Di Titik Ini

31 7 4
                                    

Setelah mengikuti tes pertama dan menunggu 3 Jam lamanya, dan yaa usaha tak mengkhianati hasil. Mia lulus tes pertama dan besok tes kedua akan dilaksanakan.

Sungguh sebuah hasil yang diimpikan Mia terkabul, tidak ada lagi keraguan di dalam hatinya. Jika pun tes kedua ini gagal, Mia sudah benar-benar bersyukur berada ditahap ini... Tahap dimana usaha dia membuahkan hasil walaupun tak sempurna. Dan inilah nikmatnya proses

"Jika gue gagal kali ini gue bakalan mencoba tahun depan, harini gagal besok pasti sukses"

Seperti biasa Mia selalu menyemangati dirinya, ternyata mencintai diri sendiri itu ada gunanya~

Jam menunjukkan pukul 8 malam

Mia mulai masuk ke alam mimpi dengan harapan yang besar, aneh yaa padahal sudah tidak ragu tapi masih berharap. Itulah manusia itu hal yang lumrah ada di diri manusia.... Manusia bisa membuat dirinya tampak sempurna tapi tidak menjadi sempurna.

Drrrt!

Alarm berbunyi di sepertiga malam

Dulu kebiasaan Mia ini alasannya karena ingin mempertahankan sebuah 'komitmen' yang diberikan oleh seorang cowok.

Sungguh remaja yang sangat bodoh dapat membahagiakan orang tuanya sendiri saja belum bisa malah mau membahagiakan diri dengan berpikir ingin bersama menua dengan cowok itu.

Sekarang alasan Mia bangun setiap di sepertiga malam karena ingin merindu dengan Allah Swt yang sudah lama dia campakkan yang jadi tempat mengadu hanya jika ada masalah. Mia malu karena sudah bersikap seperti itu.

Dan juga alasan lain Mia bangun disepertiga malam karena ingin hidup dijalan Allah Swt. Dan Mati dalam keadaan yang beriman. Dan Yang terakhir Mia ingin kedua dosa orang tua, nenek, kakek dan sahabatnya dihapuskan.

Itulah urutan doa-doa yang dipanjatkan Mia setiap habis sholat bukan hanya disepertiga malam.

Jam menunjukkan pukul 04.00

Itu tanda Mia akan mengakhiri tadarusnya dan segera ke dapur mencuci piring bekas makan malam dan bersiap-siap mandi.

Selesai sudah kegiatannya itu adzan Subuh pun berkumandang, Mia bergegas mengambil air wudhu dan melakukan kembali sesi merindunya dengan sang pencipta.

Dan Mia sudah siap akan hari ini, hari dimana perjalanannya hidupnya sebagai seorang remaja yang mencari jati diri dimulai.

Tes kedua akan dilaksanakan pukul 8 pagi, Mia sudah siap di meja belajarnya. Dan dia mulai mengerjakan tes itu

Tok... tok

Ada bunyi seseorang mengetuk pintu

"Assalamualaikum, Miaaa" terdengar suara cici ima

"Waalaikumsalam.... Masuk Ci, Mia lagi ngerjain tes" Sahut Mia yang masih serius mengerjakan tes

"Tes apa Mi?" Tanya Bunda penasaran karena mendengar suara Mia yang cukup nyaring

"Tes kedua beasiswa Bun, nanti Mia ceritain" Ucap Mia yang tak henti-hentinya tersenyum karena soal yang diberikan ini sangat lancar dijawabnya

5 menit sebelum waktu habis Mia sudah yakin dengan jawabannya dan mengirimnya.

Mia keluar dari kamar dan menepati janjinya kepada Bunda

"Gini, Mia dikasih tau teman kalo masih ada program beasiswa dibuka di kampus impian Mia" Jelas Mia dengan sumringah

"Tapi kan udah daftar Mi, di universitas Abc" Sahut Bunda

"Belum tentu masuk sih Bun, tapi doain Mia yaa biar lolos tesnya"

The Higher-Ambition GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang