas Widyo Putro"
"Susah bicara sama kamu, sana kembali ketempat dudukmu dan temui saya diruang guru nanti setelah istirahat pertama."

"Hmm"

Dia berjalan tanpa melihat kanan ataupun kiri dan itu malah membuat para kaum Adam berteriak histeris.

Jadi dia itu siapa?
Dan kenapa juga aku harua memikirkannya? Kenapa juga aku harus ambil pusing pada orang aneh itu yang entah akupun tidak mengenalnya?, jadi lupakan dan fokus pada duniamu 😊

Selamat datang Karang, siapkah menjelajahi dunia dan memecahkan teka-teki?☺
Tanyanya pada diri sendiri

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai guy's, masih ingat dengan Karang? Iya Karang si pemberani dan penjelajah waktu, hehehe maaf ini hanyalah cerita karangan, maaf jika ada kesamaan tempat, nama , atau yg lainnya, ini murni ku tulis sendiri, Masih tahap pembelajaran, butuh masukan dan saran.

Maaf jika terlalu banyak kesalahan, mohon bantuannya juga untuk memberi jejek( komen contohnya😆)

Selamat membaca😊
#Salamliterasi

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang