Hari yang ditunggu - tunggu sherin dan teman - tenannya pun tiba. ya, hari ini adalah hari dimana si anak baru datang. Sesuai dengan amanat mister, semua murid kelasnya diwajibkan datang lebih awal untuk acara penyambutan.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.55 yang artinya 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.
Setelah selesai membersihkan kelas, mereka semua menyempatkan untuk mengobrol sebentar, sambil menunggu kedatangan mister dan si murid baru.
"nih gue masih penasaran anjir sebenernya sama si murid baru." kata Sherin membuka pembicaraan.
"penasaran kenapasih?"
"gaksi sebenernya bukan ke arah penasaran. gue takut dia risih gitu sama gue. liat noh kaga ada bangku kosong slain disebelah gue. ya lo tau sendiri kan gue anaknya gimana, dah bacot, petakilan, jorok, bego, berdosa banget anjir. mana tiap ulangan english nyontek. sebenernya jekpot juga sih kalo si anak barunya ngerti paham lancar bahasa inggris, ya kan demi kemakmuran kita bersama, trus--"
Belum sempat Sherin menyelesaikan kalimatnya, Mister Johnny sudah masuk ke dalam kelas. Dengan kacamata khas yang bertengger di hidungnya dan tidak lupa senyum manis yang mengembang di wajahnya.
Sebenarnya, yang jadi perhatian saat ini bukan Mister Johnny. Tetapi, laki - laki yang berdiri di belakangnya.
Rambut pirang yang indah, wajah yang menawan dan senyum yang ramah.
"Selamat pagi anak - anak." sapa Mister Johnny.
Tapi tunggu, sepertinya si anak baru itu tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Mister Johnny. Apa dia menggunakan bahasa daerah? Jarang memakai Bahasa Indonesia mungkin?
"Good Morning" lanjutnya.
Setelah Mister Johnny mengatakan sapaan dalam bahasa asing, si murid baru itu langsung menarik kedua sisi bibirnya. Yang berarti kalau dia mengerti apa yang baru saja dibicarakan oleh orang yang ada di depannya.
"Jadi, perkenalkan ini penghuni baru di kelas ini. Pasti kalian bingung ya. Mukanya bukan kayak orang sini? Iya jelas ahhahahahahha"
Semua hanya memandang aneh ke Mister Johnny. Apa ada yang lucu?
"Maap saya becanda, Jadi murid barunya itu bukan orang sini. Ada yang tau gak dia darimana?" tanya Mister Johnny.
Semua orang dikelas hanya menatap bingung satu sama lain. Lain dengan Haechan, dia yang paling semangat untuk mengangkat tangannya.
"Ya Haechan, kamu tau dari mana?"
"WIH TAU DONG MISTER, dari CIMAHIII" Haechan berkata dengan pdnya.
"Ngawur banget Haechan, tau dari mana kamu cimahi cimahi"
Semua hanya tertawa mendengar jawaban dari Mister Johnny. Tapi mereka bingung, sebenarnya asal si murid baru itu dari mana sih? Kenapa jadi sok misterius begini.
Tak ingin membuang waktu lebih lagi, akhirnya Mister Johnny mempersilahkan si murid baru untuk memperkenalkan diri.
"Hi, my name is Mark Lee, you can call me Mark. I'm from Canada. Um, i can't speak Indonesian for now, but now i'm learning Indonesian. So, i hope we can be friends? Thank u."
Setelah perkenalan itu suasana kelas menjadi hening. Karena tidak ada satupun dari mereka yang mengerti apa yang di ucapkan si murid baru beberapa sqat yang lalu.
Tiba - tiba Haechan maju ke depan kelas. Menghampiri Mark dan Mister Johnny. Semua yang melihat hanya bisa menatap Haechan bingung. Dia mau apa?
Saat sudah sampai di depan Mark, Haechan mengeluarkan ponsel dari kantong celananya. Lalu, dia menyodorkan hpnya ke depan mulut si anak baru.
"Repeat plis?" kata Haechan memohon. Permohonan itu langsung diangguki oleh Mark.
