RESTU

10 1 0
                                    

Aku menjadi salah satu manusia dari sekian manusia di bumi ini yang memiliki kesulitan dalam bersosialisasi. Tidak mudah untuk memulai interaksi dengan orang-orang yang aku tidak kenal bagaimana sifatnya. Seringkali ketika awal memasuki lingkungan baru aku kesulitan beradaptasi. Walau tidak sepenuhnya anti sosial. Tetap saja bersosialisasi sangat sulit. Pertama kali masuk sebuah lingkungan baru aku memperhatikan terlebih dahulu bagaimana sifat-sifat lawan bicaraku.

Hari itu adalah pertama kalinya aku memberanikan diri untuk mencoba hal baru yaitu mendaki gunung. Dimana mendaki gunung ini adalah salah satu hal yang sangat sulit ku dapatkan restunya dari orangtua ku. Ayah ku adalah seseorang yang sangat memahami kondisi fisik ku dan sangat menentang keinginanku untuk mendaki. Ibuku sendiri adalah orang yang tidak begitu mengekang namun tetap mengikuti pendapat ayah. Sebelumnya aku sudah pernah diajak salah satu temanku untuk ikut mendaki, namun karena orangtuaku yang masih sangat menentang itu, jadi aku putuskan untuk tidak ikut. Namun aku tidak menyerah begitu saja. Di rencana kali ini aku terus berusaha untuk mendapatkan izin mereka, walau harus menuruti setiap keinginan mereka terlebih dahulu. Dan setelah 2 bulan lamanya aku terus membujuk mereka, akhirnya izinpun aku dapatkan. Walau terlihat jelas raut wajah ayahku yang sangat cemas akan kondisi kesehatanku yang sangat tidak baik, apalagi menyangkut kondisi udara yang dingin. 

Setelah akhirnya mendapatkan restu dari orangtuaku, aku memberitahukan temanku Arif namanya. Dan kami pun mengumpulkan pasukan yang selanjutnya menyusun rencana perjalanan yang akan kami lalui...

ECAPALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang