[O2] Bad Day

26 23 34
                                    

Basah.

Lily menyeka dahinya kala beberapa air menetes melalui anak rambutnya.

Berbeda dengan lelaki di depannya yang malah tersenyum tanpa dosa dengan gayung di tangannya.

"ABANGGGGGGG!!!!!!!" Teriak Lily dengan geram yang membuat lelaki di depannya ngacir meninggalkan kamarnya.

"10 menit gak kelar gue tinggal berangkat Liiii." Lily mengembuskan nafas kesal lalu beranjak dari kasurnya.

Usai dengan kegiatan paginya ia pun turun ke bawah.

Sepi, hampa, dan kosong.

"Bang?" Panggil Lily yang melihat meja makan kosong tanpa penghuni.

"Bang kafii??!" Kedua kalinya tidak ada sahutan dari lelaki bernama Markafi yang ia panggil.

Mata Lily menangkap secarik sticky note yang tertempel di gelas.

Adek manis kesayangan abang, karena kamu lelet dan hari ini abang ada kumpul osis, abang berangkat duluan. Gak ada mobil atau motor dirumah, cuma ada sepeda goes, iya emang kita kaya tapi kata papa kita harus hidup miskin🤣 , jadi jangan heran rumah sepi dan kotor juga. btw beresin itu bekas sarapan gue, hari pertama sekolah jangan sampe telat.wkwkwkwk.

-Brother tampan

Lily meremat sticky note tersebut dan membuangnya asal.

"ABANGGGGGGG!!!!!!" Teriaknya dengan geram, bahkan air di dalam gelas pun ikut bergetar.

Mengambil tasnya dengan kasar ia bergegas berangkat sekolah. Tidak lucu baginya terlambat di hari pertama ia pindah sekolah, apa kata dunia seorang Kadita Arlilyzoe mempunyai catatan buruk dalam hidup, NO besar dalam kamusnya.


⏳⏳⏳

Tibalah Lily di depan sekolahnya. Beruntung dia tidak terlambat di hari pertamanya berkat seorang kakak-kakak mahasiswa yang memberinya tumpangan.
Lily sangat berterimakasih akan hal tersebut.

Lily melebarkan matanya lalu memiringkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily melebarkan matanya lalu memiringkan kepalanya.

"Ini sekolah apa apartemen?" Gumam Lily yang melihat pemandangan di depannya.

"Gak kekelas? Bentar lagi masuk." Suara seorang gadis dari samping membuat lamunannya buyar.

"E-ehh, iya," kekeh Lily mengusap lehernya.

Gadis itu menatap Lily dengan tajam, bahkan memperkecil jarak antara mereka.

"Mmm, anak baru ya?" Tanya gadis itu yang di angguki pelan oleh Lily.

• backstreet - guanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang