3- Maaf

16 0 0
                                    


Di perjalanan pulang, gue tersadar kalau ternyata tadi bang Wafi ngucapin kata "Maaf" , OMG seorang Wafi bisa ngomong kata maaf?

"Apa gue nggak salah denger ya?"

"Beneran nggak sih dia tadi ngomong begitu?"

"Ah, bodo amat lah, manusia dingin itu nggak mungkin ngomong kata maaf"

Setelah bergumam sendiri, gue pun tetap melanjutkan perjalanan pulang ke rumah dong

***

Sesampainya gue dirumah, gue langsung disuruh ibu buat makan siang.

Selesai makan siang, gue langsung masuk ke kamar. Memilih untuk rebahan aja.

Niat awal gue untuk rebahan akhirnya hancur gara-gara banyak notifikasi yang masuk di hp gue.

Gue buka ternyata dari chatting grup ekskul musik. Kak Indy (pelatih juga nih kak Indy) menshare sebuah brosur lomba disalah satu SMA favorit di kota gue ini.

Gue excited banget, semoga waktu pemilihan buat band gue kepilih and so pasti ikut lomba itu wkwkwk..

***

Akhirnya sekarang udah hari sabtu, and than it's time untuk pemilihan buat lomba band itu. Btw, selama seminggu kemarin setelah lihat brosur itu gue langsung belajar gitar mati-matian diajarin sama ayah gue.

Yap, meskipun lombanya masih bulan depan tapi kan harus mempersiapkan dari sekarang biar nantinya bisa maksimal kannn..

Alhamdulillah gue kepilih nih buat ikut lomba itu, seneng banget and bersyukur pastinya.

Gue main gitar, Daffa drum, Septi vokalis, Agung bass, dan Rere piano

***

"Oke, sekarang udah terbentuk kan band nya, tinggal kasih nama aja. Urusan nama gampang yang penting sekarang latihan aja" kata bang Andi

Ekskul rutin biasanya sampai jam 5 sore. Tapi berhubung ini mau ikut lomba jadinya ya setiap latihan pasti sampai jam 6 sore, kadang hampir jam 7 malem juga.

Awalnya gue kira bakalan dibimbing sama bang Andi, eh ternyata gue dibimbing sama bang Wafi (bahagia banget dah hati ini) cause bang Andi ngebimbing si Agung buat main bass.

Entah kenapa hari minggu itu gue nggak bawa motor sendiri and memilih buat nebeng si Septi. Soalnya rumah gue sama Septi emang searah.

***

Nah, mulai latihan jam 3 sore nih, ditengah latihan bang Wafi tanya ke gue...

"Gimana, lo udah hafal apa belum chord lagu dari awal sampai akhir?"

"Sudah bang" jawab gue

"Oke, sekarang coba mainin" perintah bang Wafi

"Oke" jawab gue.

And langsung mainin gitar gue sampai akhir lagu. Untungnya nggak ada kesalahan sama sekali

"Bagus" kata bang Wafi

Mendengar kata itu gue langsung tersenyum ke arahnya. Dan tanpa sadar mata gue sama mata dia saling bertemu

"Mampus" batin gue

Gue langsung memalingkan wajah. Nggak sanggup kalau lihat matanya. Takut makin jatuh cinta wkwkwk. Canda

Akhirnya latihan hari ini selesai jam 6 sore. Waktu gue mau pulang, tiba-tiba

"Lo pulang sama siapa?" tanya bang Wafi

Seketika gue langsung membeku ditempat

"Hei, lo pulang sama siapa?" bang Wafi sampai mengulangi pertanyaannya

Gue pun tersadar

"Eh, itu saya pulang sama Septi. Ada apa ya bang?" jawab gue

"Pulang aama gue aja" ajak bang Wafi

"Emm, maaf ya bang. Nggak enak sama Septi soalnya tadi udah janjian juga mau makan bareng kalo udah pulang latihan" jawab gue dengan sopan

"Lo nggak kasihan sama gue? Oke, ya udah"

bang Wafi meinggalkan gue dengan raut wajah yang terlihat kesal

"Maaf" kata gue ke dia sambil sedikit berteriak

Tapi bang Wafi sama sekali nggak noleh sedikit pun ke gue.

Panik bukan main, gue takut banget. Gue rasa bang Wafi marah sama diriku yang polos ini wkwkwkwkw

***

Haloooooo semuanyaa
Awal rencana aku mau update cerita ini seminggu dua kali, tapiiii...

Maaf ya semua, akhir-akhir ini aku sedikit sibuk jadi ngga bisa update cerita tepat waktu

Aku harap kalian semua bisa sabar menunggu dan selalu setia membaca karya ku ini

Semoga kalian suka sama salah satu karyaku ini yaa.

Dan jangan bosen buat selalu update new post selanjutnya, happy reading guys💚

Enjoy for your day !

See you..

Shabrinaluh

INSEKYUURRR!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang