"lepasin dia""siapa lo?" tanya preman tersebut yang rambutnya berikat
"lepasin dia kalo kalian ga mau mukanya lebam gara - gara gue"
"shit serang" ucap preman rambut gondrong
Mereka pun berkelahi sedangkan Aurora berlari mendekati mobilnya. Cowo tersebut berhasil membuat preman - preman itu tumbang. Cowo tersebut pun menghampiri Aurora.
"lo gapapa?" tanya cowo tersebut
"gue gapapa btw makasi ya udah nyelematin gue kalo ga gatau gimana gue selanjutnya" jawab aurora
"hm"
Cowo tersebut pun pergi dari hadapan Aurora dan melajukan motornya. Aurora pun kembali ke mobilnya dan menuju ke sekolahnya.
Sesampainya di sekolah, Aurora memarkirkan mobilnya dan langsung menuju ke kelasnya. Sesampainya di kelas, Aurora langsung menuju tempat duduknya.
"woi ra" panggil Zeline
"why?" tanya Aurora
"tadi gue liat abang lo keluar mobil sendiri, trus tadi lo diantar sama bokap?"
"gue bawa mobil"
"lah tumben lo biasanya kan bonyok lo ga ngasih"
"yeee si dodol, gue bujuk bokap nyokap gue lah biar dikasih"
"iya sih njir ko gue ga mikir ya"
"gblk"
setelah ucapan terakhir dari Aurora, guru pun masuk. Mereka pun belajar dengan tenang.
***
Di kantin...
"ra tadi gimana pas berangkat? ga nabrak kan?" tanya Agam
"kak lo kira gue kalo bawa mobil nabrak orang apa?!" jawab Aurora
"jangan nge gas dong dek"
"gimana ga nge gas, lo aja nanya seolah olah gue pernah nabrak benda atau orang"
"kan nanya doang"
"nanya ga gitu"
"kan abang khawatir ra"
"shut up! you make me angry"
Agam pun langsung diam dan tak bicara lagi sedangkan teman - teman Aurora yang melihat tersebut tertawa tertahan.
Aurora pun bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kantin.
"nah kan aurora ngambek, mampus lu kak siap siap kena gibeng sama bonyok kakak" ucap Bella
Agam pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung harus bagaimana sedangkan galang yang malas melihat para para manusia tidak jelas ini pun memilih meninggalkan kantin.
Aurora POV
"sumpah punya abang ngeselin banget, padahal kalo gue di jerman juga dikasih sama oma dan opa bawa mobil" batin gue
"aurora" teriak seseorang
Gue yang merasa terpanggil pun melihat ke belakang. Saat gue melihat ke belakang ternya kawan abang gue si Galang.
"lah ngapain tuh orang manggil gue, biasa kaya patung" batin gue
"ra" panggil Galang
"apa?" tanya gue
"ikut gue"
tanpa persetujuan dari gue dia langsung menarik tangan gue. gue ga tau pun mau dibawa kemana cuman bisa pasrah doang walaupun dalam hati gue ngata-ngatain manusia patung ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Ending (On Going)
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA. JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA UNTUK MENGHARGAI AUTHOR. ----- Galang Putra Mahendra, siswa SMA Galaksi yang terkenal dengan parasnya yang ganteng dan kharismatik tetapi mempunyai wajah yang datar dan sikap yang dingi...