Chapter 5

605 42 13
                                    

Disclaimer : Tadatoshi Fujimaki
Karakternya punya dia saya cuman minjem

Warning : Mengandung unsur yaoi
Yang homophobia silahkan menjauh
Ga suka ga usah baca
Menerima kritikkan, meskipun pedas

Author : Ndell

☣️

☣️

☣️

"Cinta tumbuh bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan kemampuan menemukan kelemahan-kelemahan orang yang dicintai secara sempurna."

.
.
.
.

Hari ini adalah hari Senin. Hari di mana semua orang akan sibuk. Entah dengan pekerjaan atau urusan yang lainnya. Hari Senin adalah hari yang menyebalkan, bagi sebagian orang yang menganut kata-kata 'Hate Monday'.

Awalnya Kuroko juga membenci hari Senin, ya.. karena sekolah akan lebih lama dari hari-hari yang lainnya. Biasanya Kuroko kalau pulang telat itu, jika ia ada latihan basket.

Tapi entah kenapa, bagi pemuda berperawakan  mungil itu hari Senin yang ini terasa berbeda.

Sekarang Kuroko tengah berjalan untuk pergi ke sekolah dengan seseorang di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan kekasih tampannya, Akashi Seijuro.

Di sepanjang jalan Kuroko hanya menunduk. Menyembunyikan warna merah di pipinya. Masih terngiang di otaknya kejadian kemarin. Akashi merasa heran dengan sikap pinggun birunya, kesal juga sih dari tadi di diami.

Sesampainya di kelas Akashi tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi. Ia berusaha melihat wajah tetsuya, tetapi tidak berhasil.

Akashi mendengus "tetsuya kau kenapa? Dari tadi terus melihat ke bawah. Apakah sepatumu lebih menarik dipandang dari pada kekasihmu ini?"

"Ughh.. a-aku malu" Kuroko menjawab dengan terbata dan suara yang terdengar seperti cicitan. Untung di kelas masih sepi, jadi Akashi bisa mendengar cicitan Kuroko.

Akashi yang mendengarnya hanya bisa tertegun. Beberapa detik kemudian, rasa kesal yang tadi dirasakan Akashi, telah tergantikan dengan rasa ingin menggoda mahluk biru dihadapannya.

Pemuda itu menyeringai, "Tetsuya malu kenapa hmm?" Akashi mendekatkan wajahnya pada wajah Kuroko.

Refleks Kuroko memundurkan wajahnya.

"Kenapa harus malu tetsuya sayang, kita kan sudah jadi sepasang kekasih." Ia menarik kepala Kuroko pada dada bidangnya sendiri.

"Ta-tapi Akas-"

"Aku cinta Tetsuya"
Chuup

Dua belah bibir saling menyatu. Hanya sebuah kecupan, setelah itu mereka berpandangan.

"..." Kuroko terdiam.

"Kenapa Tetsuya tidak menjawabnya? Apa tetsuya tidak cinta aku" Akashi cemberut.

Kuroko menggeleng
"Aku juga cinta Akashi-kun" ucapannya sambil menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Akashi.

"Nah gitu, kekasihku yang man-"

"APAA.." Ucapan Akashi terpotong dengan teriakan seseorang berambut kuning, dengan rombongan pelangi di belakangnya.

"Kise-chin berisikan, nanti aku hancurkan kepalamu." Ucap seseorang bertubuh bongsor.

Never Give Up (AkaKuro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang