Chapter 4

232 33 16
                                    

Daging, sup, kimchi beserta makanan lainnya tersaji rapih diatas meja, semua itu adalah hasil masakan Minseok. Saat ini dia tengah menatap makanannya dengan wajah bangga luar biasa, dirinya memang kurang bisa memasak, tapi demi adik sahabatnya dia berusaha keras.

  Chanyeol sudah duduk manis di kursi, melipat kedua tangannya diatas meja dengan rapih sambil ikut menatap makanan-makanan buatan Minseok. Kalau dari baunya sih meyakinkan, baunya harum dan menggugah selera, tampilan masakannya juga tidak terlalu buruk.

  Minseok ikut duduk di kursi yang tersisa, hanya ada dua kursi di meja makan ini tentu saja, penghuninya hanya Chanyeol dan Junmyeon. Karena Junmyeon tidak ada jadi sekarang Minseok yang menempati.

  "Cha! Makanlah, apa yang kau tunggu?" tanya Minseok saat melihat Chanyeol masih menatap makanannya.

  "Aku menunggu kau hyung…."

  Minseok terkekeh geli, "aku kira kau tidak makan karena mengira masakanku tidak enak."

  "Eh?" buru-buru Chanyeol menggeleng, "tidak hyung, dari baunya aku yakin  masakan hyung pasti enak….aku sampai tidak sabar untuk memakannya."

  Lagi-lagi Minseok terkekeh kecil, "arraseo… biar hyung ambilkan nasinya sini…"

  Chanyeol memberikan mangkuknya pada Minseok, membiarkan sahabat sang kakak yang sudah dia anggap sebagai hyung-nya itu mengambilkan makanan untuknya.

  "Apa dagingnya cukup Chan? Mau tambah lagi?"

  Minseok bertanya kala tangannya sibuk menjumput beberapa potong daging dengan sumpit, lalu meletakannya diatas mangkuk Chanyeol.

  "Cukup hyung…."

  Minseok tersenyum lalu memberikan mangkuk nasi yang dia pegang pada Chanyeol, "Makanlah yang banyak, kau sekarang terlihat kurus dibanding saat aku mengunjungimu sebulan yang lalu."

  Pemuda berusia enam belas tahun itu mengangguk sambil melanjutkan makannya dengan lahap. Diam-diam Minseok menghela nafas pendek, dia sedih karena sekarang Chanyeol harus tinggal sendirian disini.

  Sebenarnya Minseok sudah menawarkan diri untuk menemani Chanyeol selama Junmyeon tidak ada, tapi pemuda itu menolak halus dengan alasan tidak ingin Minseok repot.

  Ah, bocah itu. Selalu saja ingin melakukan sesuatu sendiri.

  Merasa diperhatikan, Chanyeol mengalihkan pandangannya dari mangkuk ke Minseok yang melamun sambil menatapnya.

  "Yak! Hyung… berhenti menatapku seperti itu. Aku tidak suka." protesnya dengan mulut penuh.

  Minseok tersadar dari lamunannya dan tersenyum kecil, dia kemudian mengusak rambut Chanyeol, hingga empunya marah karena rambutnya berantakan.

  "Kau menghancurkan tatanan rambut tampanku hyung…" gerutunya sebal.

  Karena tak ingin menganggu makan Chanyeol lagi, Minseok mulai menyantap makanannya, untung saja saat lidahnya menyipi masakannya sendiri rasanya memang benar-benar baik.

  "Wah, masakkan hyung enak sekali." Chanyeol berkomentar, ada binar cerah di matanya.

  Minseok yang mendengarnya tersenyum senang, apalagi melihat binar mata itu rasa senangnya berkali-kali lipat.

  "Hyung…." Chanyeol bersuara lagi.

  Minseok sampai memastikan di depannya benar-benar Chanyeol, karena biasanya pemuda itu akan diam saja saat dia berkunjung kesini, tapi malam ini pemuda itu lebih banyak berbicara.

  "Wae Chan?"

  "Apa ditempat hyung ada lowongan pekerjaan?"

  Minseok menghentikan aktiftas makannya. Menatap Chanyeol dengan alis bertaut. "Untuk apa kau menanyakan hal itu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'll Search You From SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang