01 - Matchmaking News

235 43 3
                                    

×××

Chaeryeong terbaring di tempat tidurnya sambil tersenyum menatap langit kamar. Hari ini ia sangat bahagia karena sahabatnya yaitu Shin Ryujin bisa menemaninya untuk pergi ke toko bunga di dekat rumahnya. Akhir-akhir ini Chaeryeong sangat menyukai bunga, beberapa hari belakangan Chaeryeong memang sering memikirkan sebaiknya ia membeli bunga saja dan akhirnya ia mengajak Ryujin untuk menemaninya. Sebenarnya Ryujin selalu susah diajak keluar rumah, tetapi entah mengapa tadi si gadis Shin itu mau mengiyakan ajakan dari Chaeryeong.

Rumah Chaeryeong dan Ryujin bersampingan. Mereka selalu bermain bersama sejak kecil, bahkan keduanya selalu berusaha menghabiskan waktu luang bersama walaupun terkadang memiliki kesibukan masing-masing. Di sekolah pun, mereka berdua berada di kelas yang sama bahkan duduk bersebelahan. Ryujin dan Chaeryeong tidak bisa terpisahkan sejak kecil sampai sekarang.

Saat sedang asyik bersantai sambil memikirkan kejadian lucu saat membeli bunga tadi, mama Chaeryeong memanggil sang anak dengan nada sedikit lantang, "Chaeryeong, turun sebentar sayang." ucap mamanya dari lantai bawah.

Letak kamar Chaeryeong berada di lantai dua. Mendengar suara sang mama memanggil namanya, Chaeryeong menghela napas sejenak kemudian dengan sigap ia bangun dari tempat tidurnya dan bergegas menuruni tangga. Tak lupa Chaeryeong menyapa Chaeyeon yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi di ruang tamu, Chaeryeong rasa kakaknya itu sedang bosan. Beralih dari situ, Chaeryeong melangkahkan kakinya menghampiri sang mama yang sedang membaca buku di sofa.

"Ada apa, Ma?" tanya Chaeryeong dengan senyum khasnya. Ia duduk berhadapan dengan sang mama, Momo. Momo yang sedang sibuk membaca majalah langsung beralih menatap Chaeryeong yang baru saja datang, "Gimana sekolah kamu?" tanyanya menatap Chaeryeong dengan senyum hangat.

Chaeryeong tersenyum kemudian mengangguk santai, "Seperti biasa sih, baik." ucapnya dengan senyum yang tidak pernah lelah ia tunjukkan. Momo mengangguk pelan kemudian kembali menatap majalah yang ia pegang sedari tadi, "Ada hal penting yang mau Mama omongin sama kamu." ucapnya dengan nada serius kemudian mengalihkan pandangan ke arah Chaeryeong dan menatap lekat mata putri bungsunya itu.

Chaeryeong mengerutkan dahi bingung, "Hal penting?" tanyanya ragu. Chaeryeong sedikit bingung apa maksud raut wajah mamanya yang menjadi teduh namun terlihat tegas, ia sedikit takut mendengar nada bicara sang mama yang jadi seperti ini. Tunggu, apakah mamanya tahu jika tanaman di belakang rumah hancur karena Chaeryeong? Beberapa hari lalu Chaeryeong ingin melihat kumpulan bunga yang dimiliki Momo, ia merasa mungkin ia meniru sifat sang mama yang juga menyukai bunga. Tetapi entah mengapa hari itu menjadi hari ter-sial bagi Chaeryeong, ia terpeleset dan tidak sengaja menghancurkan tanaman mamanya itu. Chaeryeong merasa suasana sekarang tiba-tiba menjadi tidak enak mengingat hal ceroboh yang Chaeryeong lakukan kemarin.

Momo menurunkan sedikit majalah yang ia baca. Ia kemudian menatap lekat wajah Chaeryeong seperti menyiratkan kesedihan. Chaeryeong dibikin pusing melihat mamanya jika sudah seperti ini. Beberapa detik kemudian sang mama mengangguk pelan dengan senyum tipis, "Iya, hal penting." ujar Momo meyakinkan.

"Apaan Ma? Mama ada dapat voucher makan gratis kah?" tanya Chaeryeong penasaran berusaha menunjukkan senyum mengejeknya. Chaeryeong berinisiatif membuang segala pikiran buruknya. Ia berpikir jarang-jarang mamanya mau membicarakan hal penting akhir-akhir ini, siapa tahu mungkin mamanya hendak membelikan Chaeryeong sesuatu. Biasanya Momo terlalu sibuk dengan dunia bisnis yang ia tekuni, jadi ia sangat jarang mengobrol dengan Chaeryeong dan Chaeyeon.

Momo tersenyum tipis melihat keceriaan putrinya itu. Tetapi tak selang berapa lama ia menggeleng lemah, "Papa dan Mama resmi ngejodohin kamu sama anaknya temen baik Papa." ucap Momo dengan tenang. Sebenarnya Momo tidak setuju dengan perjodohan ini. Tetapi karena sudah lelah adu mulut dengan suaminya yaitu Heechul, Momo jadi mengalah dan membiarkan perjodohan ini terlaksanakan. Chaeryeong terdiam, mencerna baik-baik setiap kata yang dilontarkan sang mama. Saat sudah kembali tersadar, seketika Chaeryeong merasa detik itu juga dunianya langsung runtuh dan seperti hancur berkeping-keping.

MEET UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang