⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣
࿐ ࿔*:🖇
❝ [ it hurts, when your favorite person, find a new favorite person. ] ❞
࿐ ࿔*:🖇
⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣
Please play the music in the media for a better experience, thank you.
⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣
"Cheers !" Seru Kenma sembari mengangkat gelasnya bersamaan dengan mantan tim voli Nekoma.
"Selamat atas pernikahanmu, Kuroo. Bahagiakan gadis itu," celetuknya sembari memberi jabatan tangan pada dua sejoli itu.
"Terima kasih, Kozume-san," balas Madoka dengan lembut.
Sup daging itu terasa hambar, sirup terasa pahit di lidahnya, ia tak dapat merasakan apa-apa lagi. Dunianya seakan hitam putih hari ini. Semuanya tampak senang terkecuali dirinya sendiri.
Hari ini, ia merelakan teman, sahabat, dan cinta pertamanya untuk bahagia bersama orang lain.
Kuroo tertawa bersama dengan isterinya, berdansa, menyuapinya berbagai makanan. Netranya tampak berkilauan, kebahagiaannya tiada tara. Kenma melihatnya dari kejauhan, ia duduk pada kursi itu, memandang orang yang dicintainya diambil oleh orang lain. Menatap orang yang dikaguminya sejak kecil jatuh dipelukan orang lain.
"Aku senang sekali kau datang, Kenma," kata Kuroo yang menghampirinya.
"Tentu saja, kau teman terbaikku sejak kecil," ia memeluk Kuroo, menahan dengan segala cara agar air matanya tidak menetes, memberikan senyum palsu termanisnya.
"Tetsu-kun, ayo melihat-lihat buketnya !" Ajak gadisnya.
Kenma melihat kepergian mereka berdua, air matanya menetes sesegera mungkin, ia menangis deras kemudian, tangisannya tak terbendung, perasaannya begitu remuk saat ini.
Kuroo tak pernah sebahagia itu dengannya.
Ia berlari menuju taman, menjatuhkan dirinya, ia begitu tak berdaya. Tubuhnya lemas, matanya membengkak, ia tak bisa menghentikan air matanya sendiri. Hari sudah malam, dan tangisannya semakin keras. Tak ada orang yang dapat mendengarnya, hanya bulan, tuhan, dan anyelir kuning yang menyaksikan kesengsaraannya.
"Kalau saja aku tidak mengenalmu, apa hidupku akan menjadi lebih baik ?"
Ia bertanya sembari tertawa miris, mengamati dirinya pada kamera handphone nya. Ia tampak hancur, rasa sakit yang ia rasakan hari ini sangat membekas dan tak ingin hilang, semakin lama ia memikirkan tentang Kuroo, semakin remuk dirinya, semakin melebur perasaannya. Apa mencintai orang sesulit ini ?
Jarang ada orang berlalu-lalang di Tokyo, Kenma mengamati, maklum ini sudah tengah malam. Ia membenci ini, ia tidak menyukai kenangan yang terbuka kembali begitu ia menyusuri Tokyo.
Di kafe saat itu, ketika Kuroo menyeret PSP Kenma hanya untuk menyuapinya pudding sembari mengelus kucing yang tiba-tiba meloncat di paha Kuroo. Dan ketika mereka berdua bersandar di pohon rindang itu, mengukir nama mereka berdua disana, peristiwa itu seakan terlukis permanen dalam benak Kenma. Dan kini, Kuroo terlalu sibuk untuk melakukan hal itu yang kedua kalinya.
Terkadang ia berharap hidupnya hanya mimpi, dimana ketika ia bangun, semuanya akan kembali normal. Semuanya akan kembali seperti biasa. Latihan voli, berbagi bekal, namun sayangnya, hal itu hanya angan-angan yang tak dapat direalisasikan.
Ia menuju pohon itu, udara kini menyibakkan rambut panjangnya, membuatnya bergidik kedinginan.
Kuroo + Kenma
Ia terkikik geli terhadap perbuatan konyol mereka saat itu, dimana mereka berjanji untuk menikahi satu sama lain setelah mereka mengikat janji di rumah Kenma. Ia mencoret namanya sendiri menggunakan cutter yang ia bawa.
"Semua yang kau bicarakan adalah omong kosong, Kuroo."
Matanya terasa berat, ia menyandarkan segala bebannya pada pohon besar itu, udara dingin semakin membuatnya mengantuk dan menutup pandangannya.
Klakson mobil mengejutkannya hingga tubuhnya terpelonjak. Sudah jam tiga pagi, pikirnya. Ia tidur cukup lama di pohon ini. Ia bangkit dan men-stabilkan posisi tubuhnya yang sempoyongan. Kepalanya seakan berputar, menangis semalaman membuat pandangannya memburam.
Ia berjalan tertatih-tatih ke apartemennya yang megah, melepas atasannya dan hanya meninggalkan celana pendeknya. Ia memotong rambutnya sendiri.
"Aku bebas," ujarnya sembari menenggelamkan dirinya sendiri pada kolam renang yang cukup dalam.
A/n :
Ada tweet yang mengatakan bahwa Kenma memanjangkan rambutnya hanya untuk Kuroo, namun ketika ia mengetahui bahwa Kuroo sudah menikah, ia memotong rambutnya. Karena ia mengetahui bahwa Kuroo menyukai rambut panjang.
Ini cuma headcannon ya, bukan beneran :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Birthday | ❥kuroken [✓]
FanficSemuanya merayakan hari bahagia itu. Tetapi kau malah membuat hidupku berantakan. Terima kasih Kuroo, atas segala luka yang kau berikan. Kuucapkan pada diriku sendiri, "selamat ulang tahun, cinta yang tak terbalas." [ one last time universe - spin...