Untuk Pertama

134 13 14
                                    

Happy reading. Halo, Attarazka!

Azka sedang beristirahat di pinggir lapangan bersama sahabatnya, setelah tadi 5 menit yang lalu mereka di suruh gotong royong untuk membersihkan halaman sekolah, dengan mengenakan pakaian putih-birunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azka sedang beristirahat di pinggir lapangan bersama sahabatnya, setelah tadi 5 menit yang lalu mereka di suruh gotong royong untuk membersihkan halaman sekolah, dengan mengenakan pakaian putih-birunya.

Name tag besar bergantung di leher mereka, Azka sedang bersama Gerry dan juga Rigel. Ketiganya memang sudah bersahabat sejak sekolah dasar dulu, sampai sekarang memasuki SMA yang sama juga. Namun sekarang mereka telah bersama teman baru mereka.

"Gerah banget gue, kantin dulu boleh gak, sih?" tanya Chiko yang kini tengah mengipasi dirinya menggunakan name tag yang terbuat dari kardus itu.

"Gak keburu, kantin dari sini, kaya kita ke alun-alun tau, gak?" ketus Raga yang sedang merebahkan badannya, memang berdiam di pinggir lapangan di bawah pohon itu sangat menyejukkan.

Mereka menertawakan raut wajah Chiko, laki-laki itu mendengus sebal. Ini sangat gerah, rasanya mereka ingin mandi saja sekarang.

"Ini hari terakhir kali, jadi santai aja man," ujar Miko sambil tertawa mencairkan suasana.

"Btw, lo berdua adik kakak?" tanya Raga, kemudian Miko dan Chiko mengangguk membenarkan ucapan itu.

"Yoi, man. Tapi gue lebih ganteng dari Miko," ujar Chiko dengan bangga.

"Iya kalo di liat dari ujung monas," balas Miko yang membuat mereka menyemburkan tawanya.

"Eh, eh, cewek cantik, tuh!" ucap Raga sambil menunjuk seorang gadis yang kini sedang berjalan membawa buku di tangannya, sebentar lagi gadis itu akan berjalan melewati mereka.

"Bening bener, coy!" ujar Raga sambil tetap menatap mereka, memang sifat buaya yang ada pada diri Raga tidak dapat hilang begitu saja.

"Kak!" bukan, itu bukan suara Raga, melainkan suara Azka, mereka semua menatap ke arah Azka.

"Gue?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, bisa mundur dikit?" Gadis itu mengernyit, namun dengan bodoh ia menuruti ucapan Azka. Ia mundur dua langkah.

"Kenapa emang?" tanyanya lagi.

"Soalnya, cantiknya kelewatan."

"YAAAAAAAAAA MASOK PAK EKO!" teriak Raga dan Chiko bersamaan.

"Sa ae kambing!" ucap Gerry sambil terbahak, sedangkan Gadis itu hanya memandang datar mereka semua.

"Anjir! Ngakak sampai ubun-ubun gue," ucap Miko sambil memegangi perutnya, hanya 1 yang tidak tertawa, yaitu Rigel.

"Gak jelas, sampah!" ketusnya sambil meninggalkan mereka yang masih terbengong-bengong.

"Serius?!" tanya Gerry sambil memandang gadis berseragam putih-abu itu, ia geleng-geleng kepala, secara tidak langsung Azka sudah di tolak oleh gadis itu, padahal siapa yang berani menolak pesona Azka.

ATTARAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang