Bel terdengar nyaring semua siswa berlarian masuk ke kelas masing-masing, dan..
"Dek... Tunggu!!" Katanya sambil berlari ke arahku yang berhenti dan tepat di depan kelas Mipa 2. Seketika kita berhenti dan menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggil.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam.. " Jawab kita serempak.
"Iya kak? Ada apa?" Tanyaku pada dia yang sudah berada di depanku dan ku lihat dia mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku celananya.
"Kelas kalian jam ini pelajaran ya Bu Rini kan?" Tanyanya memastikan.
"Iya kak, ini jam pepe-la-jaja-ran-nnya Bu Ririi-niii" Bukan aku yang menjawab tapi Mika, jelas sekali raut wajahnya takut saat berbicara dengan dia.
Ya dia kak Ilham orang yang aku tabrak tadi tapi tak sengaja, dan untuk apa dia tanya tentang jam pelajaran kelasku hari ini.
"Bu Rini hari ini izin ada keperluan mendadak, dan ini tugas dari Bu Rini buat buat kelas kalian" Katanya sambil menyerahkan kertas itu padaku.
"Oh ya makasih kak.." Jawabku setelah mengambil kertas tadi.
"Siap, ya sudah aku balik kelas... Oh ya kalian nanti ikut seleksi Osis kan?"
"Hah? Eh iya.. Kita ikut kak" Bukan aku tapi Mika yang menjawab.
"Oke semoga bertemu nanti... Wassalamualaikum..."
"Waalaikumsalam"
Ilham pov
Setelah kejadian tabrakan tadi aku bergegas ke ruang guru, tadi sebelum istirahat aku diberi tahu jika nanti waktu jam istirahat untuk datang ke ruang guru berdiskusi tentang lomba yang akan aku ikuti.
Lomba Fisika yang berlangsung 3 minggu lagi, untuk kesiapan lomba dariku sebenarnya masih beberapa persen, tapi sepertinya akan ada tambahan lagi untuk 3 minggu kedepan yang artinya aku lebih sibuk dan sementara aku tidak mengikuti kegiatan osis untuk beberapa minggu nanti.
Sampai di ruang guru aku langsung menghadap Bu Rini guru Fisika yang merupakan guru pembimbingku, beliau mengatakan bahwa aku sore ini mulai untuk pembimbingan agar aku lebih siap untuk mengikuti lomba tingkat kota tahun ini.
Setelah selesai berdiskusi, panggilan masuk dari ponsel Bu Rini dan saat aku pamit untuk ke kelas, aku dihadang beliau dan langsung memberikan ku secarik kertas.
"Ilham.. Ibu minta tolong kamu kasih ini, tugas untuk kelas 10 Mipa 4, tolong sampaikan ibu ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan" Kata beliau sambil memberikan kertas itu kepadaku.
"Baik bu.. Kalau begitu saya pamit dulu.. Permisi Assalamualaikum.." Kataku setelah ku ambil kertas itu dan langsung pamit.
"Terimakasih ya Ham... Waalaikumsalam"
Setelah keluar dari ruang guru aku simpan kertas itu di saku celana dan bergegas ke arah kelas 10 yang letaknya lumayan jauh dari ruang guru.
Setelah sampai di area kelas 10 akui melihat ada 2 perempuan yang menuju kelas 10 Mipa 4. Tapi apa benar mereka anak Mipa 4?
Lalu aku ikuti sampai aku sadar bahwa benar di depanku adalah orang yang aku tabrak tadi, secepat mungkin aku berlari dan memanggil mereka.
"Dek... Tunggu!!" Kataku dan yang ku lihat mereka berhenti dan langsung menoleh ke arahku.
Sungguh hatiku rasanya tidak karuan melihat dia, padahal aku tak sedekat itu dengan perempuan di sekolah ini tapi kejadian tadi aku merasa dekat dan seolah aku sudah kenal dengan dia.
Lalu ku dekati mereka tapi aku tak tau kenapa hatiku berdegup kencang, apa aku menyukai dia? Ah tidak mungkin.
"Ilham tenangkan dirimu.."
Enjoy.. Jangan lupa vote dan komen❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
~API~ Antara Prada Ilham
Teen FictionPertemuan apakah ini? Semua tanpa sengaja, setelah sekian lama bertemu kenapa harus dipertemukan dengan hati sama-sama memiliki perasaan, lalu siapa pelabuhan terakhirnya?