"Hai nama saya Mark Lee, kalian bisa panggil saya Mark. Saya dari Kanada. Saya tidak bisa bicara bahasa Indonesia untuk sekarang, tetapi saya sedang belajar bahasa indonesia. Saya harap kita dapat menjadi teman. Terima kasih."
Ternyata Haechan mengeluarkan ponselnya untuk menterjemahkan ucapan si murid baru lewat google translate.
Setelah perkenalan, Mr. Johnny mempersilahkan Mark untuk duduk di kursi sebelah Sherin. Karena akan diadakan rapat, Mr. Johnny pamit dari kelas untuk langsung menghadiri rapat tersebut.
"Hi, i'm Mark, nice to meet you" Sherin yang sedang mengecek ponselnya kaget karena tepukan di pundaknya. Dia juga tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh teman sebangku barunya ini. Yang jelas Sherin hanya mengerti kalau si teman sebangku barunya ini menyebutkan namanya.
"Hi, me Sherin" balas Sherin sambil menunjuk dirinya.
Keadaan kelas sekarang benar - benar riuh karena satu persatu murid ingin berkenalan langsung dengan Mark. Dengan membawa ponsel untuk membuka google translate pastinya.
🌱🌱
Saat bel istirahat berbunyi, semua murid langsung bergegas menuju ke kantin. Tapi tidak dengan Mark. Dia masih duduk dikursinya dengan raut wajah yang menunjukkan kalau dia sedang bingung.
"Mark? Why? U no no to kantin? U no no hangri?" tanya Sherin.
"I want, but i don't know where is the canteen. Umm, do you want to go there with me?" tanya Mark balik.
Kalimat yang terlalu panjang dan terlalu sulit untuk Sherin. Untung saja Mark tau kalau teman sebangkunya ini tidak mengerti apa yang ia katakan tadi. Jadi Mark berinisiatif untuk mengulang ucapannya tadi dan mentranslatekamnya ke dalam bahasa.
Setelah Sherin mengerti apa yang Mark bicarakan, ia menyetujui permintaan Mark untuk ke kantin bersama. Lumayan ke kantin bawa gandengan.
Di lorong sekolah, banyak murid - murid dari kelas lain yang menatap Mark dengan tatapan memuja. Bagaimana tidak? Mark bisa dibilang tipe ideal semua wanita. Rambut pirangnya, mata bulatnya, senyum ramahnya menjadi daya tarik dirinya.
Sebenarnya, Mark risih menjadi pusat perhatian banyak orang. Ya, tapi mungkin semua orang masih baru menyadari keberadaannya di sekolah ini.
Sesampainya di kantin, Mark bingung. Terlalu penuh dan sesak disini, tidak seperti di cafetaria sekolahnya dulu.
"Mark u sit.. here just, u.. want...what?"
"Same, like you" jawab Mark.
Sherin tidak terlalu bodoh untuk tidak mengerti apa yang Mark katakan barusan. Mark bilang samain aja kayak lo. Itu kalimat yang lumayan simpel.
Akhirnya dia memesan 2 porsi nasi goreng dan 2 gelas es teh, untuknya dan juga untuk Mark. Tadinya Sherin bingung apa yang harus dia pesan, karena mungkin selera makanan orang luar dengan orang Indonesia berbeda. Jadi dia memesan menu yang paling aman, yaitu Nasi goreng bude.
"Mark? good?"
Baru saja Mark memakan nasi gorengnya, Sherin dengan antusias menanyakan apakah nasi goreng itu enak. Mark hanya terkekeh kecil melihat kelakuan teman sebangkunya itu.
"Yes, it's good. Thanks!" kata Mark.
Haiii! gimana ceritanya? heheheh. Maaf ya aku lagi banyak tugas, jadi jarang update banget 😭🤲 anw makasih udah mau baca work gaje ini heheheh, ily all! stay safe semua 💚
Terimakasih sudah membaca 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Kamsat || Mark Lee
Fanfictionkarena yang mark tahu, bangsat itu sama dengan pretty.