Chapter 4 (Twice)

22K 1.3K 35
                                    

"Tikuuuus!!!"

Tanteku melempar sepatunya ke lantai dan memukul mukul sepatunya dengan sapu. Padahal tikusnya sudah kabur. Dasar bodoh, lihatlah sepatumu. Makin rusak kan?

"Juliaaaaaa"

"Iya tante?"

"Darimana datangnya tikus tikus ini?! Semua sepatu tante bolong bolong! Pasti kamu lupa menutup pintu rumah!"

Tanteku tiba tiba saja menjambakku kuat kuat. Aku memejamkan mataku menahan rasa sakit dan memukul belakang kepala tanteku hingga dia pingsan. Dasar tidak tau diuntung, sudah diperlambat waktunya untuk pergi dari kehidupan ini eh malah main jambak jambak aja. Kalau memang mau mati sekarang sih aku enjoy aja, dasar aneh.

Aku menyeret tanteku masuk kedalam kamarnya dengan perlahan dan pasti. Om Daniel baru saja keluar untuk membeli bensin mobilnya juga ya membawa mobilnya ke tempat cuci, jadi otomatis om Daniel tidak akan tau akulah yang membuat tante Laura pingsan.

Aku melempar tanteku keatas kasurnya dan membenarkan posisi tidurnya dengan sangat hati - hati. Aku mengingat dengan sangat jelas bahwa setiap Rose membunuh, ia selalu memposisikan korbannya seperti itu hanyalah sebuah kecelakaan. Dan karena tanteku pingsan.. Aku posisikan saja dia tidur dan dia hanya bermimpi tentang tikus tikus itu. Haha pasti semua itu akan menjadi sangat lucu.

Akhirnya aku hari ini bisa istirahat dengan tenang karena tanteku masih saja pingsan. Dasarnya memang orang lemah sih ya begitu. Gak bangun bangun. Memangnya harta bisa membuatmu kuat? Tidak. Tapi baguslah, aku bisa masak untuk diriku sendiri. Tidak harus memasak untuknya, memanaskan air mandinya, membersihkan kasurnya, menyiapkan keset baru dan hal hal lainnya.

Aku memang seperti babu jika aku tinggal dengannya. Saat dulu aku berumur 5 tahun dan orangtuaku menitipkanku pada tante Laura, aku pernah disuruh memasak air panas untuknya dan saat lenganku terbanjur air panas tanteku malah menertawakanku padahal lenganku melepuh saat itu juga. Sakit gak sih? SAKIT.

(saKIT HATI AKU MAS, SAKIT)*gebug author*

Satu lagi permainan muncul dikepalaku. Pekerjaan tanteku memang penting dan bos tanteku ini juga sangat kejam. Aku memiliki ide yang akan menghabiskan kekayaannya dan akan membuatnya bergantung kepada om Daniel. Bagaimana caranya tanpa harus repot repot? E-mail.

Dengan terburu buru aku memasuki kembali kamar tanteku dan mengobok obok tas kerjanya. Kutemukan macbook airnya yang segera aku ambil juga aku nyalakan.

"From: LaurentJ
To : FinnQuarter
Subject: No more works for me!

Dear Mr. Quater,

Saya lelah menjadi bawahan anda, dasar pemalas bertubuh babi. Bisa anda hanya memerintah orang saja lalu menikmati gaji anda tanpa bekerja. Kerjakan sendiri tugas tugas yang anda berikan kepada saya. Saya malas menerima perintah dari anda lagi.

Sincerely,
Laurence Jackson"

Send! Hahaha. Kalian tau kan apa yang aku lakukan? Ya. Meng E-mail bos menyeramkan tanteku itu. Pasti tanteku akan dipecat dalam jangka waktu yang sekejap. Setelah E-mail tersebut terkirim, dengan cepat aku menghapusnya dari daftar terkirim juga trash e-mail tanteku dan menyimpan kembali laptopnya didalam tas kerjanya. Rasakan saja kekayaanmu perlahan menjauhimu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Laura ada apa? Tidak biasanya kau muram seperti itu?"

"Aku dipecat."

"Kok bisa?"

"Dia bilang aku tidak tau malu. Dia juga bilang dia memecatku karena mempermalukan nama baiknya juga karena kurang ajar. Akhirnya dia memecatku padahal seingatku, aku selalu baik padanya. Ah ia memang berlebihan."

"Well.. Mau bagaimana lagi? mungkin bukan rejekimu untuk bekerja disana"

"Aku jadi tidak bisa membeli sepatu baru lagi. Padahal kemarin sepatuku rusak semua digigiti tikus.."

Aku terus menguping percakapan tante dan omku yang sedang sarapan. Kuintip raut muka tanteku yang benar benar kusut juga pucat seperti tak bernyawa dari balik pintu kamarku. Benar kan dugaanku? Tanteku sekarang dipecat. Ia tidak bisa berhambur hambur uang lagi.

"Julia kemari sebentar"

"Iya tante?"

"Besok kan Senin, kamu sudah mulai sekolah kembali."

"Iya tante"

"Sekarang pergilah kekamarmu, belajar. Tante lagi pusing"

Aku hanya tersenyum dan kembali masuk kedalam kamarku. Puas sekali hatiku mendengar percakapannya yang menyedihkan itu. No more ms. Rich girl. Akhirnya ia tidak akan bisa pamer kekayaan lagi. Satu persatu segala galanya yang ia banggakan akan menghilang. Bahkan apapun yang sangat penting baginya.

~Heyhooo author is baaackk.. Pada bingung gk sih sm nama di e-mailnya jadi Laurence? Gini deh, ceritanya nama tantenya julia itu Laurence Diana Jackson tapi dipanggilnya Laura (namanya lebih bagus drpd namaku sendiri T__T) pantengin terus ya cerita ini heehe vote and comment ditungguuuu~

A Psychopath Life 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang