Chapter 2: Memulai Kembali

59 10 0
                                    

Ling Xiao mengerucutkan bibirnya, merasa bahwa peristiwa ini sangat akrab untuknya.

Ling Xiao dan Mo Qi entah bagaimana mengalami kecelakaan dan tiba di dunia ini, dan saat pertama kali mereka mendarat di dunia ini, mereka bertemu dengan Lan Wei-seseorang yang memiliki relasi dengan Perdana Menteri.

Lan Wei jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Mo Qi dan dia mempersilahkan Mo Qi untuk tinggal di rumahnya sebagai seorang tamu. Secara alami Ling Xiao mengikuti Mo Qi.

Lan Wei adalah teman pertama Ling Xiao dan Mo Qi setelah dia tiba di dunia ini atau lebih tepat jika dikatakan bahwa Lan Wei adalah teman Mo Qi. Sebagai anak dari Perdana Menteri, Lan Wei selalui mencela Ling Xiao dengan keras tetapi demi wajah Mo Qi, dia harus tahan dengan Ling Xiao setiap saat.

Mo Qi memiliki hati yang besar dan dia cukup mengagumi pemandangan di luar[1]. Jadi, dia segera mengekspresikan ketertarikannya kepada Istana Kekaisaran. Secara kebetulan, saat ini Kaisar tengah mengadakan pemilihan Wanita Xiu [2].

[1]Secara harfiah makna dari kalimat ini adalah Mo Qi memiliki keserakahan

[2]pemilihan Wanita Xiu adalah suatu waktu ketika Kaisar memilih wanita yang berusia sekitar empat belas tahunan untuk dijadikan selir di haremnya. Kebudayaan ini berasal dari Dinasti Qing. Wanita Xiu berarti wanita yang elegan atau wanita cantik.

Ling Xiao tidak tahu jenis rayuan seperti apa yang Mo Qi gunakan untuk membuat ayah Lan Wei mengatur tempat dan mengizinkannya memasuki istana sebagai Wanita Xiu.

Secara alami Ling Xiao dan Lan Wei menolak hal itu. Tidak perlu dijelaskan lebih banyak tentang Lan Wei, dia sejak awal telah terpikat oleh Mo Qi, bagaimana mungkin dia akan membiarkan wanita itu terpilih? Meski begitu, Ling Xiao tidak tahu jenis air pelupaan apa yang dia gunakan saat itu sehingga Lan Wei mengizinkannya memasuki istana.

Adapun bagi Ling Xiao pada saat itu, meskipun dia juga sangat tahu bahwa masuknya Mo Qi ke dalam istana merupakan suatu hal yang sangat berbahaya, nasihat yang ia berikan kepada Mo Qi tidak membuahkan perubahan apapun, sehingga pada akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti Mo Qi masuk ke dalam istana.

Ling Xiao sangat ingin menjauh dari Mo Qi tetapi tetap tidak dapat menghindari takdir untuk masuk ke dalam istana.

Ketika di perjamuan perpisahan, Lan Wei dan Mo Qi memberikan Ling Xiao sesuatu yang membuat dirinya kehilangan kesadaran. Di tengah rasa pusing yang melanda kepalanya, dia dikirim masuk ke dalam istana. Jika Ling Xiao tidak sadar saat itu, dapat dipastikan bahwa ia akan menjadi seorang kasim dan diperbudak hingga akhir hidupnya.

Pada waktu itu, dia benar-benar khawatir Mo Qi akan diitimidasi dan mendapatkan penghinaan di dalam istana. Bahkan setelah dia dipermalukan di istana, dia tetap tidak menyalahkan tindakan Mo Qi. Dia bahkan tidak menaruh dendam kepada Lan Wei. Seperti itulah dia dengan rela menemani Mo Qi ke istana dan melindunginya sepanjang perjalanan.

Siapa yang tahu jika pada akhirnya bukannya terima kasih atau mendapati perasaan Mo Qi tergerak kepadanya, Ling Xiao justru dipersembahkan segelas anggur beracun!

Ling Xiao akhirnya mengerti situasinya saat ini. Dia benar-benar telah mati, mati setelah meminum anggur beracun yang secara pribadi diberikan Mo Qi kepadanya. Dia masih ingat dengan baik ketika rasa sakit itu menekan dadanya. Perasaan seperti itu tidak mungkin dipalsukan.

Bagaimanapun, Ling Xiao telah hidup kembali, kembali ke masa lalu dan hidup, kembali ke waktu ketika Mo Qi memasuki Istana Kekaisaran sebagai Wanita Xiu.

Segalanya telah dimulai kembali.........

"Jika Anda tidak ingin pergi, maka jangan membuang waktu Saya. Di istana ini, meskipun hanya menunda waktu sedetik itu dapat memungkinkan akta untuk jatuh dan segalanya terungkap. Sejak Anda berhasil melarikan diri dan tidak melakukan pemurnian, Anda telah menyebabkan banyak ketidaknyamanan. Saya tidak ingin mengikuti dan dimakamkan bersama dengan Anda!"

The Path of the Cannon Fodder's CounterattackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang