17. Try?

43 10 0
                                    


Chap 17 (Try)

Tokyo, Japan

"Eomma, Appa aku berangkat dulu." Jiyeon mencium kedua pipi orangtuanya

"Kau berangkat dengan siapa sayang?"

"Jungkook menjemputku, Eomma"

"Baiklah, hati hati"

.

.

.

.

.

.

"Jeon, ayo berangkat"

"Yaish, berhenti memanggilku seperti itu!" kesalnya. Sedangkan Jiyeon hanya terkekeh kecil, menyenangkan sekali menggoda pria itu.

Sesampainya di sekolah Jiyeon segera turun dari motor Jungkook.

"Kau ingin membunuhku ya?!" Jiyeon menggeplak kepala Jungkook kesal, pasalnya pria itu mengendarai motornya dengan kecepatan yang membuatnya hampir terkena serangan jantung.

"Dasar berlebihan." Jungkook hanya melengos pergi

" Jungkook hanya melengos pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yak! Jeon, kau ingin mat—" Ucapan Jiyeon terhenti saat melihat sosok yang tidak jauh darinya

"Yak! Jeon, kau ingin mat—" Ucapan Jiyeon terhenti saat melihat sosok yang tidak jauh darinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DEGG

"Sehun..." lirih Jiyeon.

Sehun menghampiri gadis itu, tanganya menarik pergelangan tangan Jiyeon ingin membawanya ketempat yang lebih sepi. Sehun menatap Jiyeon yang tidak beranjak.

"Kita perlu bicara, Ji."

Jiyeon menghela nafas, kemudian mengangguk kecil. Sehun beralih menggenggam jemari Jiyeon, lalu menariknya lembut.

Merasa tidak mendengar suara Jiyeon lagi, Jungkook menolehkan kepalanya ke belakang, alisnya mengernyit melihat Jiyeon yang pergi dengan seorang pria, terlebih tangan mereka saling bertaut.

Siapa dia, batin Jungkook

***

Sudah sepuluh menit lebih mereka hanya terdiam tanpa ada yang memulai percakapan. Saat ini mereka sedang berada di taman belakang sekolah, Jiyeon yang menatap lurus danau kecil yang ada disana dan Sehun yang sesekali melirik gadis itu.

"Apa kau akan diam terus seperti ini?"

"Huh?"

"Kalau tidak ada yang ingi dibicarakan lagi aku akan kembali ke kelas saja."

"Ji.."

"Maaf."

Jiyeon mendongak menatap pria yang sebenarnya sangat dirindukanya itu.

"Kau tidak salah Sehun, aku yang meminta maaf, seharusnya aku tidak kekanak-kanakan seperti ini, maaf." Jiyeon menunduk melirihkan suara di akhir kalimatnya.

Sehun menangkup pipi Jiyeon membuat gadis itu menatapnya

"Ji, tentang perasaan ku kemarin, aku sungguh-sungguh mengatakanya, aku benar-benar merasa kosong saat kau pergi, aku juga kesal melihatmu dekat dengan pria selain aku, Jiyeon aku—aku tidak bisa tanpamu, ayo kita mulai semua dari awal, sebagai sepasang kekasih."

Jiyeon mengalihkan pandanganya, dia tidak bisa percaya begitu saja dengan Sehun.

Dia itu playboy Ji, kalau kau lupa – J

"Jiyeon?"

"Tidak Sehun, kau hanya terbiasa dengan kehadiranku, itu bukan berarti cinta."

"Lalu mengapa aku merasa kosong saat kau tidak ada, mengapa aku kesal melihatmu berbincang dengan pria lain?"

Jiyeon terdiam, dia juga tidak tau harus bagaimana.

"Aku tidak tahu Sehun, ini begitu mendadak, rasanya baru kemarin kau menolak ku, tapi sekarang kau tiba-tiba datang dan berkata kau mencintaiku? Kau pikir aku bisa percaya begitu saja?"

Jiyeon menatap Sehun sekilas, lalu membalikkan badanya hendak menuju kelas. Sehun tidak diam saja dia menahan tangan Jiyeon erat.

"Ji, ku mohon.." ucap Sehun terdengar begitu putus asa.

Sehun menunduk saat Jiyeon melepaskan genggamanya. Apakah ini akan berakhir begitu saja?

"Kalau begitu kau hanya perlu meyakinkanku lagi, Sehun." Jiyeon langsung melangkah pergi setelah mengatakan kalimatnya. Sedangkan Sehun langsung mendongak menatap kepergian Jiyeon dengan kaget, tak lama dia tersenyum lebar seperti orang gila, itu artinya Jiyeon sedang mencoba menerimanya kan?



TBC

Crazy Oh Sehun!Where stories live. Discover now