part 7

6 2 4
                                    

-ngepet yuk?tapi lo yang jadi babinya,gue yang jaga lilin-

Yasmin menatap datar pemuda yang sedari tadi mengikutinya dari belakang seperti induk ayam dan anak nya.

"Lo ngapain sih dari tadi!?"ujar Yasmin kesal.

Gilang hanya nyengir ke arah yasmin sambil mengarukan tengkuknya yang tak gatal "pengen liat neng cantik dari dekat"

Yasmin mendengus kesal mendengar jawaban gilang,ia berjalan kembali dan tentu saja masih di ikuti oleh gilang dari belakang.

"Jalan di samping gue jangan di belakang lo jadi mirip babu gue tau gak"ujar Yasmin,Gilang berjalan sedikit lebih cepat.

"Masak gue yang ganteng ini lo bilang babu"

"Ganteng sih,tapi kalau di liat dari lubang pipet"cibir Yasmin.

"Kalau jalan sampingan gini berasa kita lagi pacaran,kurang pegangan tangan aja"ujar Gilang.

Sedangkan Yasmin menatap sinis pemuda tersebut"jangan harap gue mau pegangan tangan sama lo"

Gilang memberengutkan bibirnya kesal sedangkan Yasmin menatap pemuda tersebut geli.

Yasmin berjalan menelusuri koridor niatnya sih hanya berjalan - jalan karena dirinya bosan di Kelas sedangkan ketiga sahabat nya menghilang bagaikan di telan bumi "ini ruangan apa?"tanya Yasmin kepada Gilang.

Gilang menoleh menatap ruangan yang di maksud Yasmin "dulunya ini Aula tapi sekarang jarang di gunain soalnya udh di bangun Aula yang lebih luas"jelas Gilang.

Yasmin mengangguk,ia melangkah berniat untuk masuk karena penasaran namun tangannya di cegat gilang "jangan masuk neng,angker".

"Menurut gue enggak tuh"ujar Yasmin.

"Banyak penunggunya,balik aja yok neng cantik"ajak Gilang

"Penakut banget sih lo,cowok bukan!?"

"Cowok lah,Berbatang gue loh neng mau liat?"ujar Gilang dengan senyuman yang menurut yasmin lebih mirip seperti senyuman seorang psikopat mesum.

"Mau gue tampol atau gue tendang lo!?"tanya Yasmin sambil menatap garang Gilang.

Gilang menangkupkan kedua tangannya "ampun - ampun damai kita ya sayang?"ujar Gilang sambil tersenyum.

Yasmin menatap jijik Gilang "najis".

"Udah lah!,gue aja yang masuk, lo nya penakut!!" Yasmin kesal lalu membuka pintu Ruangan tersebut.

Ia melihat ke dalam ruangan,seluruh ruangan terlihat sedikit gelap Yasmin meneguk ludahnya lalu berjalan pelan menuju ke dalam ruangan tersebut,Gilang mau tak mau mengikuti yasmin dari belakang.

Setelah masuk kedalam yasmin berhenti dan berbalik menatap gilang dengan tatapan mengejek "lihat kan gak ada setan,iblis,hantu dan sebagainya lo nya aja yang penakut"ujar Yasmin sambil tertawa.

BRAK...

Yasmin langsung berlari ke arah gilang dan bersembunyi di belakang badan gilang "apa itu?"tanya Yasmin dengan suara pelan karena ketakutan.

Gilang mengangkat bahunya ia menatap ke arah sumber suara "lo cek sana"suruh Yasmin.

"Gak,entar gue kenapa - napa yang jadi jodoh masa depan lo siapa?".

Yasmin memukul lengan gilang yang membuat pemuda tersebut meringis kesakitan "cepetan cek sana!"yasmin mendorong gilang.

Gilang menahan tangan yasmin suapaya Yasmin berhenti mendorong dirinya "biar adil neng,lebih baik kita cek bareng-bareng gimana?".

Yasmin mengangguk setuju dengan gilang,gilang berjalan duluan sedangkan Yasmin mengikutinya dari belakang.

BRAK..

Gilang langsung memegang tangan yasmin dan berlari keluar dari dalam aula yang sudah tak terpakai tersebut.

Sedangkan disisi lain.

"Sialan!,gue udah nyuruh varrel buat bantuin gue bawa ini papan mading malah ngilang!!"gerutu pemuda tersebut sambil memegang kakinya.

"Gelap lagi ini Aula"ujar pemuda tersebut sambil melihat ke seluruh ruangan.

"Dava..."panggil Varrel

"Lo dari mana aja sialan gue jatuh dua kali gara - gara bawa ini papan mading lo malah ngilang"ujar Dava kesal.

"Sorry,gue tadi di panggil pak banu buat naruh buku ulangan"ujar varrel sambil membantu dava mengangkat papan mading tersebut

"Tadi gue ngeliat gilang sama murid baru kelas sebelah lari keluar dari aula"ujar varrel

Dava tak memperdulikan ucapan varrel dirinya masih kesal karena ia sudah jatuh dua kali karena membawa papan mading yang cukup berat tersebut.

Yasmin menarik tangan yang di gemggam gilang untuk menyuruh gilang berhenti,yasmin mengatur nafas nya karena kelelahan berlari begitu juga gilang.

"Capek banget ya tuhan"keluh Yasmin sambil mengibas - ngibaskan tangannya.

Yasmin melirik tangan kanannya yang masih berpegangan tangan dengan Gilang,Yasmin langsung menarik tanganya kasar"modus"cibir Yasmin.

"Reflek,bukan modus"ujar Gilang.

Yasmin mengibaskan tanganya"udah lah,gue mau ke kelas aja!"ujar Yasmin.

"Ikut"

Yasmin memukul lengan gilang"kelas kita berdua beda bodoh!!"ujar Yasmin.

Gilang hanya menyengir"kan belum masuk kelas"

"Kagak ada alasan!,sekarang lo balik ke kelas lo atau gue tendang!!"ancam Yasmin sambil mengambilancang-ancang ingin menendang.

"Iya,gue gak bakal kekelas lo"ujar Gilang cepat.

Yasmin kembali ke posisi semula sambil merapikan seragam miliknya"tapi gak tau nanti!!"ujar Gilang sambil berlari menuju kelas miliknya.

Yasmin mendengus kesal lalu menghentakan kakinya dan berlalu pergi.

-sampai ketemu di next part-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu Pendekatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang