Bagian 9

46 11 1
                                    

"Ketika hati telah terkunci pada  seseorang. Mau bagaimana pun keadaan buruk yang terjadi, maka rasa akan sulit untuk goyah."

- Dipta

💙💙💙💙💙

Malam harinya setelah kejadian itu, Fio mengirim chat melalui Facebook. Aku tidak punya pikiran untuk membalas chat itu, pikiranku sedang kalut memikirkan Ayu.

Fio : Tumben online. Terus SMS kagak dibales.

Selang 3 menit kemudian.

Fio : Pake gak di bales juga.

Malamnya hari itu juga aku mengirim SMS ke Ayu. Aku meminta maaf soal kejadian waktu siang tadi. Setelah beberapa hari ku kirim SMS akhirnya dia memaafkan. Aku merasa bahwa, maaf tanpa adanya pertemuan itu terasa kurang begitu berarti.

Semenjak hari itu, bahasa perkataan Ayu dalam SMS tidak seperti pada biasanya. Dia cenderung cuek dan mengirim pesan pendek-pendek. Wajar dia cemburu seperti itu, tetapi kali ini tidak seperti biasanya.

Aku pun berpikir, "Apa Ayu lupa ya kalo nyuruh aku buat deketin Fio biar masalah antara mereka berdua membaik? " Aku tidak pernah menanyakan itu padanya.

Aku juga baru berpikir, "Siapa juga cewek yang mau kehilangan cowoknya cuma buat orang lain? " Aku terlambat menyadari.

Atau kah mungkin ini hanya spekulasiku saja, aku sudah terlalu berpikir berlebihan karena masalah ini.

Keadaan sudah seperti ini adanya. Mau bagaimana lagi? Aku hanya bisa melanjutkan apa yang sudah ada. Aku melanjutkan untuk mendekati Fio selama liburan kenaikan kelas seperti apa yang Ayu inginkan dulu.

💙💙💙

Suatu hari pada saat liburan tepatnya tanggal 4 Juli 2013, Fio mengirim chat melalui Facebook setelah waktu maghrib.

Fio : Dip.. Kamu marah sama aku?

Ia selalu menanyakan itu ketika aku lama tak membalas SMS maupun chat di Facebook.

Dipta : Enggak kok.
Fio : Oh, Dip minta maaf banget... Aku belum bisa beliin kamu pulsa.
Fio : Kalau Senin besok gmana? Aku lagi bokek.
Dipta : Gak papa kok, aku juga udah beli.
Fio : SMS-an aja gimana?
Dipta : Oke sip.
Fio : Sip.

Kami pun akhirnya SMS-an, hingga pada pukul setengah 12 malam aku mencoba mengirim chat ke Fio melalui Facebook karena dia sedang online.

Dipta : Hai.
Fio : Juga.
Dipta : Lagi apa nih?
Fio : Lagi tiduran sambil nonton TV dan SMS-an.
Dipta : Btw online dimana?
Fio : Di hp, kalo kamu?
Dipta : Di laptop.
Fio : Oh iya, foto profilmu lucu deh.. unyu.
Dipta : Masa sih?
Fio : Serius.. cakep.
Dipta : Makasih ya Fio...
Fio : Sama-sama. ({})

Lambang "({})" merupakan emoticon peluk. Chat kami berlanjut hingga berakhir pada pukul setengah 2 pagi.

Aku yang biasanya tidak begitu peduli terhadap chat yang ia kirim, sekarang aku mencoba untuk sesering mungkin untuk berkomunikasi dengannya.

Di samping itu, aku berharap agar Ayu tidak lupa dengan apa yang ia inginkan padaku waktu itu. Karena sepenangkapku ketika aku sudah mendekati Fio, masalah antara mereka berdua menjadi mereda.

Selama liburan kenaikan kelas aku mencoba mengirim SMS maupun chat ke Fio sesering mungkin tidak seperti pada biasanya. Di sisi lain pun aku juga mengirim SMS ke Ayu sesering seperti biasanya.

Pada kondisi ini, Ayu lebih sering mengirim pesan yang singkat sekali selama liburan. Bahkan ketika aku berusaha membuat lelucon yang biasanya ku lakukan di SMS, dia hanya membalas seperlunya dan itu tidak seperti Ayu yang biasa aku kenal.

💙💙💙

Tidak terasa 2 minggu libur, akhirnya masuk sekolah juga pada tanggal 15 Juli 2013. Aku naik ke kelas 2, dan aku bersyukur nilai di kelas 1 sangat memuaskan bagiku. Aku pun merasa bahwa semangat belajar kelas 1 kemarin ada campur tangan Ayu didalamnya, dan apabila tidak ada Ayu pada waktu itu mungkin tidak akan sesemangat itu dalam belajar.

Selama masuk sekolah setelah liburan ini aku merasa bahwa sikap Ayu kepadaku mulai berbeda, hampir sekitar 1 minggu ia begitu. Yang biasanya ia menyapaku, tapi kali ini tidak.

Aku hanya berpikir jika ini terjadi hanya karena jeda liburan dan tanpa adanya pertemuan diantara kami berdua. Di samping itu aku merasa semua ini terjadi karena kejadian saat itu.

Pada hari Minggu tanggal 21 Juli 2013, aku memutuskan untuk jadian dengan Fio karena kami sudah cukup dekat. Dia pun langsung menerimaku tanpa basa-basi.

Akan tetapi, rasa sayang dan cinta pun tak ada pada diriku. Rasa sayang dan cintaku masih tetap terkunci pada Ayu, tanpa terkecuali. Mungkin dia percaya kalau aku cinta padanya, tapi hati ini tidak bisa dibohongi.

Ada sesuatu yang janggal dari Fio saat aku akan jadian dengan Fio melalui SMS.

Dipta : Fi, kamu mau nggak jadi pacarku?
Fio : Mau Dip, aku mau jadi pacarmu.
Fio : Tapi jangan bilang ke siapa-siapa ya kalo kita jadian.
Dipta : Oke Fio.

Aneh sekali. Aku heran, kenapa harus berpacaran sembunyi-sembunyi seperti itu? Itu membuatku merasa bahwa ada yang disembunyikan darinya. Seakan status berpacaran ini tidak boleh disebarluaskan, dan seakan-akan ada apa-apa dibaliknya.

Disini aku mulai curiga, sebenarnya niat dia ingin berpacaran dengan ku itu apa? Atau dia ini ingin mendekati aku hanya untuk main-main saja? Aku perlu menguak itu karena aku butuh kejelasan dari ketidakjelasan yang telah ia lakukan padaku, begitu juga pada Ayu.

Sudah mengkata-katai Ayu, hingga Ayu menyuruhku untuk mendekati dia bahkan hingga berpacaran. Namun setelah aku berpacaran dengan Fio, kenapa malah sembunyi-sembunyi? Pasti ada niat tersembunyi dibaliknya.

💙💙💙💙💙

Waduh duh duuhh.. 🙂

Vote sama komennya yaa guys.. Kalo ada kritik atau saran boleh banget disampaiin.. 😁

Hadir Sejenak {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang