Thirteen

643 98 37
                                    

Hoseok memasuki apartemen dengan Jungkook yang telah terlelap tidur. Jungkook kecil pasti sangat lelah setelah melalui hari yang cukup sibuk bagi anak seusianya. Apalagi jam tidur Jungkook sudah lewat lebih dari satu jam. Bayi kecil Hoseok pasti sangat kelelahan hingga ia tertidur di pangkuannya saat di mobil tadi. Taehyung sebelumnya telah menawarkan diri untuk menggendong Jungkook, namun Hoseok menolak dan menyuruh Taehyung untuk segera pulang.

Pintu apartemen sederhana yang terasa sangat nyaman bagi Hoseok dan Jungkook itu terbuka. Masih terlihat nyaman dan hangat. Mata Hoseok mencuri pandang pada wajah lelap Jungkook yang entah mengapa membuat Hoseok tersenyum senang. Tak dapat dipungkiri bahwa pertemuan dengan Keluarga Kim membuat Hoseok senang. Melihat bagaimana anaknya menjadi pusat perhatian di antara orang dewasa membuat Hoseok terharu. Sepanjang hidup Jungkook, ia tak pernah menjadi seorang cucu bagi siapapun dikarenakan orang tua Hoseok yang tak menerima keberadaanya.

Malam ini Hoseok melihat bagaimana girangnya Jungkook yang tiba-tiba menjadi idola bagi tetua Keluarga Kim dan Keluarga Park. Mata para tetua Keluarga Kim dan Park begitu bercahaya memandang tingkah polos Jungkook. Seperti sedang bernostalgia saat pertama mereka memiliki anak kecil, semuanya terasa hangat dan menyenangkan. Dan juga begitu mengharukan bagi Hoseok.

Senyum simpul terus terpatri di wajah ayu Hoseok. Mendekap sang anak yang kini tertidur pulas di pelukannya. Tempat tidur Jungkook yang kecil itu menjadi kasur paling nyaman di malam yang cukup dingin ini. Keduanya saling berpelukan menghangatkan diri setelah mengalami hari yang indah menurut mereka.

Alam mimpi pun membuat fantasi keindahan bagi Hoseok. Di dalam mimpinya ia bertemu dengan kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya sangat bangga dengan Hoseok. Mereka juga menerima keberadaa Jungkook dan mengucuri Jungkook dengan kasih sayang tak terhingga. Semuanya terasa sangat indah hingga sebuah suara alarm tanda kebakaran tiba-tiba menggelegar keras memekakkan telinga. Hoseok bangun terlebih dahuli dengan kepala yang pusing karena menghirup asap cukup banyak. Tanpa sadar baik Hoseok maupun Jungkook telah menghirup banyak asap kebakaran dalam tidurya. Dengan setengah sadar, Hoseok berusaha membawa anaknya keluar dari kamar. Pintu kamar terbuka menyajikan pemandangan ruang tamu yang penuh dengan jilatan api.

Panik melanda Hoseok namun tubuhnya tak bisa bergerak dengan semestinya karena racun asap telah memenuhi tubuhnya. Kaki kurus itu terseok-seok membawa tubuh Jungkook. Sudah tak kuat rasanya kaki Hoseok untuk menyanggah berat tubuhnya sendiri ditambah dengan Jungkook. Tak sempat keluar dari apartemen yang terbakar, Hoseok akhirnya jatuh pingsan.

.

.

.

.

.

.

.

Yoongi menatap nanar pada botol minuman keras di depannya. Gelas berisi es batu berbentuk bulat sempurna itu telah terendam dengan cairan berwarna coklat bening. Berkali-kali Yoongi menyesap minuman alkohol itu dan berkali-kali pula mengisi gelas itu kembali. Tak ada sedikit pun ketenangan yang Yoongi dapatkan setelah menyesap alkohol sekuat itu.

Pikirannya melayang pada kejadian barusan. Jimin dengan senangnya memberi tau Yoongi bahwa perjodohannya dengan Taehyung telah batal. Dan yang paling membuat pikirannya kalang kabut adalah alasan batalnya perjodohan mereka.

Apalagi dan siapa lagi jika bukan karena Jung Hoseok.

Jung Hoseok menjadi penyebab dirinya menjadi kebingungan. Bagaimana bisa wanita yang selama ini ia dekati malah menjadi kekasih dari musuh terdekatnya. Jika diamati hubungan Yoongi dan Taehyung memanglah bukan hubungan yang sederhana. Kepentingan bisnis bukanlah satu-satunya alasan mengapa mereka menjadi dekat. Dari mulai urusan keluarga hingga percintaan membuat mereka mau tak mau menjadi dekat.

Sun and Shine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang