2. Keutamaan Shalat Dhuha Berdasarkan Hadits-hadits Shahih

144 9 0
                                    

2. Keutamaan Shalat Dhuha Berdasarkan Hadits-hadits Shahih

     Shalat Dhuha memiliki keutamaan, berdasarkan hadits-hadits di bawah ini:

     Pertama: Hadits Abu Dzarr radhiyallaahu 'anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
     "Di pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian harus bershadaqah. Setiap satu kali tasbiih (ucapan subhanallaah) adalah satu shadaqah. Setiap satu kali tahmiid (ucapan alhamdulillah) adalah shadaqah. Setiap satu kali tahliil (ucapan laa ilaaha illallaah) adalah shadaqah. Setiap satu kali takbiir (ucapan Allaahu Akbar) adalah shadaqah. Memerintahkan kebaikan adalah shadaqah. Melarang kemungkaran adalah shadaqah. Semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua raka'at shalat Dhuha."

     Kedua: Hadits Buraidah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: 'Setiap manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu harus dikeluarkan shadaqahnya.'
     Para Sahabat radhiyallaahu 'anhum bertanya, 'Siapakah yang mampu berbuat demikian wahai Nabiyullah?'
     Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Ketika mengeluarkan dahak di masjid, engkau menguburnya. Ketika ada sesuatu (yang mengganggu) di jalan, engkau menyingkirkannya. Jika tidak ada yang ditemukan, maka cukup bagimu dua raka'at Dhuha.'"

     Di antara dalil yang menunjukkan hal demikian adalah hadits 'Aisyah radhiyallaahu 'anha secara marfu' ; "Sesungguhnya Allah Ta'ala menciptakan anak keturunan Nabi Adam dengan 360 persendian."

     Ketiga: Hadits Nu'aim bin Hammar, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa salam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, janganlah kamu lemah (untuk beribadah) kepada-Ku dengan 4 raka'at di awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir siang.'"

     Keempat: Hadits Abud Darda' dan Abu Dzarr radhiyallaahu 'anhuma dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam --dari Allah Ta'ala-- Dia berfirman: 'Wahai anak Adam, shalatlah karena Aku empat raka'at di awal siang, niscaya Aku cukupi kamu di akhir siang."

     Kelima: Hadits Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu tentang keutamaan shalat Dhuha bagi orang yang duduk di masjid setelah shalat Fajar hingga matahari naik.

     Anas radhiyallaahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa shalat Fajar berjama'ah, kemudian dia duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari naik, kemudian shalat dua raka'at, maka baginya seperti pahala haji dan 'umrah yang sempurna, yang sempurna, yang sempurna."

     Dan telah shahih dalam hadits bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila selesai shalat Fajar, maka beliau duduk di tempat shalatnya hingga matahari naik dengan indahnya.

|•|•|•|

|•|•|•|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shalat DhuhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang