"Benarkah, Eonni?" kaget perempuan berambut panjang itu.
"Tentu saja. Kita bisa bertemu nanti di sekolah dan aku akan mengantarmu berangkat kerja. Nanti di sana kau bisa langsung bertemu dengan bosmu. Dia juga tidak masalah dengan segala statusmu, yang dia mau seseorang yang kompeten dalam bekerja," tutur wanita di seberang telepon.
"Syukurlah jika bosnya Namjoon tidak mempermasalahkannya. Aku akan berangkat ke sekolah sekarang ya." Perempuan berambut panjang itu menelpon sambil menyisir rambut anak lelakinya yang diam terduduk dengan tenang.
"Sudah selesai." ucapnya setelah merasa puas dengan tatanan rambut anaknya. Ia telah selesai bercakap-cakap dengan Seokjin di telpon dan sekarang sedang bersiap untuk mengantar sang anak mendaftar sekolah.
"Ayo, Kookie. Eomma sudah menyiapkan bekal dan tasmu."
Jungkook berjalan dengan wajah datarnya, mengambil tas dan berjalan keluar dengan lesu. Hoseok, Eomma Jungkook melihat setiap gerak-gerik anaknya itu. Ia sadar dan tau pasti bahwa anaknya telah lelah. Lelah karena ini adalah kali ketiganya ia harus berpindah tempat tinggal. Kehidupan Hoseok yang memiliki anak tanpa adanya suami atau pun kekasih membuat dirinya dipandang sangat rendah. Perlakuan orang-orang terhadapnya sangatlah buruk hingga akhirnya ia harus menahan segala caci maki dan ketidakadilan lainnya. Semua bisa Hoseok tahan namun tidak dengan penghinaan pada anaknya.
Kepindahan kali ini juga karena alasan anaknya yang dirundung dan diperlakukan tak baik oleh teman-teman sebayanya. Bukan hanya teman sebaya, para orang dewasa pun memperlakukan Jungkook dengan sangat buruk. Bagai sesuatu yang kotor, para anak-anak dan orang dewasa tak mau mendekat pada Jungkook, terkadang mereka mencaci bahkan mendorong anak kecil yang tak berdosa. Padahal Jungkook masih kecil dan baru saja masuk usia sekolah. Karena perlakuan buruk masyarakat membuat Jungkook bertindak dan berpikir tidak seperti anak seumurannya.
Sebagai seorang ibu, Hoseok tak mau membiarkan pertumbuhan jiwa anaknya terganggu hingga memilih untuk berpindah tempat tinggal. Kini Hoseok tinggal di kota besar dengan sebuah apartemen yang kecil namun cukup nyaman bagi dirinya dan sang anak. Hoseok pindah ke kota yang lebih besar dimana orang-orang tak terlalu mempermasalahkan status hidupnya dan lebih menghargai satu sama lain. Walau mungkin 'menghargai satu sama lain' itu bisa dalam bentuk ketidakpedulian, tapi Hoseok juga tak terlalu mempermasalahkannya karena ia punya Seokjin. Seokjin adalah orang yang membuatnya masih bertahan sampai sekarang. Ia satu-satunya orang yang mendukungnya untuk mempertahankan Jungkook sejak dalam kandungan.
"Jung Jungkook." panggil Hoseok membuat langkah kecil Jungkook terhenti. Hoseok mengambil napas dalam untuk menghampiri putra semata wayangnya.
"Eomma minta maaf karena membuatmu harus berpindah tempat terus menerus. Eomma berjanji ini adalah kali terakhir kita pindah. Sebentar lagi Kookie akan masuk ke sekolah, jadi Kookie akan punya banyak teman dan dapat bersenang-senang dengan mereka. Eomma berjanji akan tetap berada di sini sampai lulus. Bahkan sampai nanti Kookie kuliah pun bisa karena disini juga ada banyak universitas bagus." Hoseok berlutut sambil membujuk anaknya.
Namun Kookie bukanlah anak yang mudah dibujuk. Wajahnya masih saja cemberut. Tatapannya menatap sang ibu dengan malas, mulutnya pun tak mau terbuka untuk menyetujui bujukan Hoseok.
"Baiklah, Eomma akan mendengarkan kata-katamu terlebih dahulu. Apa alasanmu sekesal ini pada Eomma?" tanya Hoseok mencoba membuat Jungkook bicara dan mengungkapkan perasaannya.
"Aku tak suka Eomma berpindah terus dan disakiti orang-orang sekitar. Eomma akan selalu kerepotan saat kita pindah, dan beberapa saat setelahnya orang-orang akan mulai bersikap sok baik lalu tiba-tiba menjadi jahat. Aku tidak suka orang-orang seperti itu. Aku tidak suka Eomma bersedih, terluka atau pun menangis. Aku sangat kesal karena aku masih kecil. Aku ingin cepat besar dan membela Eomma dari orang-orang jahat. Tidak akan ada bedanya dengan berpindah-pindah atau pun mencari tempat tinggal baru jika aku masih belum bisa melindungi Eomma." kekesalan Jungkook terungkap sudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun and Shine [End]
Fanfiction'Wanita yang memiliki anak tapi tak menikah' Apa yang terlintas di pikiranmu pada kata itu? Anehkah? Prasangka apa yang akan muncul di benak kalian? Diantara prasangka baik dan buruk pasti lebih banyak prasangka buruk, bukan? Lalu bagaimana dengan...