Harapan itu ada
walaupun selalu berakhir sama-
Pagi ini Alga kembali masuk sekolah setelah olimpiade kemarin.
Siap dengan seragam putih abu abunya, dengan menyampirkan tas di sebelah bahunya, menenteng piala dan piagam hasil dari olimpiade nya kemarin, lalu turun menuju ke ruang makan untuk sarapan.
Sampai di meja makan Alga hanya disambut dengan keheningan. Orang tua nya memang selalu pergi keluar kota bahkan keluar negeri untuk urusan pekerjaan bahkan pulang ke rumah 2 kali dalam setahun pun terlalu banyak bagi mereka.
"Negara mana lagi kali ini" monolog Alga
Belum sempat duduk dan sarapan, Alga memilih melangkahkan kakinya keluar rumah dan berangkat menuju sekolah.
**
"Woi Ga,kantin gak?" Teriak Danis.
"Yakali gak mama muda, gacor slurrr" sahut Aldi sambil bersiap untuk joget. tarik mangg
pletak
"Ck, kok gak nyambung si lo goblok" kesal Danis menjitak kepala Aldi.
"Sakit setan, maki aja aku teros maki" ucap Aldi sambil mengusap kepalanya sakit ey.
"Ck, kapan warasnya" decak Kevan malas.
"Yok Van" ajak Alga sambil merangkul bahu Kevan.
"Kemana?" heran Kevan menaikan sebelah alisnya.
"Ngundurin diri jadi temen mereka" ucap Alga sambil terkekeh melihat kedua temannya yang memang selalu begitu setiap hari nya
Bisa dibilang seperti
Wc dan tai?
Mungkin itu sebutan yang sangat cocok untuk Danis dan Aldi yang selalu ribut hanya karna masalah sepele.
Jika kalian mengira Alga akan menjadi bad itu salah, Alga sangat ramah dan humble jika bersama ke 3 sahabatnya ingat hanya ke 3 sahabatnya dan paling anti berinteraksi dengan perempuan.
Bersahabat dengan mereka selama 5 tahun cukup membuat Alga paham akan seluk beluk keluarga dan sifat mereka.
Danis yang selalu heboh dan tidak mempunyai kelebihan sama sekali, satu satunya yang dibanggakan hanyalah wajah tampan nya, terkadang Alga pun merasa kasihan pada dirinya mengapa bisa bersahabat dengan Danis.
Aldi yang tidak bisa didefinisikan lagi kelakuannya, super duper memalukan apalagi jika jiwa biduannya yang keluar ah sudahlah Alga ingin mengeluarkan Aldi dalam list sahabatnya saat itu juga.
Kevan yang tampan dan paling bisa diandalkan, ah ralat masih tampan juga Alga. Kevan itu pintar,dewasa dan irit bicara yang paling penting dia waras tidak seperti ke 2 sahabatnya yang lain.
Terlepas dari itu semua mereka adalah harta berharga yang Alga punya.
"Gak usah diliatin Ga, nanti lo ketularan" peringat Kevan karena Alga terus melihat Danis dan Aldi yang masih ribut.
"Heh amit amit dah" ucap Alga bergidik ngeri.
"Woi para manusia gak berguna, mau kantin gak sih lo pada" teriak Alga yang membuat Danis dan Aldi menoleh padanya.
"Yee sok berguna lo" balas mereka kompak yang hanya dibalas kekehan oleh Alga.
"Yakali gak skuy" teriak Aldi sambil lari menuju Alga dan Kevan.
Sesampainya di kantin dan memilih meja mereka kembali disuguhkan ocehan tidak berguna dari ya pasti kalian tau lah
"Enak aja, hari ini bagian lo mesen makanan Nisa" ucap Aldi sambil menggebrak meja.
"Danis anying mana ada Nisa" ucap Danis tidak terima.
"Alah siang Danis Malem Danisa kan lo, ngaku lo" tuduh Aldi
"Lemes banget mulut lo ya, minta gue tonjok lo" emosi Danis sambil menunjukkan kepalan tangannya, enak aja dia dibilang gitu harga diri nih!
"Halah sok lo Nisa" ejek Aldi sambil terbahak, berbeda dengan Kevan dan Alga yang sudah pusing mendengarnya.
"Gue aja deh yang mesen, lama lo pada" ucap Alga sambil berdiri meninggalkan meja
"Widih sering sering Ga!!" teriak Aldi
"Gak tau malu lo" balas Kevan datar
Sedangkan Alga sedang berjuang untuk melipir agar lebih cepat mendapatkan makanan.
"Mang, bakso 4 kayak biasa" pesan Alga pada mang Eman.
"Eh tumben aden yang mesen,siap atuh" ucap mang Eman bersemangat, memang yang selalu memesan makanan adalah Danis dan Aldi, Kevan? jangan harap dia mau mengantri seperti ini.
"Nih den pesenan nya" ucap mang Eman sambil menyerahkan pesanan Alga.
"Makasih mang" Alga pun menerima nampan makanan dan membawa nya menuju meja teman temannya, membawa dengan sangat hati hati karna keadaan kantin yang padat bisa saja dia tersenggol dan jatuh ah sangat memalukan
brukk..
byur..
pyar..
"Awshhhh baru juga gue bilang anjing" ucap Alga sambil mengipas ngipas tangannya yang terkena tumpahan kuah bakso yang panas.
Keadaan kantin yang ramai mendadak hening setelah seorang perempuan menabrak Alga dan membuat nampan yang dipegang Alga otomatis terbalik dan pecah.
"Sorry" ucap perempuan itu dengan menatap mata Alga tanpa takut sedikit pun.
Perlahan tangan Alga mengepal, tidak ada rasa bersalahkan perempuan ini?
"Lo tau cara minta maaf yang benar?" ucap Alga, suara dingin dan datar nya membuat keadaan kantin semakin mencekam.
"Gue gak sengaja,biar gue ganti" balas perempuan itu yang membuat Alga semakin emosi.
"Gak semuanya tentang uang!" ucap Alga menggeram menahan emosi.
Sombong
Itulah yang dilihat Alga dari perempuan yang sedang menguji emosi nya kali ini.
"Tapi gue beneran nggak sengaja" balas perempuan itu
Tidak mau kalah rupanya
"Ga udah Ga" ucap Danis yang entah sejak kapan berdiri dibelakang Alga.
"Siapa" sahut Alga membuat perempuan itu mengernyit bingung.
"Siapa?" ulang perempuan itu
"Nama lo" ucap Alga
***
Jangan lupa vote dan coment nyasee you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Alga
Teen FictionTentang Alga dan sepenggal kisah nya yang hampir lebur Tentang ego yang membuat luka Tentang diam yang menyesakkan Apakah ada yang bersedia berbaik hati membenahi kisahnya? Memulihkan luka nya? Atau hanya sekedar membuat warna lebih dihidupnya sela...