Salah Paham

80 8 3
                                    



Hari telah petang dan pasangan muda plus bayi yang ketiduran di bahu Ryujin telah sampai di depan kantor polisi. "Yah, San... gimana ini..."

Mereka hanya menganga bingung saat melihat sebuah papan kecil bertuliskan 'MAAF KANTOR TUTUP 3 HARI SAMPAI FESTIVAL LABU BERAKHIR'

"Ryu, kita titipkan ke orang yang lebih tua aja. Ah, disana ada rumah makan kecil titipkan disana aja." San celingukan dan menunjuk rumah makan china di seberang kantor polisi.

"Jangan, San. Kita kan nggak kenal mereka siapa, kasian Hwa kalo kenapa-napa." Ryujin membantah dengan nada berbisik, takut membangunkan si mungil digendongannya.

"Bagaimana dengan kencan kita hayo? Masa jalan jalan pertama kita hancur gara gara dia," tunjuk San pada si mungil dengan tatapan agak benci.

"Kau lebih mentingin kencan? Haduhh... gimana inii?"

Saat sepasang kekasih itu adu argumen, dua gadis muda menghampiri mereka sambil menyisip minuman cup yang mereka beli. Asek tontonan, hayuk gelud hayuk.

"Yeji? Chae? Lah, kalian stalking ya daritadi?" San menoleh kesal pada dua gadis yang adalah sahabat pacarnya.

"Buset, sehari udah berkembang biak aja," ucap Yeji melihat bayi digendongan Ryujin, terlelap damai dengan mengisap jempol mungilnya.

"Enak aja kalo ngomong, kita nemu dia sendirian di taman kasian. Dan ternyata kantor polisi tutup pas kita mau bawa dia kesini. Terus kita harus gimana?" Jelas Ryujin sebelum dituduh yang iya iya.

"Kalo ditaruh di rumah Ryujin bisa masalah, disangka hamidun sama San...... Ah, titip di kosan San aja gimana? Brilian kan gua?" Usul Chaeryoung dengan wajah sumringah merasa bahwa idenya fantastis.

"Palalu brilian! Kosan gua isinya nak bangsat semua mau jadi apa ini bocah hah! Gila lu Chae!" San ngegas dong, jadinya Hwa bangun dan nangis.

~Hweee... Hwaaa...~

Bagi tiga gadis muda itu suara tangisan Hwa terdengar lucu dan mereka mengelilingi Hwa sambil mencilukba si kecil. Tidak dengan satu satunya pejantan disana, menggerutu dan menutup telinganya. Ia benci suara tangisan bayi, dulu saat San dikaruniai adik laki laki bernama Jongho, San malah menyalakan lagu heavy metal disebelah kuping adiknya saat masih fresh dari perut sang bunda. Full volume pula. Gila memang Choi San.

Melihat bayi yang pacarnya panggil Hwa itu tak berhenti menangis, akhirnya San mengiyakan ide Chaeryoung untuk menitipkan Hwa di kosannya. "Sebelum kuping gua meledak, okelah kita bawa dia ke kosan gua. Eh, anak setan! Beliin barang yang ada kaitannya sama bayi lah, lu kan yang lebih paham." San menunjuk dua gadis sahabat pacarnya.

Setelah San berkata seperti itu, bayi digendongan Ryujin yang semula menangis kencang kini mendadak diam dan pipi gembulnya menjadi merah berseri. Ryujin terkejut sekaligus takjub.

Lah, dia paham dong hehe. Lucu beeutt ihhh...

"Cantik begini lu panggil anak setan, lu kali San panglimanya setan. Kuy, Chae! Nanti langsung ke kosannya Santoso." Ucap Yeji sambil menggandeng Chaeryoung berjalan pergi, ke tempat dimana dia memarkir motornya. Disusul San dan Ryujin yang berjalan beriringan, oh tidak lupa Hwa yang memainkan rambut sebahu Ryujin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our 3 Days Baby [ATEEZ X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang