1. UNGKAPAN

2.8K 211 5
                                    


VOTE
VOTE

VOTE




AUTHOR POV

"Rene, lo mau nggak jadi pacar gue", Suara lantang Seulgi menggema di lapangan basket indoor SMA XX Bandung.

Sebelum dimulai pertandingan basket, Seulgi sudah bersekongkol dengan tim basketnya dan panitia bahwa setelah pertandingan Seulgi akan mengungkapkan perasaanya selama ini kepada pujaan hatinya 'Irene Jelita Kusuma' anak sulungnya Papa Kusuma yang udah lama banget Seulgi incer tapi meleset melulu.

Irene terkejut, namun kemudian dia mengangguk.Suara riuh penonton dan tepuk tangan langsung menggema di lapangan basket. Senyum cerah terpancar pada wajah Seulgi, tanpa ba bi bu Seulgi langsung meluk Irene kenceng sampek Irene nggak bisa napas.

Irene memukul-mukul punggung seulgi karena merasa sesak. "Seul, lepas dulu gue nggak bisa napas anjir", kemudian Seulgi meregangkan pelukannya pada Irene. "Makasih ya, Rene. I love you". Irene hanya mengangguk tanpa membalas perkataan Seulgi. " Kenapa sih pake ginian, malu taukk"
Seru Irene dengan nada jengkel, namun bagi Seulgi itu sangat menggemaskan. Kemudian Seulgi malah mencubit kedua pipi Irene sambil berkata " Gpp sih, pengen aja" Irene mendengus kesal.

"Yaudah gue balik ke kelas sama anak anak" kata Irene ke Seulgi. Kemudian Seulgi menganguk mengiyakan perkataan Irene. "Iya, gue juga mau ganti baju terus briefing bentar. Nanti pulang sama gue ya?", Irene mengangguk. "Bye", Irene berlalu meninggalkan Seulgi.

Sementara itu di lain sisi ada orang yang menatap benci kepada Seulgi."Oke kali ini lo menang, gue nggak buru-buru kok liat aja nanti tanggal mainnya"kata orang tersebut dengan senyum smirk.

Seulgi kenal sama Irene pertama kali waktu MOS penerimaan siswa baru, karena dulu waktu MOS Seulgi sama Irene pernah telat bareng dan Seulgi juga ngorbanin capingya buat dikasihin ke Irene karena Irene lupa bawa. Akhirnya Irene nggak kena hukum dan Seulgi yang kena hukuman lari 20 kali lapangan basket outdoor.

Flashback

IRENE POV

"Duh gimana nih, caping gue ketinggalan lagi mana lagi rumah jauh banget", keluh gue

Sial banget gue hari ini, bangun kesiangan, nggak sarapan, mobil mogok dijalan, trus lupa bawa caping. Gue lari sambil ngeliat jam takut kalo telat, kan nggak lucu hari pertama MOS malah telat. Tapi kayaknya Dewi Fortuna lagi nggak berpihak sama gue. Sampek gerbang gue udah dicegat sama kakak OSIS,.

"Kenapa telat?!"Tanya kakak OSIS dengan nada dinginnya.

"I-itu kak..." tapi belum sempet gue jawab udah di sela aja sama kakak OSIS

"Udah, kamu nggak usah banyak alesan sekarang kamu gabung sama siswa lain" kata kakak OSIS sambil nunjuk barisan para mantan eh nggak deng barisan siswa siswi yang telat juga. Gue jalan sambil nunduk karena malu diliat murid baru lainnya. Upacara kali ini emang buat penyambutan kelas 10 aja jadi yang ada dilapangan Cuma kelas 10 sama OSIS dan panitia. Gue baris disebelah cowok yang yah telat juga sama kayak gue.

"Lo telat juga?"kata cowok itu, ni orang buta apa gimana sih jelas jelas gue baru aja 5 detik kali belum ada gue disebelahnya jelas telat lah.

"Iya, bisa liat kan lo"kata gue cetus. Dia hanya mengangguk tanpa berkata lagi. Kemudian tak lama ada pengumuan dari ketua osis maybe.

"Oke selamat Pagi adek-adek. Perkenalan nama saya Kai Gibran Adyatama bisa dipanggil Kak Kai jangan Bang Kai ya" kata ketos tersebut, gue langsung nutup mulut gue nahan ketawa. Gue iseng liat cowok sebelah gue dia ketawa tanpa suara sampek matanya ilang.

CREDENCE |•SEULRENE•| [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang