THIRTEEN

2.7K 463 64
                                    

Felix meraih daun pintu kamar yang biasa ia tiduri, memutar knop nya menatap ke arah seorang yang tengah duduk di atas sofa dengan jubah satin kebanggaan nya, surai hitam legam nya mengkilap karena dirinya berdiri memunggungi nya, menatap ke arah ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix meraih daun pintu kamar yang biasa ia tiduri, memutar knop nya menatap ke arah seorang yang tengah duduk di atas sofa dengan jubah satin kebanggaan nya, surai hitam legam nya mengkilap karena dirinya berdiri memunggungi nya, menatap ke arah langit malam, tubuhnya bermandikan cahaya bulan. Felix terenyuh kala manik itu menatapnya tajam.

"Puas bermain hm?." Demi Dewi suaranya amat menyeramkan, Hwang Hyunjin, pria itu mati matian menahan amarahnya sebabnya adalah Felix yang baru kembali ke kamar pada saat jam makan malam tiba.

"Kau dari mana hm?." Felix meremat ujung pakaian nya, ia mencoba mendongak menatap manik sang alpha namun gagal, aura dominan Hyunjin seolah mencekiknya saat ini juga.

"Kau dari mana fel—."

"Ah maaf ibu mengganggu, namun makan malamnya sudah siap, ayo makan dulu?." Felix menghela nafasnya lega, entah kenapa ia benar benar berterimakasih pada Suzy yang datang tepat waktu, seolah wanita itu menyelamatkan nya dari terkaman hewan buas.

"Kenapa diam? Ayo?." Hyunjin menghela nafasnya berat, kemudian ia merangkul Felix dan berjalan keluar kamarnya. Felix amat gugup saat ini, Suzy juga merasakan aura kemarahan dan aura gelap di sekelilingnya namun ia tidak mau ikut campur akan ranah pribadi Hyunjin dan Felix, baginya bertengkar kecil dalam hubungan itu hal biasa agar bisa mendewasakan diri untuk kedepannya.

"Duduklah nak, ibu siapkan sebentar ya." Felix mengangguk, kursinya di tarik Hyunjin, di persilahkan duduk meski pria itu tetap bungkam betah akan keterdiaman nya. Felix meliriknya takut takut.

"Alpha? Kau marah?." Lirihnya pelan, Hyunjin tak menggubris pertanyaan nya seolah itu adalah angin lalu yang tak begitu penting untuk dirinya.

"Oh? Bung kau sudah disini rupanya." Jeongin datang dengan wajah sok akrabnya, pandangan nya mengarah ke arah Felix yang melempar senyum ke arahnya. Jeongin mengedipkan sebelah matanya sebelum ia merangkul Jeon Somi, pasangan nya untuk di persilahkan duduk.

"Wahh sudah berkumpul rupanya, maaf sedikit terlambat." Jinyoung datang bersama Jaehyun di belakangnya, pria baya itu melempar senyum hangat pada Felix kemudian ia mengambil duduk tepat di kursi yang berada di tengah.

"Bagaimana keadaan cucu ku? Apa dia sehat?." Felix mengangguk dan tersenyum lembut, hatinya menghangat merasa di perhatikan, dia di beri banyak cinta di sini dan untuk itu ia amat bersyukur.

"Tentu." Jawab Felix, Hyunjin melirik ke arah perut omega- nya, Jinyoung bertanya pada Felix seputar kehamilan nya, dan alpha itu menajamkan pendengarannya. Sudah di katakan Hyunjin terlalu denial akan titik terang hidupnya.

"Makanan siap, kau harus makan banyak Felix. Agar nanti bayi itu lahir dengan sehat dan kuat seperti ayahnya." Suzy mengusap pelan surai Felix, wanita itu amat bahagia mendengar kabar kehamilan mate putranya meski sudut hatinya sedikit kecewa karena Hyunjin melakukan nya tanpa ikatan pernikahan.

Nefarious. [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang