🍁

3 2 0
                                    

Benar saja saat ini gudang padi milik mendiang ayahku telah rata tersapu api, hanya puing-puing bangunan yang tersisa.

"Roy, cari informasi apa ada korban didalam atau pekerja yang terluka dan berikan ganti rugi kepada para pekerja"

"Tuan Sam, bukankah lebih baik kita periksa terlebih dahulu penyebabnya baru kita memberikan uang ganti kepada para pekerja"

"Roy nyawa pekerja tidak bisa kau beli sesukamu, keselamatan lebih utama penyebab lainnya bisa diusut perlahan"

"Lihatlah bagaimana dia sangat bijak dalam memimpin usaha mendiang keluarganya, beruntunglah Tuan Robin dan Nyonya Astria memiliki putra dan menantu sehebat mereka" Roy membatin.

"Tuan Sam maafkan aku, aku telah ceroboh menjaga amanah darimu"Pak Rais datang dan menundukkan kepalanya.

"Pak ini musibah, jangan salahkan diri sendiri sudah sewajarnya kita sebagai manusia mensyukuri nikmat ini dan ini teguran dari Tuhan untuk saya karena tidak memperhatikan sekitar"

"Tuan, anda begitu bijak dalam mengambil keputusan diusia muda anda sudah berhasil menjadi contoh untuk kami para suami untuk lebih giat bekerja"

"Saya hanya manusia biasa pak, ajaklah semua pekerja berkumpul kita akan kerumah sakit mengecek satu persatu para pekerja"

"Tuan itu tidaklah terlalu penting, hanya kecelakaan kecil dan tidak ada yang terluka karna gudang dalam kondisi kosong saat itu"

"Roy kumohon berikan sesuai kehendakkku tadi"

"Baik Tuan Sam, saya akan menyiapkannya dan membagikannya"

"Tidak Roy, ini kecelakaan aku sendiri yang akan memberikannya.dan sisa dari pekerja yang sudah pulang akan kita berikan besok pagi"

-----

"Sam, kami sangat berterima kasih kau sangatlah dermawan disaat gudangmu sedang ditimpa kesusahan kau justru membagikan rezeki kepada kami"

"Pak,ini adalah hak kalian, masalah kecelakaan ini hanyalah musibah dan itu teguran untuk diri saya agar lebih memperhatikan sekitar"

Aku sangat senang melihat wajah-wajah bahagia yang terpancar dari mereka, ini merupakan salah satu caraku untuk lebih beramal dan memberikan sedikit milikku kepada mereka.

-----

"Ada apa ini kenapa Rumah sangat sepi seperti tanpa penghuni, kemana perginya para pekerja dan istri serta adikku"perasaanku menjadi tidak karuan saat melihat halaman yang biasanya terdapat beberapa para maid yang sedang menumbuk cabe atau apapun itu dengan istriku sebagai penghibur mereka.

"Tidak bisa Bibi, ini bukanlah persalinan biasa bahkan kau sendiri yang mengatakan sangat berbahaya untuk keduanya"

"Ada apa ini,kenapa Tedy berteriak kepada bibi,bibi siapa?"

"Ara, sayang kau dimana"

"Kau masih sangat kecil Tedy dan kuharap kau tak lupa bahwa kau hanyalah pendatang yang ditampung oleh keluarga Kerispatih, aku adalah dukunnya aku lebih tahu yang terbaik"

"Bibi kumohon selamatkan saja anakku, berikan dia kesempatan untuk memandang dunia"

"Tidak kak, aku akan membawamu kerumah sakit peralatan disana bisa membantu persalinan mu"

"Ada apa Tedy, kau meragukan kami para tetua kampung. kami sudah  pernah melewati masa lebih  genting dari ini"

"Bukan begitu Bibi, jika hanya mengandalkan kekuatan dirimu sendiri maka hanya salah satu dari mereka yang bisa diselamatkan. Dokter tadi sudah mengatakan bahwa rahimnya sangat lemah, usia muda menjadi penyebab utama kematian dini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chittara RatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang