Walk You Home || HAECHAN✨

BREATH

Take a deep breath
Until both sides of your heart get numb
Until it hurts a little

Hhh!!

Helaan nafas kasar Haechan keluarkan saat ini. Ia lelah, setelah beberapa jam akhirnya ia bisa berharing dikamarnya.

Saat ini ia sedang memandang langit-langit sambil memikirkan hari-hari yang telah ia lewati satu harian ini.

Hari ini dari recording, dance practice sampai photoshoot telah ia jalani. Semuanya dia lakukan dengan hati yang riang serta candaan semua telah ia lontarkan.

Namun, ia menyadari bahwa para member hari ini menanggapinya sangat 'kering' serta 'profesional' dan sangat terkesan terpaksa karna di depan kamera. Dimulai dari Doyoung yang menolak diajak foto, hingga Mark yang hanya tertawa sambil tepuk tangan ringan ketika menjawab pertanyaan yang ia berikan.

Sakit?

Tentu saja, awalnya ia kira bahwa peran sebagai 'mood maker' di grup merupakan hal yang menyenangkan dan akan sangat mudah didekati para member. Tapi setelah menjalaninya dan akhir-akhir ini ia merasa bahwa peran ia di grup sebagai 'mood maker' sangatlah mebuatnua sakit dan menjadi beban. Apalagi ketika ia tahu bahwa lawakannya sangatlah 'kering' dan 'tidak lucu' ia merasa kecewa dan diam.

Apakah kalian tahu, dibalik lawakannya serta tingkahnya yang gila terdapat sejuta keping rasa sakit dan menyedihkan? Apakah kalian tahu bahwa ia ingin diakui bukan hanya karna 'tingkahnya yang gila' namun juga bakatnya? Apakah kalian tahu betapa besar dan sakitnya kerja keras ia selama ini?

Kalian tahu bukan, kalo Haechan selama ini selalu menonton fancam dan mencari namanya di laman internet? Ia melakukan itu karna ia selalu bertanya-tanya selama ini, 'Apakah penggemar menyukainya?' atau 'Apakah masih memiliki penggemar?' atau bahkan 'Bagaimana jika ternyata tidak ada satupun penggemar yang benar-benar menyukai segala hal yang telah aku lakukan?'

.
.
.

Let out your breath even more
Until you feel
Like there’s nothing left inside

Berkali-kali ia selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk selalu bersyukur, ia selalu berusaha untuk ingat bahwa semuanya akan bahagia, ia selalu berusaha bahwa akan ada saatnya dia akan berdiri tegak dan membuktikan bahwa ia pantas untuk dibanggakan.

4 tahun sudah, selama itu Haechan selalu membatasi dirinya dan mengingatkan dirinya untuk tetap sabar, serta berjuang berdiri kuat dan tetap mengingat bahwa untuk bertahan sampai selama ini membutuhkan tekad dan kerja keras.

Ia selalu berusaha untuk tetap sabar dan menghargai semuanya, walaupun para member atau staff ataupun penggemar disekelilingnya mengkhianati atau bahkan menghina dirinya. Ia selalu berusaha yakin bahwa hidup tidak selalu dibawah namun ada kalanya ia hidup diatas.

.
.
.

It’s alright if you run out of breath
No one will blame you
It’s okay to make mistakes sometimes

Hari ini, ntah mengapa Haechan merasa hidupnya sangat sial dan menyakitkan. Walaupun selama ini ia telah melalui semua itu. Tapi ia merasa kalo hari ini benar-benar dia sudah diambang batas kekecewaan.

Dimulai dari Haechan yang tidak sengaja menjatuhkan Americano milik Jaemin yang membuat Jaemin membentaknya bahkan menghentikan latihannya dengan pulang ke dorm yang langsung dapat tatapan tajam penuh kebencian dari member lain serta pelatih mereka. Haechan hanya bisa menundukkan kepalanya sambil tetap meminta maaf dan berlalu kembali menuju dorm.

Lalu, siang harinya ketika Haechan menuju ke dorm hujan turun sangat lebat dan ia terpaksa menerobos hujan lantaran telah ditunggu oleh Doyoung yang sudah menitipkan makanan untuk ia makan.

Namun naasnya, ketika sampai di dorm Doyoung malah memarahinya karna Haechan terlambat dan makanan yang ia pesan sudah dingin. Dia tidak menanyakan kondisi Haechan yang saat ini sudah basah kuyup dan menggigil. Doyoung hanya berlalu tidak peduli dan membanting pintu kamar dengan keras.

Haechan yang melihat itu hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya, saat ini ia merasa sangat pusing dan lemas. Kemudian, ia masuk ke kamarnya dan mulai membersihkan diri.

.
.
.

Because anyone can do so
Although comforting by saying it’s alright
Are just words

Setelah membersihkan dirinya, Haechan berbaring di tempat tidurnya dengan beban pikiran yang sangat banyak. Ia merenungi semua kesalahannya dan berpikir cara mengatasinya.

Terkadang, Haechan merasa iri pada Mark yang selalu mendapatkan kasih sayang berlebih dari para member, perusahaan maupun penggemarnya. Ia mengakui bahwa Mark sangatlah hebat, bayangkan bagaimana bisa orang seperti Mark debut di unit yang berbeda-beda dan comeback diwaktu yang hampir sama?

Mark idol paket lengkap yang bisa melakukan segalanya. Rap? Aku rasa tidak perlu diragukan lagi apalagi posisinya di grup sebagai salah satu Main Rapper, Dance? Posisinya hampir selalu bagian depan saat perform, Vocal? Ia pernah duet denganku dan para penggemar menyukainya dan Ia juga ahli menulis lagu, bayangkan berapa lagu yang sudah ia tulis selama ini?

Aku juga terkadang Iri dengan Jaemin, dia salah satu member kami yang memiliki penggemar paling banyak, ia pula disukai oleh penggemar dengan tingkah manis serta memperlakukan penggemar dengan sangat baik. Visualnya sangat tampan sesuai dengan apa yang disukai penggemar dan apapun yang ia lakukan dimata penggemar sangat imut dan tampan di waktu yang sama.

Aku sangat ingin juga diperhatikan seperti member lain, aku juga sangat ingin dipuji seperti member lain. Katakanlah aku mengemis perhatian, tapi selama ini apa yang kudapat? Hanya kata-kata kebencian serta kata-kata pedas yang selalu dilontarkan kepadaku baik dari para member maupun yang lain.

Aku rasa kata 'Baik-baik saja' hanyalah sebagai tameng yang selalu ku buat setiap kali perkataan dan perbuatan itu menusukku.

Aku baik-baik saja.
Aku tidak apa-apa.
Aku bahagia. Aku pasti bahagia.

Aku tidak ingin mengatakan hal ini lagi, aku tidak ingin berpura-pura, aku ingin melepaskan topengku ini.

Tolong, tolong bantu aku keluar dari semua ini. Aku ingin semua ini berhenti.

Siapapun kalian, tolong katakan padaku, 'Kapan aku harus berhenti dan pergi dari semua ini?'

Aku mohon.

.
.
.
.
.

Hai hai, aku update 🥰✨