Kring...Kring..
Suara alarm mengelegar di dalam kamar Lyra membuat sang empu terbangun dari mimpi nya
"Hoaam...pukul berapa sekarang?" Ucap Lyra sambil menguap.lalu melirik jam diatas nakas.
melihat jarum jam berdering saat menuju angka 6
segera dia beranjak menuju kamar mandi dan memulai ritualnya.beberapa menit lamanya Lyra pun sudah siap, lengkap dengan baju seragam SMA nya,tentu seragam itu tak ketat tidak juga kebesaran sangat kontras dengan badan Lyra yang ideal.Lyra berjalan menuju meja belajarnya.
"sosiologi,ekonomi hm apa lagi ya?"gumam Lyra saat membaca roster dan memilih-milih buku.setelah semuanya beres Lyra berjalan keluar dari kamar nya dengan semangat.ditangga dia melihat keluarga nya sedang sarapan tanpa menunggu nya.munafik jika dibilang kalau Lyra baik-baik saja.tapi Lyra bersyukur,sejahat-jahat nya mama tapi mama tak pernah mengusir juga membiarkan Lyra kelaparan.Lyra mencoba tegar lalu berjalan turun dari tangga rumah nya.
keluarga itu ralat keluarga Lyra terdiam saat melihat dirinya berjalan menuju meja makan.Lyra mencoba bersikap bodo amat dan mulai mengambil roti tawar lalu mengolesnya dengan selai kacang.
"Nak kamu mau ayah antar?kan sekolah mu dengan Lussy searah" tawar ayah ramah
"Iya kak sekalian aja, kita kan ga pernah pergi bareng"ucap Lussy semangat jujur dia tak pernah sekalipun jalan dengan Lyra jangankan jalan ngomong saja dia hampir tak pernah.
"Ehm bo-"kata Lyra terpotong saat mama melanjutkan kata-kata nya.
"kamu kan sebentar lagi upacara Lussy nantik kamu terlambat, kamu berangkat sama ayah.anak itu bisa naik angkot, kalian tidak usah memanjakan dia sudah bagus mama mau memasukkan dia ke sekolah yang unggul"ucap mama tanpa melirik Lyra mungkin dia tak sudi melihat wajah Lyra.
"Tapi kan ma sekolah kakak berdeketan sama sekolah aku seharusnya kakak berangkat juga sama ayah, mama tak lihat wajah kakak sudah pucat"ucap Lussy khawatir melihat wajah kakaknya memucat mungkin karena dia menangis semalaman.
"Lussy! kamu jangan membantah mama.cepat siap-siap sebentar lagi gerbang sekolah ditutup"putus mama yang tak bisa diganggu gugat
Lyra mencoba berbicara setenang mungkin.
"Tidak apa-apa,saya berangkat sendiri aja mungkin masih ada angkot yang mangkal didepan.lagi pun saya sudah terbiasa"ucap Lyra tersenyum tipis walau pun sepertinya memang tidak ada lagi angkot yang lewat jam segini.Semua yang ada di meja makan tertegun kecuali mama,dia sudah terbiasa melihat drama yang ada di depan nya ini.
"Kakak kuat sekali aku tak sanggup melihatnya"batin Lussy menunduk agar mama tidak melihat dia menangis.
suasana tampak hening namun tiba-tiba terdengar bunyi kursi membuat mereka mengalihkan perhatiannya ke Rey dan betul sekali yang menarik kursi Rey itu sendiri.
"Cih kalo mau berangkat berangkat aja jangan buat keributan capek gue dengarnya!"seru Rey membuat hati Lyra tercubit.
"Rey!ayah tidak pernah mengajarkan kamu menjadi seperti ini ya?mana sikap sopan santun mu?!"gertak ayah marah.Namun tidak sedikit pun membuat nyali Rey ciut.
"Apa pernah ayah mengajarkan sesuatu sama Rey?ayah hanya sibuk mengurusi Lyra.dia egois ayah! dia yg membuat kita menjadi seperti ini.bukan dia aja anak nya ayah.aku dan Lussy juga!ayah harusnya sadar,aku dan Lussy jarang mendapatkan ksih sayang nya ayah"geram Rey menunjuk Lyra membuat Lyra menundukan kepala nya.
"Rey,ayah tidak pernah pilih kasih nak.sungguh,tolong bersabarlah.kamu sudah besar rey.sikap mu sungguh kekanak kanakan"ucp ayah pelan seraya memijit dahi dia frustasi dengan segala sikap anak sulung nya itu.
"Lihat?bahkan ayah pun tidak terlihat menyesal.Rey benci keadaan sekarang!seharusnya lo mati biar hidup keluarga gue tenang"ucap Rey menatap tajam ke arah Lyra lalu beranjak keluar menuju sekolah.menyisakan suasana canggung di meja makan.Hingga terdengar suara mama yg terkesan sinis.
"sudah saya peringatkan.kamu tidak pantas berada disini.sebaiknya kamu pergi sekarang jangan membuat saya marah!"bentak mama menatap tajam Lyra.
Lyra segera berlari keluar rumah sambil menyeka air matanya.tujuan dia sekarang yaitu sekolah.biarpun hati dia masih perih tpi dia tetap pergi ke sekolah.dia berinisiatif jalan kaki karena sudah dipastikan tidak ada angkot lagi yang mangkal.bodo amat seragam jadi basah karena berkeringat.yang penting dia harus sampai disekolah nya dengan tepat waktu.
________________________________
Next nya tunggu aje yakk:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Miserable
Fiksi Remajasetiap kali orang bertanya padaku apakah aku baik-baik saja hal ini semakin mengingatkan ku bahwa aku tidak baik-baik saja -Lyra Zeefhar . . . . . . .